11 Hal ini, Mesti Anda Stop Ucapkan pada Orang-orang Lajang!
Kamis, 22 Oktober 2015 - 05:28 WIB

11 Hal ini, Mesti Anda Stop Ucapkan pada Orang-orang Lajang!
A
A
A
LONDON - Menjadi lajang tidaklahburuk. Anda masih bisa memiliki seluruh isi tempat tidur. Lalu punya banyak uang ketika menjelang hari raya. Dan tentunya tidak harus berbagi potongan pizza kesukaan Anda.
Meskipun begitu, mengatasi dari apa yang disebut sebagai ‘saran’ dari brigade pasangan yang telah menikah dan bahagia. Jelas sama sekali tidak diperlukan oleh mereka! Apa benar begitu?
Berikut ini, ada beberapa hal yang sebaiknya segera Anda berhenti ucapkan kepada para lajang, seperti dilansir dari situs metro.co.uk.
1. ‘So, apakah kamu telah menemukan seseorang?’
2. ‘Bagaimana sejauh ini kehidupan cinta kamu?’
.jpg)
3. Mengapa kamu ikut dalam Tinder (situs bertemunya, sosialisasi para lajang yang ingin menemukan teman kencan, hingga berusaha menemukan jodoh)? Bukankah itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cuma menginginkan ‘itu (bercinta)’?
Tetapi sahabatku, menikah dengan seseorang yang dia temui di Tinder. Dan di sana begitu banyak orang berkumpul. Jika aku hapus (tidak ikut serta lagi sebagai anggota situs itu), maka itu berarti apakah aku sudah menyerah (mencari jodoh)? Bukan begitu?
4. Apakah kamu telah mencoba melakukan kencan online?
Errrmm. Tidakkah kamu melihat ponselku? Didalamnya berisi aplikasi situs kencan, dan berbagai media sosial (instagram, twitter, facebook) dan lain-lain.
5. ‘Orang yang tepat akan datang ketika kamu tidak mengharapkannya.’
Benarkah begitu? Bukankah aku akan bertemu kawan-kawanku di jalan nanti?
6. ‘Mungkin kamu butuh berhenti sejenak dari segala macam aplikasi dan kencan online dan membiarkan segalanya berjalan secara alami?’
Komentar ini tampaknya tidak terlalu buruk buat diucapkan kepada orang lajang. Hanya mungkin butuh waktu yang pas, bisa sekitar tiga bulan, atau setelah kamu baru mengalami kekecewaan berikutnya.
7. ‘Aku rasa, sepertinya kamu tidak menempatkan diri di luar sana secara cukup baik.’
Oh, tolong stop ucapan itu.
8. ‘Mungkin kamu adalah orang yang terlalu pemilih.’
Bisa jadi sang lajang bakal mengucapkan ini: ‘Aku diperbolehkan untuk jadi pemilih. Aku bukan orang aneh yang merasa kesepian dan telah putus asa. Aku masih muda, lucu dan benar-benar menakjubkan oke. OK?!’
9. ‘Oh, aku bahkan sama sekali dan baru tahu kalau kamu masih single. Padahal kamu tampak seperti seseorang yang layak dijadikan tunangan atau suami/istri.’
‘Mungkin sang lajang akan segera bilang: Oh bagus. Please berikan nomor telepon semua teman-teman kamu yang cantik dan pintar.’
10. ‘Kamu masih muda dan kamu masih punya banyak waktu di dunia ini.’
Bisa jadi si lajang akan bilang seperti ini: ‘Tunggu dulu. Kini aku sudah berusia 28 tahun. Walaupun jika aku bertemu seseorang sekarang. Lalu kami tidak beranjak menaikkan status hubungan selama setahun, kemudian proses tunangan usai tiga tahun.
Dan kemudian menikah 1-2 tahun lagi setelah itu. Itu berarti aku baru akan memiliki bayi menjelang usia 40 tahun atau malah di usia 40-an. ‘Oh my God’, ITU MASIH TERLALU JAUH!’
11. ‘Aku benar-benar kangen menjadi lajang.’
Benarkah ucapan Anda itu?
Meskipun begitu, mengatasi dari apa yang disebut sebagai ‘saran’ dari brigade pasangan yang telah menikah dan bahagia. Jelas sama sekali tidak diperlukan oleh mereka! Apa benar begitu?
Berikut ini, ada beberapa hal yang sebaiknya segera Anda berhenti ucapkan kepada para lajang, seperti dilansir dari situs metro.co.uk.
.jpg)
1. ‘So, apakah kamu telah menemukan seseorang?’
2. ‘Bagaimana sejauh ini kehidupan cinta kamu?’
.jpg)
3. Mengapa kamu ikut dalam Tinder (situs bertemunya, sosialisasi para lajang yang ingin menemukan teman kencan, hingga berusaha menemukan jodoh)? Bukankah itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cuma menginginkan ‘itu (bercinta)’?
Tetapi sahabatku, menikah dengan seseorang yang dia temui di Tinder. Dan di sana begitu banyak orang berkumpul. Jika aku hapus (tidak ikut serta lagi sebagai anggota situs itu), maka itu berarti apakah aku sudah menyerah (mencari jodoh)? Bukan begitu?
.jpg)
4. Apakah kamu telah mencoba melakukan kencan online?
Errrmm. Tidakkah kamu melihat ponselku? Didalamnya berisi aplikasi situs kencan, dan berbagai media sosial (instagram, twitter, facebook) dan lain-lain.
5. ‘Orang yang tepat akan datang ketika kamu tidak mengharapkannya.’
Benarkah begitu? Bukankah aku akan bertemu kawan-kawanku di jalan nanti?
.jpg)
6. ‘Mungkin kamu butuh berhenti sejenak dari segala macam aplikasi dan kencan online dan membiarkan segalanya berjalan secara alami?’
Komentar ini tampaknya tidak terlalu buruk buat diucapkan kepada orang lajang. Hanya mungkin butuh waktu yang pas, bisa sekitar tiga bulan, atau setelah kamu baru mengalami kekecewaan berikutnya.
7. ‘Aku rasa, sepertinya kamu tidak menempatkan diri di luar sana secara cukup baik.’
Oh, tolong stop ucapan itu.
.jpg)
8. ‘Mungkin kamu adalah orang yang terlalu pemilih.’
Bisa jadi sang lajang bakal mengucapkan ini: ‘Aku diperbolehkan untuk jadi pemilih. Aku bukan orang aneh yang merasa kesepian dan telah putus asa. Aku masih muda, lucu dan benar-benar menakjubkan oke. OK?!’
9. ‘Oh, aku bahkan sama sekali dan baru tahu kalau kamu masih single. Padahal kamu tampak seperti seseorang yang layak dijadikan tunangan atau suami/istri.’
‘Mungkin sang lajang akan segera bilang: Oh bagus. Please berikan nomor telepon semua teman-teman kamu yang cantik dan pintar.’
.jpg)
10. ‘Kamu masih muda dan kamu masih punya banyak waktu di dunia ini.’
Bisa jadi si lajang akan bilang seperti ini: ‘Tunggu dulu. Kini aku sudah berusia 28 tahun. Walaupun jika aku bertemu seseorang sekarang. Lalu kami tidak beranjak menaikkan status hubungan selama setahun, kemudian proses tunangan usai tiga tahun.
Dan kemudian menikah 1-2 tahun lagi setelah itu. Itu berarti aku baru akan memiliki bayi menjelang usia 40 tahun atau malah di usia 40-an. ‘Oh my God’, ITU MASIH TERLALU JAUH!’
.jpg)
11. ‘Aku benar-benar kangen menjadi lajang.’
Benarkah ucapan Anda itu?
(sbn)