Backstage Pekan Mode Dunia
A
A
A
KESUKSESAN fashion show atau pekan mode dipengaruhi juga oleh para pelaku mode dan make-up artist di backstage . Akhir Oktober mendatang, Jakarta Fashion Week (JFW) 2016 segera digelar dan sekaligus memperkenalkan tren mode dan kecantikan terbaru.
Jumat (11/9) lalu para wartawan dipersilakan untuk menyaksikan backstage Jakarta Fashion Week 2016 . Memang, saat itu hanya backstage fashion show di kantor L’Oreal Jakarta yang diperumpamakan saat di ajang JFW mendatang. Tidak hanya para desainer, para hairdresser dan make-up artist juga akan ambil andil besar dalam salah satu ajang pekan mode berkelas internasional tersebut.
Mereka bersamasama akan menentukan acuan tren gaya rambut hingga tren tata rias terbaru. “Berkolaborasi dengan industri mode telah menjadi DNA dari L’Oreal Professionnel sejak pertama label ini berdiri di negara asalnya, Prancis, yang juga merupakan pusat mode dunia. Lebih dari 800 perhelatan mode setiap tahunnya telah menggandeng label ini sebagai official backskatge partner di berbagai kota mode, dalam menciptakan tampilan tren yang inspiratif,” kata Michael Justisoesetya, General Manager Professional Products Division PT L’Oreal Indonesia kepada wartawan di kantor LOreal, Jumat (11/9) lalu.
Komitmen L’Oreal Professionnel dalam mendukung JFW 2016 ditegaskan dengan berbagai program kegiatan yang diselenggarakan menjelang pekan mode ini. Dimulai dengan proses seleksi para hairdresser yang terpilih menjadi official backstage hairstylist di JFW 2016 . Ratusan peserta dari berbagai kota tersaring hingga menjadi 60 hairdresser terpilih dan siap mengikuti pelatihan untuk mengasah kemampuan para hairdresser untuk menciptakan kreasi tatanan rambut nan prima dalam waktu singkat.
“Kami memanfaatkan program JFW 2016 ini untuk mengasah keahlian para hairdresser terbaik kami. Selain itu, para model harus tampil prima di catwalk ,” ujar Yola Sutjiutomo, Business Unit Manager L’Oreal Professionnel. Saat ini L’Oreal menggelar acara Road to Jakarta Fashion Week 2016 dengan kemasan inspiratif.
Menggandeng Frederic Pavard selaku haidresser dan trainer dari salon Alexandre de Paris, Road to Jakarta Fashion Week 2016 bertujuan mengedukasi media dan hairdresser L’Oreal Professionnel mengenai runway tren dunia terkini, seperti yang kerap dilakukan Alexandre de Paris sejak puluhan tahun lalu. Menurut Frederic Pavard, saat konferensi pers di L’Oreal Academy, untuk bisa terlibat dalam pekan mode, seorang hairdresser membutuhkan integritas tinggi, fokus, dan komitmen.
“Di backstage, ketika keramaian terjadi, hairdresser juga harus pandai menyesuaikan diri dan tidak kehilangan fokus. Hal ini kadang membuat kita pusing,” ujar Pavard. Pavard datang ke Indonesia untuk mengajarkan hairdresser Indonesia berbagai gaya rambut yang sedang tren di dunia. Menurut dia, untuk menjadi hairdresser, backstage pekan mode berkelas dunia, basic looks gaya rambut harus benarbenar dikuasai hairdresser .
“Saya fokus mengajarkan basic looks dari salon Alexandre de Paris yang sudah bertahan selama puluhan tahun. Contohnya dalam teknik mengeriting rambut, tidak menggunakan teknik lama. Namun, sudah ada teknik baru yang mempertegas bentuk curls di tatanan rambut,” ujar Pavard.
Para pelaku mode harus berusaha mempersiapkan sebuah pertunjukan spektakuler sejak lama, bahkan dalam hitungan bulan. Seperti dilansir Dailymail.co.uk , pekan mode seperti Milan Fashion Week (MFW ) membutuhkan waktu setidaknya lima bulan dan melibatkan tidak kurang dari 8.000 orang di seluruh dunia yang saling terkoneksi melalui jaringan raksasa industri mode, dari pekerja garmen, staf desainer, model, stylist , hairdresser, make-up artist , hingga kru belakang panggung, termasuk pemasang instalasi listrik serta kru keamanan.
“Sebuah pekan mode adalah acara besar yang membutuhkan tangan banyak orang,” tutur Mario Boselli, Chairman National Chamber of Fashion Italia, penyelenggara Milan Fashion Week . Sementara itu, di New York Fashion Week (NYFW ) Spring Summer 2016 , desainer ternama Naeem Khan’s mengungkapkan pengalamannya di backstage yang jarang terekspos.
Menurut dia, terdapat tiga kategori “kegiatan” orang-orang yang ada di backstage pekan mode, yaitu model yang diam terpaku pada ponsel masing-masing, hairdresser atau make-up artist yang tampak panik mendandani para model, dan asisten belakang panggung yang memegang clipboard dan meneriakkan perintah.
“Untuk efisiensi waktu, saya terkadang sampai harus melibatkan tiga hairdresser atau make-up artist , sekaligus untuk mendandani satu orang model. Saya juga akan melakukan pengecekan terakhir agar tidak ada kesalahan terjadi di atas catwalk ,” ujar Khan’s, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk. Selanjutnya, seperti dilansir Vogue.co.uk, para desainer ternama tidak hanya memperlihatkan rancangan busana terbaik mereka, namun dengan bantuan hairdresser dan make-up artist ternama juga memopulerkan gaya rambut dan riasan pada tahun depan.
Desainer Jenny Packham bersama make-up artist Diane Kendal dan hairdresser Talia Sparrow memperlihatkan tren riasan dengan eyeliner warna biru, dan tampilan rambut sleek natural.
Dwi nur ratnaningsih/- sali pawiatan
Jumat (11/9) lalu para wartawan dipersilakan untuk menyaksikan backstage Jakarta Fashion Week 2016 . Memang, saat itu hanya backstage fashion show di kantor L’Oreal Jakarta yang diperumpamakan saat di ajang JFW mendatang. Tidak hanya para desainer, para hairdresser dan make-up artist juga akan ambil andil besar dalam salah satu ajang pekan mode berkelas internasional tersebut.
Mereka bersamasama akan menentukan acuan tren gaya rambut hingga tren tata rias terbaru. “Berkolaborasi dengan industri mode telah menjadi DNA dari L’Oreal Professionnel sejak pertama label ini berdiri di negara asalnya, Prancis, yang juga merupakan pusat mode dunia. Lebih dari 800 perhelatan mode setiap tahunnya telah menggandeng label ini sebagai official backskatge partner di berbagai kota mode, dalam menciptakan tampilan tren yang inspiratif,” kata Michael Justisoesetya, General Manager Professional Products Division PT L’Oreal Indonesia kepada wartawan di kantor LOreal, Jumat (11/9) lalu.
Komitmen L’Oreal Professionnel dalam mendukung JFW 2016 ditegaskan dengan berbagai program kegiatan yang diselenggarakan menjelang pekan mode ini. Dimulai dengan proses seleksi para hairdresser yang terpilih menjadi official backstage hairstylist di JFW 2016 . Ratusan peserta dari berbagai kota tersaring hingga menjadi 60 hairdresser terpilih dan siap mengikuti pelatihan untuk mengasah kemampuan para hairdresser untuk menciptakan kreasi tatanan rambut nan prima dalam waktu singkat.
“Kami memanfaatkan program JFW 2016 ini untuk mengasah keahlian para hairdresser terbaik kami. Selain itu, para model harus tampil prima di catwalk ,” ujar Yola Sutjiutomo, Business Unit Manager L’Oreal Professionnel. Saat ini L’Oreal menggelar acara Road to Jakarta Fashion Week 2016 dengan kemasan inspiratif.
Menggandeng Frederic Pavard selaku haidresser dan trainer dari salon Alexandre de Paris, Road to Jakarta Fashion Week 2016 bertujuan mengedukasi media dan hairdresser L’Oreal Professionnel mengenai runway tren dunia terkini, seperti yang kerap dilakukan Alexandre de Paris sejak puluhan tahun lalu. Menurut Frederic Pavard, saat konferensi pers di L’Oreal Academy, untuk bisa terlibat dalam pekan mode, seorang hairdresser membutuhkan integritas tinggi, fokus, dan komitmen.
“Di backstage, ketika keramaian terjadi, hairdresser juga harus pandai menyesuaikan diri dan tidak kehilangan fokus. Hal ini kadang membuat kita pusing,” ujar Pavard. Pavard datang ke Indonesia untuk mengajarkan hairdresser Indonesia berbagai gaya rambut yang sedang tren di dunia. Menurut dia, untuk menjadi hairdresser, backstage pekan mode berkelas dunia, basic looks gaya rambut harus benarbenar dikuasai hairdresser .
“Saya fokus mengajarkan basic looks dari salon Alexandre de Paris yang sudah bertahan selama puluhan tahun. Contohnya dalam teknik mengeriting rambut, tidak menggunakan teknik lama. Namun, sudah ada teknik baru yang mempertegas bentuk curls di tatanan rambut,” ujar Pavard.
Para pelaku mode harus berusaha mempersiapkan sebuah pertunjukan spektakuler sejak lama, bahkan dalam hitungan bulan. Seperti dilansir Dailymail.co.uk , pekan mode seperti Milan Fashion Week (MFW ) membutuhkan waktu setidaknya lima bulan dan melibatkan tidak kurang dari 8.000 orang di seluruh dunia yang saling terkoneksi melalui jaringan raksasa industri mode, dari pekerja garmen, staf desainer, model, stylist , hairdresser, make-up artist , hingga kru belakang panggung, termasuk pemasang instalasi listrik serta kru keamanan.
“Sebuah pekan mode adalah acara besar yang membutuhkan tangan banyak orang,” tutur Mario Boselli, Chairman National Chamber of Fashion Italia, penyelenggara Milan Fashion Week . Sementara itu, di New York Fashion Week (NYFW ) Spring Summer 2016 , desainer ternama Naeem Khan’s mengungkapkan pengalamannya di backstage yang jarang terekspos.
Menurut dia, terdapat tiga kategori “kegiatan” orang-orang yang ada di backstage pekan mode, yaitu model yang diam terpaku pada ponsel masing-masing, hairdresser atau make-up artist yang tampak panik mendandani para model, dan asisten belakang panggung yang memegang clipboard dan meneriakkan perintah.
“Untuk efisiensi waktu, saya terkadang sampai harus melibatkan tiga hairdresser atau make-up artist , sekaligus untuk mendandani satu orang model. Saya juga akan melakukan pengecekan terakhir agar tidak ada kesalahan terjadi di atas catwalk ,” ujar Khan’s, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk. Selanjutnya, seperti dilansir Vogue.co.uk, para desainer ternama tidak hanya memperlihatkan rancangan busana terbaik mereka, namun dengan bantuan hairdresser dan make-up artist ternama juga memopulerkan gaya rambut dan riasan pada tahun depan.
Desainer Jenny Packham bersama make-up artist Diane Kendal dan hairdresser Talia Sparrow memperlihatkan tren riasan dengan eyeliner warna biru, dan tampilan rambut sleek natural.
Dwi nur ratnaningsih/- sali pawiatan
(ars)