3 Teknik Pengolahan Tempe yang Baik
A
A
A
JAKARTA - Kaya akan kandungan gizi, membuat tempe dapat menjadi pengganti daging dan ikan. Meski demikian, Ketua Forum Tempe Indonesia, Prof Dr Made Astawan mengatakan masih banyak pengrajin tempe yang memproduksi secara tidak higienis.
Untuk itu, melalui Rumah Tempe, pihaknya mengenalkan kepada pengrajin tempe dan masyarakat tiga teknik pengolahan tempe yang baik. Teknik pertama adalah, generasi pertama.
Menurutnya, generasi pertama merupakan produk olahan tempe yang wujud tempenya masih terlihat. "Misalnya pada sambal lumpang dan tempe goreng," papar Made di Artotel, Jakarta.
Selanjutnya, generasi kedua merupakan produk olahan tempe yang wujud tempenya sudah tidak terlihat. Namun, rasanya masih terasa tempe.
"Misalnya tepung tempe, sosis tempe, nugget tempe, brownies tempe, ice cream tempe. Pengolahan tempe generasi kedua ini mudah dikerjakan tingkat rumah tangga dan industri kecil,” kata dia.
Sementara, generasi ketiga diperuntukkan industri besar yang melakukannya. "Karena ada isolasi komponen bioaktif tempe, seperti vitamin b12, isoflavin dan komponen bioaktif lainnya yang baik untuk kesehatan manusia," lanjutnya.
Made menambahkan, hasil pengolahan tempe generasi ketiga bisa dalam bentuk suplemen kapsul, minuman ringan, hingga makanan bayi.
"Contoh produknya minuman bubuk dari tempe. Namanya tempe sereal sudah diproduksi di Bogor," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia ini.
Untuk itu, melalui Rumah Tempe, pihaknya mengenalkan kepada pengrajin tempe dan masyarakat tiga teknik pengolahan tempe yang baik. Teknik pertama adalah, generasi pertama.
Menurutnya, generasi pertama merupakan produk olahan tempe yang wujud tempenya masih terlihat. "Misalnya pada sambal lumpang dan tempe goreng," papar Made di Artotel, Jakarta.
Selanjutnya, generasi kedua merupakan produk olahan tempe yang wujud tempenya sudah tidak terlihat. Namun, rasanya masih terasa tempe.
"Misalnya tepung tempe, sosis tempe, nugget tempe, brownies tempe, ice cream tempe. Pengolahan tempe generasi kedua ini mudah dikerjakan tingkat rumah tangga dan industri kecil,” kata dia.
Sementara, generasi ketiga diperuntukkan industri besar yang melakukannya. "Karena ada isolasi komponen bioaktif tempe, seperti vitamin b12, isoflavin dan komponen bioaktif lainnya yang baik untuk kesehatan manusia," lanjutnya.
Made menambahkan, hasil pengolahan tempe generasi ketiga bisa dalam bentuk suplemen kapsul, minuman ringan, hingga makanan bayi.
"Contoh produknya minuman bubuk dari tempe. Namanya tempe sereal sudah diproduksi di Bogor," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia ini.
(nfl)