Kaca Ajaib dan Ponsel Luminisensi

Selasa, 08 September 2015 - 09:18 WIB
Kaca Ajaib dan Ponsel Luminisensi
Kaca Ajaib dan Ponsel Luminisensi
A A A
Herzlich Willkommen (selamat datang) di Berlin! Awal September 2015 menjadi tanda kebangkitan pabrikan elektronik dunia untuk menyosong musim liburan dan belanja akhir tahun. Tepatnya, di pameran elektronik IFA 2015.

Begitu banyaknya teknologi baru yang dipamerkan, bahkan mudah sekali untuk tersesat. Nah, berikut adalah sejumlah teknologi yang paling unik di pameran elektronik terbesar di Eropa itu.

PC dalam Stik

Kehadiran Raspberry Pi terus mendorong vendor untuk menghadirkan perangkat komputasi dalam ukuran yang semakin kecil. Salah satu nya Asus lewat VivoStick PC. Ukurannya tak lebih besar dibandingkan USB modem yang ada di pasaran.

Tapi, begitu dicolok ke TV lewat selot HDMI, stik ini mampu menjalankan sistem operasi Windows 10 layaknya di PC. Pengguna hanya perlu menambahkan sebuah kibor dan mouse, atau bahkan mengontrolnya menggunakan smartphone. Harga VivoStick PC adalah USD129, dengan fitur antara lain RAM 2 GB, 2 selot USB, ka - pasitas penyimpanan 32 GB, serta sebuah headphone jack. Sayangnya, masih belum jelas kapan perangkat ini akan dipasarkan.

Kaca Rias Masa Depan
Purwarupa kaca interaktif ini sudah dipamerkan di CES pada awal Januari 2015. Tapi, di IFA 2015 teknologinya disempurnakan. Future Mirror adalah sebutan Panasonic terhadap meja rias yang kacanya telah disuntikkan teknologi. Kaca tersebut dapat mengenali jenis wajah, mendeteksi kondisi kulit dan merekomendasikan perawatan yang cocok, serta memilih makeup yang cocok. Tentu saja kaca rias masa depan ini akan jadi idaman kaum perempuan seiring fungsinya yang semakin beragam.

Ponsel dengan Luminisensi

Vendor asal Prancis, Wiko, mungkin tidak berniat untuk bersaing dengan Samsung atau Apple. Mereka justru ingin mengincar pasar niche, yang menggunakan produk dengan harga terjangkau dan memiliki value for money. Di IFA, misalnya, mereka meluncurkan sederet varian baru. Tapi, yang paling unik awalah Wiko Fever, smartphone dengan banderol USD199 yang tampilannya mirip iPhone. Di dalamnya sudah dibenamkan kamera utama 13 MP, laya 5,2 inci, kamera depan 5 MP, serta prosesor octa-core 1.3 GHz. Keunikan ponsel ini adalah memiliki bodi luminisensi, yakni memancarkan cahaya saat berada dalam gelap. Harapannya, ponsel ini mudah di - temukan dalam kondisi minim cahaya.

Pencitraan Ultrasound dari Aplikasi
Lumifiy adalah aplikasi berbasis ultrasound yang dirilis oleh Philips. Cara kerjanya sama dengan proses USG yang dilakukan di ibu hamil. Yakni, menangkap gambar dari dari dalam tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, tanpa melibatkan penggunaan rontgen. Philips sendiri menyediakan perangkat keras (hardware) untuk melakukan pemindaian, dan aplikasinya. Keduanya tidak dijual terpisah, tapi melalui layanan berlangganan. Targetnya tentu saja untuk para petugas medis. Walau, bisa juga dipakai konsumen misalnya untuk melihat kondisi bayi di rumah. Pengguna dapat mengakses websie untuk mendapatkan dukungan dari Philips.

Gambar 360 Derajat
Ricoh m15 adalah kamera dengan fitur unik. Yakni, mampu mengambil gambar dalam bentuk spherical atau seperti bola (360 derajat). Gambar beresolusi tinggi dengan kerapatan 14 MP itu lantas dapat diunggah ke jejaring sosial seperti Google Maps atau Google Street View.

Menariknya lagi, Ricoh m15 juga mampu merekam video full HD yang juga 360 derajat. Hasil rekam video tersebut dapat diunggah ke situs seperti YouTube. Konten seperti ini belakangan dianggap penting lewat kehadiran teknologi virtual reality yang semakin populer. Namun, Ricoh m15 tidak murah. Banderolnya USD349.

Danang Arradian
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6408 seconds (0.1#10.140)