Belajar Bahasa Otodidak
A
A
A
Tuntutan menguasai salah satu bahasa asing sudah menjadi hal wajib yang selalu ditemui dalam berbagai kesempatan. Di lingkungan kerja, kuliah, maupun kehidupan sosial sehari-hari.
Terbukanya akses informasi lewat internet tentu akan membantu penguasaan bahasa asing. Namun kenyataannya, niat untuk mulai belajar bahasa asing acap terbentur waktu. Pernah mengalami kondisi serupa, Tyovan Ari pun membuat platform web dimana siapa saja dapat belajar bahasa asing, khususnya Inggris, lewat Bahaso.com.
“Kebutuhan menguasai bahasa Inggris kini sangat mendesak. Apalagi MEA akan diterapkan sebentar lagi,” ungkap Tyovan. Semakin banyak orang yang mengenal internet, lanjut Tyovan, seharusnya membuat orang dapat dengan mudah belajar bahasa asing lewat internet, yang berarti platform semacam Bahaso ini akan sangat berguna.
Platform Bahaso saat ini sudah bisa digunakan, meski masih dalam tahap beta. Diluncurkan pada 13 Agustus 2015 silam melalui penandatangan kerjasama dengan pihak Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Bahaso sudah memiliki lebih dari 2.000 user. Kerjasama dengan pihak UI dilakukan dalam bentuk riset dan pengembangan metode pembelajaran bahasa asing, baik dari segi konten dan metodologi.
“Kedepannya cara pembelajaran bahasa di Bahaso akan semakin mudah dan cepat. Selain itu nantinya mereka yang sudah berhasil juga akan dinilai dan disertifikasi oleh pihak Universitas Indonesia,” ungkap Tyovan. Tyovan menjelaskan bahwa ada dua metode pembelajaran di Bahaso. Yakni metode leraning by content dan learning by community. Di learning by content pengguna akan belajar Bahasa Inggris dengan interaktif melalui video, audio dan verbal.
Untuk learning by community pengguna diharuskan mempraktikan proses belajar pada forum diskusi yang disediakan Bahaso. Bahaso saat ini masih dapat beroperasi secara optimal pada platform PC dan untuk akses melalui smartphone sendiri masih dalam pengembangan. Tyovan mengatakan bahwa seterusnya Bahaso dapat digunakan secara gratis.
Untuk monetisasi layanan, Bahaso akan memiliki beberapa fitur atau fasilitas tambahan yang dapat diperoleh secara berbayar. Platform belajar bahasa asing semacam ini bukan hal baru. Namun Tyovan menilai Bahaso memiliki konten yang juga berbeda dengan layanan semacamnya.
Tantangan yang dijumpai sejak Bahaso diciptakan umumnya berkutat soal menghadirkan konten dan metodologi yang efektif, namun tetap menyenangkan. Dan yang tak kalah penting adalah soal penggunaan Bahaso oleh publik yang berada di daerah. “Infrastruktur internet di Indonesia belum merata sehingga masih banyak masyarakat yang nyatanya belum terhubung,” jelas Tyovan.
Cahyandaru Kuncorojati
Terbukanya akses informasi lewat internet tentu akan membantu penguasaan bahasa asing. Namun kenyataannya, niat untuk mulai belajar bahasa asing acap terbentur waktu. Pernah mengalami kondisi serupa, Tyovan Ari pun membuat platform web dimana siapa saja dapat belajar bahasa asing, khususnya Inggris, lewat Bahaso.com.
“Kebutuhan menguasai bahasa Inggris kini sangat mendesak. Apalagi MEA akan diterapkan sebentar lagi,” ungkap Tyovan. Semakin banyak orang yang mengenal internet, lanjut Tyovan, seharusnya membuat orang dapat dengan mudah belajar bahasa asing lewat internet, yang berarti platform semacam Bahaso ini akan sangat berguna.
Platform Bahaso saat ini sudah bisa digunakan, meski masih dalam tahap beta. Diluncurkan pada 13 Agustus 2015 silam melalui penandatangan kerjasama dengan pihak Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Bahaso sudah memiliki lebih dari 2.000 user. Kerjasama dengan pihak UI dilakukan dalam bentuk riset dan pengembangan metode pembelajaran bahasa asing, baik dari segi konten dan metodologi.
“Kedepannya cara pembelajaran bahasa di Bahaso akan semakin mudah dan cepat. Selain itu nantinya mereka yang sudah berhasil juga akan dinilai dan disertifikasi oleh pihak Universitas Indonesia,” ungkap Tyovan. Tyovan menjelaskan bahwa ada dua metode pembelajaran di Bahaso. Yakni metode leraning by content dan learning by community. Di learning by content pengguna akan belajar Bahasa Inggris dengan interaktif melalui video, audio dan verbal.
Untuk learning by community pengguna diharuskan mempraktikan proses belajar pada forum diskusi yang disediakan Bahaso. Bahaso saat ini masih dapat beroperasi secara optimal pada platform PC dan untuk akses melalui smartphone sendiri masih dalam pengembangan. Tyovan mengatakan bahwa seterusnya Bahaso dapat digunakan secara gratis.
Untuk monetisasi layanan, Bahaso akan memiliki beberapa fitur atau fasilitas tambahan yang dapat diperoleh secara berbayar. Platform belajar bahasa asing semacam ini bukan hal baru. Namun Tyovan menilai Bahaso memiliki konten yang juga berbeda dengan layanan semacamnya.
Tantangan yang dijumpai sejak Bahaso diciptakan umumnya berkutat soal menghadirkan konten dan metodologi yang efektif, namun tetap menyenangkan. Dan yang tak kalah penting adalah soal penggunaan Bahaso oleh publik yang berada di daerah. “Infrastruktur internet di Indonesia belum merata sehingga masih banyak masyarakat yang nyatanya belum terhubung,” jelas Tyovan.
Cahyandaru Kuncorojati
(ars)