Penelitian untuk Mencegah Penyakit Metabolik

Selasa, 08 September 2015 - 09:31 WIB
Penelitian untuk Mencegah...
Penelitian untuk Mencegah Penyakit Metabolik
A A A
Diabetes, kolesterol, dan penyakit jantung koroner termasuk penyakit metabolik yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia. Tergolong penyakit genetik yang diturunkan oleh orang tua kepada anak sehingga sang anak juga berisiko terkena penyakit tersebut.

Meski demikian, penyakit ini sebetulnya dapat dicegah. Sindrom metabolik merupakan nama faktor risiko yang meningkatkan penyakit kronis tersebut. Data WHO menyebutkan, 71% penyebab kematian di Indonesia salah satunya diakibatkan oleh penyakit metabolik, seperti diabetes. Berkaca dari fakta ini, Nutrifood sebagai salah satu bagian dari produk kesehatan berkomitmen menanggulangi penyakit ini dengan menyelenggarakan salah satu program bertajuk Nutrifood Research Grant 2015 .

Menggandeng beberapa mahasiswa dan peneliti dari berbagai daerah, Nutrifood telah menerima 120 proposal dengan topik sindrom metabolik. Mardi Wu selaku CEO Nutrifood mengatakan, topik ini dipilih lantaran prevalensi penyakitpenyakit yang berkaitan dengan sindrom metabolik di Indonesia jumlahnya terus meningkat.

“Berbagai inovasi yang dihasilkan dari penelitian dalam ajang ini sejalan dengan apa yang telah Nutrifood lakukan, yaitu memberikan solusi inovatif untuk hidup sehat,” tutur Mardi dalam acara konferensi pers bertajuk Kontribusi Peneliti Indonesia dalam pencegahan Penyakit Diabetes, Jantung, dan Stroke di Jakarta beberapa waktu lalu.

Susana, selaku Head of Nutrifood Research Center Division mengatakan, bagi para peneliti yang dinobatkan sebagai pemenang, diberikan waktu satu tahun untuk membuktikan penelitiannya lebih lanjut. Tiga tema penelitian yang menjadi pemenang dalam program ini adalah Pengembangan Lobak Putih (Raphanus sativus ) sebagai Food Supplement untuk Mengontrol Kadar Glukosa Darah pada Model Diabetes Melitus, oleh I Ketut Adnyana PhD Apt dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai pemenang pertama.

Posisi kedua diraih oleh dr Nanny Djaja MS SpGK dari Universitas Atmajaya Jakarta mengangkat tentang Pengaruh Yoghurt Jali (Coix lacryma Jobi ) terhadap Mikrobiota Usus, Low Grade Inflamasi, dan Resistensi Insulin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Partisipan dari kalangan mahasiswa keluar sebagai pemenang ketiga, yakni Ariansyah dari Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar.

Tema yang diangkat adalah tentang Aktivitas Antiobesitas Suplemen Probiotik Isolat Kolon Manusia melalui Profil Kolesterol, LDL, HDL, Trigliserida, dan Fungsi Hati. Adnyana memaparkan, penelitiannya tersebut telah mengembangkan lobak putih (Raphanus sativus ) sebagai suplemen makanan untuk mengontrol kadar glukosa darah pada model diabetes melitus.

“Studi dalam 10 tahun terakhir menunjukkan secara konsisten manfaat lobak putih dalam membantu mengontrol kadar gula darah. Ini menjanjikan juga karena ketersediaan lobak putih di Indonesia tinggi dan terjangkau,” ujar dosen Sekolah Farmasi ITB tersebut. Penelitian tersebut akan mengujicobakan efektivitas lobak putih kepada manusia (penderita diabetes) dalam bentuk suplemen yang dapat dijadikan gaya hidup baru.

Nutrifood memberikan dana dukungan penelitian senilai Rp275 juta kepada tiga tim dengan proposal penelitian terbaik yang telah terpilih melalui tahapan seleksi yang telah dilakukan sebelumnya, yang meliputi seleksi berkas, tahap presentasi, dan interview .

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8782 seconds (0.1#10.140)