Pedofilia, Salah Satu Bentuk Gangguan Mental

Kamis, 22 Oktober 2015 - 18:18 WIB
Pedofilia, Salah Satu...
Pedofilia, Salah Satu Bentuk Gangguan Mental
A A A
JAKARTA - Ketua aksewari asosiasi kesehatan jiwa anak dan remaja, dr Suzy Yusna Dewi dari RSJ dr Soeharto Heerdjan menjelaskan, dilihat dari sisi medis, pedofilia merupakan salah satu bentuk gangguan mental bernama parafilia.

Orang dengan parafilia, umumnya, memiliki kelainan otak yang membuatnya mudah terangsang secara seksual. Parahnya, hal ini mudah terjadi ketika mereka berinteraksi dengan objek tertentu yang tidak biasa.

"Kalau dilihat pakai MRI ada permasalahan di frontal dan temporal lobe otak. Gambaran menurut PET scanning ada berkurangnya metabolisme glukosa di daerah frontal dan temporal akibatnya jadi kurang empati," papar Suzy dalam seminar deteksi dini dan penanganan terkini kekerasan seksual pada anak di RSJ dr Soeharto Heerdjan, Kamis (22/10/2015).

Dijelaskan Suzy, ciri seseorang yang mengidap pedofilia bisa dilihat. Salah satunya, sebagian besar dari mereka dekat dengan anak, memiliki banyak teman anak-anak dan berperilaku hangat dengan anak-anak.

"Mereka hanya sedikit punya teman orang dewasa. Bahkan dalam kesehariannya mereka jarang melibatkan kegiatan dengan orang dewasa. Hubungannya benar-benar terbatas. Bahkan dia terampil sekali sekali dalam memanipulasi anak-anak, kerap memberikan materi juga," ujar dia.

Yang lebih parah, sekitar 60% pelaku pedofilia datang dari orang terdekat. Seperti teman bermain dan tetangga. Sementara 30% dari keluarga dan 10% orang asing. "Kita harus menyadari bahwa orang dewasa manapun bisa menjadi pelaku kekerasan seksual. Perhatikan tanda-tanda grooming seperti sangat memperhatikan dan selalu memenuhi keinginan anak," kata dia.

Untuk itu, Suzy pun mengimbau agar para orang tua lebih memperhatikan buah hati. Menurut dia, memperhatikan perubahan anak dan mengenali lingkungan sekitar dapat menjadi salah satu cara melindungi anak dari pedofilia.

"Orang tua harus lebih banyak waktu sama anak. Harus lebih peka sama anak. Karena terkadang anak sudah memberikan tanda, sudah depresi tapi orang tua tidak mengetahui itu dan jangan lupa orang tua harus mengenali ciri-ciri pedofilia dan mengenali lingkungan sekitar," pungkas dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)