Atasi Batu Ginjal Tanpa Operasi

Rabu, 19 Agustus 2015 - 09:35 WIB
Atasi Batu Ginjal Tanpa Operasi
Atasi Batu Ginjal Tanpa Operasi
A A A
Operasi ginjal kini bisa dilakukan tanpa operasi, yakni dengan extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Teknologi terbaru ini lebih aman dan efektif mengatasi batu ginjal. ESWL adalah tindakan non-invasif (tanpa pembedahan) untuk menghancurkan batu ginjal tanpa operasi.

Dengan menggunakan gelombang suara kejut (bukan laser), batu ginjal dihancurkan menjadi lebih kecil sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing. Prosedur ini hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam dan tidak memerlukan pembiusan. Pasien akan diminta untuk berbaring dengan posisi tertentu agar batu ginjal dapat ditemukan dengan menggunakan ultrasound (USG) dan sinar X sehingga gelombang suara kejut difokuskan pada batu ginjal.

Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien akan diminta untuk meminum cairan yang banyak untuk membilas keluar sisa-sisa batu ginjal yang tersisa. Seperti yang sudah kita ketahui, ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring cairan dan membuat zatzat sisa dalam darah dalam bentuk urine melalui saluran kemih.

Zat sisa berlebih (seperti kalsium dan asam urat) dalam urine dapat menjadi endapan kristal yang menumpuk dan mengeras sehingga membentuk batu ginjal. “Batu ginjal sangat sering di Indonesia karena beberapa faktor, seperti cuaca tropis, makanan kita juga sangat tinggi akan asam urat, tahu, tempe, jeroan, gorengan, dan seafood semua bisa memicu batu ginjal,” kata koordinator Urology Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr Marto Sugiono SpU dalam acara media gathering ESWL,

Penanganan Batu Ginjal Tanpa Operasi di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut dr Marto, keluhan batu ginjal, yaitu kerap terasa pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul dan diabaikan. “Mungkin orang pikirnya otot tertarik, lalu diurut, minum obat, kalau dipelihara lama-lama nyeri memang akan hilang, tapi satu tahun kemudian, dua tahun, lima tahun, tiba-tiba ginjalnya sudah rusak,” ucap dr Marto.

Gejala lainnya dari batu ginjal adalah gangguan berkemih (nyeri berkemih, anyanganyangan, dan urine keruh atau kemerahan). “Setiap tahun lebih dari setengah juta orang datang ke rumah sakit dengan masalah saluran kemih, khususnya batu ginjal. Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20% dan terjadi pada usia produktif 20 sampai 50 tahun serta lebih banyak terjadi pada pria,” lanjut dr Marto.

Dokter Marto mengatakan, tindakan ESWL ini memiliki beberapa keistimewaan daripada teknik pengobatan lainnya pada batu ginjal. ESWL memiliki keunggulan seperti tidak memerlukan pembiusan, hanya memerlukan waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam, biaya relatif lebih murah, prosedur ESWL merupakan prosedur rawat jalan di mana pasien setelah terapi diperbolehkan pulang dan persiapan pasien sederhana, pasien disarankan puasa terlebih dahulu minimal dua jam sebelum tindakan ESWL.

Iman firmansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7487 seconds (0.1#10.140)
pixels