JK Rowling Ungkap Kisah di Balik Keluarga Harry Potter
A
A
A
LONDON - Novel Harry Potter memang sudah tamat. Tapi, ini tidak menghentikan sang penulis, JK Rowling untuk terus mengeksplorasi kehidupan sang penyihir berkacamata tersebut lebih jauh lagi.
Terakhir, penulis asal Inggris itu menuturkan kisah di balik keluarga Harry yang sampai saat ini memang belum pernah diungkapkan.
“Cerita tentang keluarga Potter belum pernah mengisahkan masa lalu saat kelahiran Harry James Potter yang merupakan awal dari sejarah dunia sihir. Potter adalah nama yang tidak biasa bagi bangsa Muggle (manusia), karena Harry merupakan anak dari perpaduan penyihir dan manusia, dan hal ini dianggap sebagai pencemaran darah di dunia sihir,” papar Rowling mulai menjelaskan sejarah dunia sihir.
Menurut Rowling, keluarga Potter adalah keturunan penyihir di abad keduabelas, Linfred dari Stinchcombe, yakni seorang pria lokal yang dicintai dan cukup eksentrik dengan julukan, 'The Potterer'. “Linfred adalah seorang yang linglung dan tetangganya yang merupakan seorang Muggle sering dipanggil untuk membantu Linfred meracik obat untuk dirinya. Namun tak satu pun dari mereka menyadari bahwa obat yang Linfred minum adalah obat yang ajaib,” tutur dia.
Dilansir Aceshowbiz, singkat cerita Linfred akhirnya menjadi pencetus sejumlah obat yang berkembang menjadi ramuan dan masih digunakan sampai generasi setelah Harry saat ini, seperti Skele-gro dan Pepperup Potion. Hasil penjualan obat dari para penyihit tersebut berhasil membuat Linfred membeli tumpukan emas yang dapat dia wariskan ke tujuh orang anaknya ketika ia meninggal.
Selain itu, putra sulung Linfred, Hardwin yang menikah dengan seorang penyihir muda yang cantik yang berasal dari desa Godric Hollow, Peverell. Karena tidak adanya ahli waris laki-laki, Preverell sebagai anak tertua dari generasinya mendapatkan warisan dari kakeknya berupa Jubah Gaib.
“Peverell menjelaskan kepada Hardwin, bahwa tradisi di keluarganya adalah tetap merahasiakan kepemilikan jubah ini, dan jubah itu hanya akan diserahkan ke anak tertua di setiap generasi baru,” ujar Rowling. Inilah mengapa Harry yang memiliki jubah itu di generasinya.
Terakhir, penulis asal Inggris itu menuturkan kisah di balik keluarga Harry yang sampai saat ini memang belum pernah diungkapkan.
“Cerita tentang keluarga Potter belum pernah mengisahkan masa lalu saat kelahiran Harry James Potter yang merupakan awal dari sejarah dunia sihir. Potter adalah nama yang tidak biasa bagi bangsa Muggle (manusia), karena Harry merupakan anak dari perpaduan penyihir dan manusia, dan hal ini dianggap sebagai pencemaran darah di dunia sihir,” papar Rowling mulai menjelaskan sejarah dunia sihir.
Menurut Rowling, keluarga Potter adalah keturunan penyihir di abad keduabelas, Linfred dari Stinchcombe, yakni seorang pria lokal yang dicintai dan cukup eksentrik dengan julukan, 'The Potterer'. “Linfred adalah seorang yang linglung dan tetangganya yang merupakan seorang Muggle sering dipanggil untuk membantu Linfred meracik obat untuk dirinya. Namun tak satu pun dari mereka menyadari bahwa obat yang Linfred minum adalah obat yang ajaib,” tutur dia.
Dilansir Aceshowbiz, singkat cerita Linfred akhirnya menjadi pencetus sejumlah obat yang berkembang menjadi ramuan dan masih digunakan sampai generasi setelah Harry saat ini, seperti Skele-gro dan Pepperup Potion. Hasil penjualan obat dari para penyihit tersebut berhasil membuat Linfred membeli tumpukan emas yang dapat dia wariskan ke tujuh orang anaknya ketika ia meninggal.
Selain itu, putra sulung Linfred, Hardwin yang menikah dengan seorang penyihir muda yang cantik yang berasal dari desa Godric Hollow, Peverell. Karena tidak adanya ahli waris laki-laki, Preverell sebagai anak tertua dari generasinya mendapatkan warisan dari kakeknya berupa Jubah Gaib.
“Peverell menjelaskan kepada Hardwin, bahwa tradisi di keluarganya adalah tetap merahasiakan kepemilikan jubah ini, dan jubah itu hanya akan diserahkan ke anak tertua di setiap generasi baru,” ujar Rowling. Inilah mengapa Harry yang memiliki jubah itu di generasinya.
(alv)