Masker Wajah Givenchy
A
A
A
RICCARDO Tisci, desainer Givenchy, tak henti-hentinya menciptakan inovasi di dunia kecantikan. Setelah menghebohkan panggung catwalk dengan topeng kulit kerang.
Kali ini Riccardo berusaha untuk memopulerkan aksesori masker wajah yang diciptakan dari bordiran kain, permata, dan manik-manik. Penciptaan masker wajah ini juga atas keterampilan make-up artist ternama Pat McGrath. “Riccardo ingin kelembutan, tetapi juga keanehan,” ujar McGrath, seperti dilansir Vogue.co.uk.
Di peragaan busana coutureterbaru, Givenchy bertajuk di dermaga sungai Hudson awal Sepetember lalu, terlihat beberapa model ternama seperti Mariacarla Boscono, dan tampak sangat unik dan berbeda dengan masker wajah yang mereka gunakan. Beberapa jam sebelumnya, McGrath merias wajah model-model tersebut dengan make-updasar seperti concealer, maskara cokelat, bulu mata palsu, dan lipstik merah vinil-dipernis.
“Saya juga menggunakan warna cokelat keabu-abuan untuk bayangan di sekitar mata. Sementara untuk alis, saya menggunakan warna pirang untuk memberi efek supranatural,” ujar McGrath. Setelah menciptakan make-up dasar, McGrath kemudian menempelkan bahan-bahan seperti irisan logam, permata, manik-manik dan bahkan kain border dari gaun dengan menggunakan lem khusus di wajah para model.
Setidaknya McGrath membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk menciptakan masker wajah unik tersebut. “Romantis dan organik. Semua tentang pola,” kata McGrath.
Dwi nur ratnaningsih
Kali ini Riccardo berusaha untuk memopulerkan aksesori masker wajah yang diciptakan dari bordiran kain, permata, dan manik-manik. Penciptaan masker wajah ini juga atas keterampilan make-up artist ternama Pat McGrath. “Riccardo ingin kelembutan, tetapi juga keanehan,” ujar McGrath, seperti dilansir Vogue.co.uk.
Di peragaan busana coutureterbaru, Givenchy bertajuk di dermaga sungai Hudson awal Sepetember lalu, terlihat beberapa model ternama seperti Mariacarla Boscono, dan tampak sangat unik dan berbeda dengan masker wajah yang mereka gunakan. Beberapa jam sebelumnya, McGrath merias wajah model-model tersebut dengan make-updasar seperti concealer, maskara cokelat, bulu mata palsu, dan lipstik merah vinil-dipernis.
“Saya juga menggunakan warna cokelat keabu-abuan untuk bayangan di sekitar mata. Sementara untuk alis, saya menggunakan warna pirang untuk memberi efek supranatural,” ujar McGrath. Setelah menciptakan make-up dasar, McGrath kemudian menempelkan bahan-bahan seperti irisan logam, permata, manik-manik dan bahkan kain border dari gaun dengan menggunakan lem khusus di wajah para model.
Setidaknya McGrath membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk menciptakan masker wajah unik tersebut. “Romantis dan organik. Semua tentang pola,” kata McGrath.
Dwi nur ratnaningsih
(ars)