Pemakaian Masker N95 Harus Melalui Fit Test

Senin, 12 Oktober 2015 - 22:30 WIB
Pemakaian Masker N95 Harus Melalui Fit Test
Pemakaian Masker N95 Harus Melalui Fit Test
A A A
JAKARTA - Standar masker yang wajib digunakan untuk menangkal bahaya dampak kabut asap di Sumatera Selatan dan Kalimantan, tengah ramai diperbincangkan. Beberapa pendapat pun mulai bermunculan.

Mengenai hal tersebut, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) angkat bicara. Ketua umum PDPI, dr Arifin Nawas, SpP(K), MARS menjelaskan, masker N95 dan masker biasa dapat digunakan untuk mengurangi dampak kabut asap.

"Dua-duanya bisa untuk menangkal bahaya asap. Hanya saja memang masker N95 bisa menyaring partikel-partikel kecil di bawah 10 PM. Sementara, masker bedah biasa bisa menyaring partikel debu besar di atas ukuran tersebut," papar Arifin saat jumpa pers di RS Persahabatan, Senin (12/10/2015).

Sayangnya, untuk menggunakan masker N95 diperlukan fit test. Hal ini bertujuan untuk menjamin kemampuan masker untuk menyaring partikel debu. "Karena bentuk wajah orang kan berbeda-beda. Kalau langsung dipakai tanpa fit test nanti maskernya bisa tidak pas. Jadi penggunaannya tidak bermakna," tutur Arifin.

Meski dapat menyaring partikel debu kecil, namun ada beberapa kelompok yang tidak direkomendasikan untuk menggunakan masker tersebut. Pasalnya, penggunaan masker N95 bisa menghambat pernapasan kelompok tersebut.

"Penggunaan masker dilarang ketika di dalam rumah, pada anak-anak, ibu hamil, orang tua dan lansia. Juga pada pasien penyakit kardiovaskular dan pasien penyakit paru kronik," kata dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4988 seconds (0.1#10.140)