Sensasi Hotel Di Atas Air
A
A
A
DULU, berwisata dengan kapal pesiar identik dengan wisata premium yang dilakukan kaum jetset. Kini, wisata ini berevolusi hingga bisa dinikmati kaum menengah, bahkan menjadi tren baru di dunia traveling.
Saat ini, wisata kapal pesiar menjadi salah satu konsep wisata favorit bagi para pencinta traveling. Jika sebelumnya kebanyakan yang berlibur dengan menggunakan kapal pesiar adalah para orang tua dan lanjut usia, saat ini keluarga dan anak muda secara perlahan mulai menyukai berwisata menggunakan kapal pesiar.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat berkeliling “di atas air”. Tidak hanya melihat hamparan laut yang indah, kapal pesiar juga memberikan berbagai fasilitas pendukung yang bisa membuat wisatawan semakin merasa nyaman. Kolam renang, tempat bermain golf, mal, restoran, tempat bermain anak, klub, spa, dan lain sebagainya bisa menjadi pilihan para wisatawan untuk bersantai.
“Selama ini wisatawan mengira berlibur menggunakan kapal pesiar terasa membosankan karena hanya melihat laut, tapi semua pandangan itu salah. Kapal pesiar merupakan sebuah hotel berjalan, mereka juga akan berhenti di setiap tempat wisata,” ujar Johnny Judianto, Perwakilan Cruise Center.
Ya, kapal pesiar yang tersedia sekarang bisa dibilang bagai sebuah hotel berjalan. Kapal ini akan berhenti di setiap negara yang disinggahi selama seharian penuh, hingga para wisatawan bisa turun dari kapal dan mengunjungi berbagai tempat wisata dari negara yang disinggahi. Saat ini, salah satu kapal pesiar yaitu Princess Cruise memiliki berbagai macam destinasi yang bisa dipilih oleh wisatawan.
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia merupakan beberapa negara di Asia Tenggara yang disinggahi oleh Princess Cruises. Selain Asia Tenggara, mereka juga membuka rute di Eropa dan Amerika, seperti membuka rute kapal pesiar ke Alaska yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan luar negeri.
“Jadi, jika kita naik kapal pesiar mulai dari Singapura malam hari, paginya kita akan berada di Penang dan mereka bisa turun dari kapal untuk sekadar berjalanjalan di sekitar daerah Penang,” tutur Farriek Tawfik, Direktur Princess Cruises untuk Asia tenggara. Indonesia merupakan salah satu negara yang menyumbangkan wisatawan terbesar di Asia Tenggara untuk berlibur menggunakan kapal pesiar. Hal inilah yang membuat beberapa perusahaan kapal pesiar membidik wisatawan Indonesia untuk berlibur.
“Indonesia merupakan pasar penting dalam rencana ekspansi kami di Asia Tenggara dan kami melihat terdapat minat yang stabil dari kelas menengah yang terus meningkat hingga pelancong multigenerasi dan generasi milenial,” ungkap Farriek Tawfik. Sejak 2012, Indonesia mengalami peningkatan wisatawan yang berlibur menggunakan kapal pesiar sekitar 7,7% setiap tahunnya.
Sebagian besar wisatawan Indonesia berasal dari daerah Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Rute perjalanan yang mereka pilih untuk berlibur pun sebagian besar kota di Asia Tenggara, seperti Singapura, Penang, dan Kuala Lumpur. “Biasanya wisatawan Indonesia memilih untuk mengunjungi destinasi di Asia Tenggara dulu karena mereka baru pertama kali mencoba dan waktu perjalanannya pun tidak terlalu lama,” ujar Ika Safitri Nafisah, perwakilan dari Panen Tour.
Untuk perjalanan kapal pesiar di Asia Tenggara, Princess Cruises menawarkan paket mulai dari Rp5 juta untuk destinasi selama empat hari, tiga malam dengan mengunjungi Singapura, Penang, Langkawi, dan berakhir di Kuala Lumpur. Harga yang ditetapkan belum termasuk tiket masuk jika ingin berkunjung ke tempat wisata di kota yang mereka kunjungi.
Sementara jika ingin menikmati berlibur menggunakan kapal pesiar di Alaska, harga yang harus dikeluarkan oleh wisatawan sebesar Rp8 juta untuk delapan hari, tujuh malam. Paket yang ditawarkan belum termasuk tiket pesawat dan tempat wisata yang akan mereka kunjungi. “Harga yang kami tawarkan memang termasuk murah karena kami ingin membidik wisatawan kelas menengah.
Kebetulan Princess Cruises juga merupakan kapal yang besar jadi bisa menampung sekitar 2.700 orang sekali berlayar,” tutur Farriek. Namun, jika wisatawan ingin menikmati sensasi berlibur menggunakan kapal pesiar, mereka harus terbang ke Singapura atau Kanada terlebih dahulu untuk bisa merasakan berlayar dengan Princess Cruises.
Andari Novianti
Saat ini, wisata kapal pesiar menjadi salah satu konsep wisata favorit bagi para pencinta traveling. Jika sebelumnya kebanyakan yang berlibur dengan menggunakan kapal pesiar adalah para orang tua dan lanjut usia, saat ini keluarga dan anak muda secara perlahan mulai menyukai berwisata menggunakan kapal pesiar.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat berkeliling “di atas air”. Tidak hanya melihat hamparan laut yang indah, kapal pesiar juga memberikan berbagai fasilitas pendukung yang bisa membuat wisatawan semakin merasa nyaman. Kolam renang, tempat bermain golf, mal, restoran, tempat bermain anak, klub, spa, dan lain sebagainya bisa menjadi pilihan para wisatawan untuk bersantai.
“Selama ini wisatawan mengira berlibur menggunakan kapal pesiar terasa membosankan karena hanya melihat laut, tapi semua pandangan itu salah. Kapal pesiar merupakan sebuah hotel berjalan, mereka juga akan berhenti di setiap tempat wisata,” ujar Johnny Judianto, Perwakilan Cruise Center.
Ya, kapal pesiar yang tersedia sekarang bisa dibilang bagai sebuah hotel berjalan. Kapal ini akan berhenti di setiap negara yang disinggahi selama seharian penuh, hingga para wisatawan bisa turun dari kapal dan mengunjungi berbagai tempat wisata dari negara yang disinggahi. Saat ini, salah satu kapal pesiar yaitu Princess Cruise memiliki berbagai macam destinasi yang bisa dipilih oleh wisatawan.
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia merupakan beberapa negara di Asia Tenggara yang disinggahi oleh Princess Cruises. Selain Asia Tenggara, mereka juga membuka rute di Eropa dan Amerika, seperti membuka rute kapal pesiar ke Alaska yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan luar negeri.
“Jadi, jika kita naik kapal pesiar mulai dari Singapura malam hari, paginya kita akan berada di Penang dan mereka bisa turun dari kapal untuk sekadar berjalanjalan di sekitar daerah Penang,” tutur Farriek Tawfik, Direktur Princess Cruises untuk Asia tenggara. Indonesia merupakan salah satu negara yang menyumbangkan wisatawan terbesar di Asia Tenggara untuk berlibur menggunakan kapal pesiar. Hal inilah yang membuat beberapa perusahaan kapal pesiar membidik wisatawan Indonesia untuk berlibur.
“Indonesia merupakan pasar penting dalam rencana ekspansi kami di Asia Tenggara dan kami melihat terdapat minat yang stabil dari kelas menengah yang terus meningkat hingga pelancong multigenerasi dan generasi milenial,” ungkap Farriek Tawfik. Sejak 2012, Indonesia mengalami peningkatan wisatawan yang berlibur menggunakan kapal pesiar sekitar 7,7% setiap tahunnya.
Sebagian besar wisatawan Indonesia berasal dari daerah Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Rute perjalanan yang mereka pilih untuk berlibur pun sebagian besar kota di Asia Tenggara, seperti Singapura, Penang, dan Kuala Lumpur. “Biasanya wisatawan Indonesia memilih untuk mengunjungi destinasi di Asia Tenggara dulu karena mereka baru pertama kali mencoba dan waktu perjalanannya pun tidak terlalu lama,” ujar Ika Safitri Nafisah, perwakilan dari Panen Tour.
Untuk perjalanan kapal pesiar di Asia Tenggara, Princess Cruises menawarkan paket mulai dari Rp5 juta untuk destinasi selama empat hari, tiga malam dengan mengunjungi Singapura, Penang, Langkawi, dan berakhir di Kuala Lumpur. Harga yang ditetapkan belum termasuk tiket masuk jika ingin berkunjung ke tempat wisata di kota yang mereka kunjungi.
Sementara jika ingin menikmati berlibur menggunakan kapal pesiar di Alaska, harga yang harus dikeluarkan oleh wisatawan sebesar Rp8 juta untuk delapan hari, tujuh malam. Paket yang ditawarkan belum termasuk tiket pesawat dan tempat wisata yang akan mereka kunjungi. “Harga yang kami tawarkan memang termasuk murah karena kami ingin membidik wisatawan kelas menengah.
Kebetulan Princess Cruises juga merupakan kapal yang besar jadi bisa menampung sekitar 2.700 orang sekali berlayar,” tutur Farriek. Namun, jika wisatawan ingin menikmati sensasi berlibur menggunakan kapal pesiar, mereka harus terbang ke Singapura atau Kanada terlebih dahulu untuk bisa merasakan berlayar dengan Princess Cruises.
Andari Novianti
(ars)