Siswa SMKN 1 Kudus Tampil di Frankfurt Book Fair 2015
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair 13-18 Oktober 2015. Tidak hanya merupakan kesempatan menampilkan buku-buku dan karya intelektual dari Indonesia, namun juga menyuguhkan keragaman makanan dan bumbu masak kita.
Program kuliner di Frankfurt Book Fair 2015 dikemas apik dengan slogan “Spice it Up!” atau “Bumbui!”. Tim kuliner Indonesia terdiri dari sekitar 25 tokoh kuliner dan juru masak ternama.
Pelajar dan remaja juga mendapat perhatian khusus dengan program Food Explorer. Bekerjasama dengan Classroom of the Future dan ELIG (European Learning Industry Group). Sekitar 1.000 pelajar berusia 12-18 tahun dari sekolah Jerman, Austria, Italia dan negara Eropa lain akan mengasah indera ‘look, touch, feel, hear, taste’ dengan memasak pepes ikan, kue lumpur, mie goreng, bakso rendang sampai membuat minuman kunyit asam dan nonalcoholic bir pletok bersama dengan 3 orang siswa/i Tata Boga dari SMKN 1 Kudus binaan Djarum Foundation.
Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan, sekolah kuliner binaan Djarum Foundation di SMKN 1 Kudus ini merupakan merupakan satu-satunya sekolah kuliner di Indonesia yang mewajibkan siswanya untuk menguasai 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia.
"Di bawah bimbingan Chef William Wongso, penampilan mereka pada acara Frankfurt Book Fair ini menunjukan bahwa siswa pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sanggup mempersembahkan kuliner terbaik Indonesia pada ajang bergengsi internasional,” ujarnya di Jakarta.
Ketiga chef yang akan memasak bersama para pelajar, yakni Chef Petty Elliott, Astrid Enricka dan Putri Mumpuni memiliki harapan yang sama, bahwa dengan memperkenalkan beragam cita rasa, berbagai bentuk, bau dan tekstur rempah Indonesia kepada para pelajar dapat memberikan pengalaman dan inspirasi luar biasa bagi masa depan mereka.
Ada sekitar 16 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.telah menjadi mitra binaan Djarum Foundation sejak tahun 2012 lalu.
Fokus dari program ini adalah menghasilkan lulusan SMK yang siap bekerja pada sektor industri berpenghasilan tinggi di dalam dan luar negeri. Kompetensi yang dikembangkan meliputi beberapa keterampilan di bidang ekonomi kreatif, teknologi informasi, rekayasa, dan kemaritiman.
SMK Negeri 1 Kudus dijadikan Sekolah Menengah Kejuruan pertama di Indonesia yang mewajibkan anak didiknya untuk sanggup memasak 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.
Program kuliner di Frankfurt Book Fair 2015 dikemas apik dengan slogan “Spice it Up!” atau “Bumbui!”. Tim kuliner Indonesia terdiri dari sekitar 25 tokoh kuliner dan juru masak ternama.
Pelajar dan remaja juga mendapat perhatian khusus dengan program Food Explorer. Bekerjasama dengan Classroom of the Future dan ELIG (European Learning Industry Group). Sekitar 1.000 pelajar berusia 12-18 tahun dari sekolah Jerman, Austria, Italia dan negara Eropa lain akan mengasah indera ‘look, touch, feel, hear, taste’ dengan memasak pepes ikan, kue lumpur, mie goreng, bakso rendang sampai membuat minuman kunyit asam dan nonalcoholic bir pletok bersama dengan 3 orang siswa/i Tata Boga dari SMKN 1 Kudus binaan Djarum Foundation.
Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan, sekolah kuliner binaan Djarum Foundation di SMKN 1 Kudus ini merupakan merupakan satu-satunya sekolah kuliner di Indonesia yang mewajibkan siswanya untuk menguasai 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia.
"Di bawah bimbingan Chef William Wongso, penampilan mereka pada acara Frankfurt Book Fair ini menunjukan bahwa siswa pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sanggup mempersembahkan kuliner terbaik Indonesia pada ajang bergengsi internasional,” ujarnya di Jakarta.
Ketiga chef yang akan memasak bersama para pelajar, yakni Chef Petty Elliott, Astrid Enricka dan Putri Mumpuni memiliki harapan yang sama, bahwa dengan memperkenalkan beragam cita rasa, berbagai bentuk, bau dan tekstur rempah Indonesia kepada para pelajar dapat memberikan pengalaman dan inspirasi luar biasa bagi masa depan mereka.
Ada sekitar 16 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.telah menjadi mitra binaan Djarum Foundation sejak tahun 2012 lalu.
Fokus dari program ini adalah menghasilkan lulusan SMK yang siap bekerja pada sektor industri berpenghasilan tinggi di dalam dan luar negeri. Kompetensi yang dikembangkan meliputi beberapa keterampilan di bidang ekonomi kreatif, teknologi informasi, rekayasa, dan kemaritiman.
SMK Negeri 1 Kudus dijadikan Sekolah Menengah Kejuruan pertama di Indonesia yang mewajibkan anak didiknya untuk sanggup memasak 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.
(nfl)