Mau Lihat Lukisan China Sepanjang 60 meter? Datangi Pameran ini!

Selasa, 10 November 2015 - 06:25 WIB
Mau Lihat Lukisan China...
Mau Lihat Lukisan China Sepanjang 60 meter? Datangi Pameran ini!
A A A
JAKARTA - Mengemban amanat dari Presiden China (Tiongkok), Xi Jingping, yang pertama kali mengemukakan ide 21st Century Martime Silk Road, dalam pidatonya di depan parlemen Indonesia pada 2013 silam. PT. Bauing Construction Indonesia, bagian dari Bauing Group, salah satu perusahaan kontruksi terbesar asal China, menggelar eksibisi lukisan dan kaligrafi China (Tiongkok).

Pameran ini sendiri bertajuk “The 21th Century Maritime Silk Road Embracement of Chinese Culture in Indonesia”—Chinese Painting & Calligraphy Exhibition by Bauing Indonesia.

Rencananya, pameran ini bakal diadakan pada Selasa-Rabu (17-18) November 2015 mendatang, di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta. Untuk hari pertama, hanya diperuntukkan buat sekitar 400 tamu undangan.

Selain para menteri-menteri Kabinet Kerja, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, juga akan hadir dan nantinya bakal membuka acara ini. Sedang untuk hari kedua, pameran ini baru dibuka untuk umum, mulai pukul 10:00-21:00 WIB.

Perlu diketahui, pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara Collaborative Innovation Center for 21st Century Maritime Silk Road Studies (CICMSRS), Guangzhou Municipal Artist Association dan Bauing Group.

CICMSRS sendiri adalah lembaga penelitian strategi internasional, yang berpusat pada studi diplomatik internasional mengenai warisan budaya dan inovasi dari ‘Jalur Sutra’ abad ke-21.

Sedangkan Guangzhou Artist Association Municipal (GMAA) adalah sebuah komunitas yang dibentuk oleh para seniman di daerah Guangzhou dan anggota tim Federasi Sastra dan Seni Kota Guangzhou, yang membawa maju tradisi seni nasional, serta secara aktif memupuk kekuatan seniman baru via berbagai kegiatan seni.

Dalam acara yang bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan & Kebudayaan serta Kementrian Pariwisata Republik Indonesia sebagai tuan rumah. Bauing Group Indonesia berharap pameran ini dapat memperkenalkan seni lukis dan kaligrafi China lebih jauh, dan membuat hubungan budaya antara Indonesia dengan China semakin hangat dan erat.

“Nantinya kami akan membawa sekitar 89 karya seni buatan antara tahun 1970 sampai 2015. Perbandingannya sekitar 70 persen lukisan dan 30 persen untuk kaligrafinya. Kami mempersiapkan penjelasan buat setiap karya seni yang dipamerkan, agar publik Indonesia memahami apa itu kebudayaan dan seni negeri China,” beber Jefry Teguh, ketua panitia pelaksana pameran ini kepada jurnalis dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (09/11/2015).

“Memang terdapat perbedaan gaya antara seni lukis kedua negara. Pelukis Indonesia identik memakai cat minyak. Sedang pelukis China berbasis cat air. Melukis dengan water base lebih sulit dalam mengatur ketebalan warnanya. Orang sana bilang, gaya ini ditentukan dan bisa dilihat dari pemakaian kuas, pergerakan tangan dan sisi emosional si pelukis,” imbuh Jefry.

Ditambahkan oleh Jefry, acara yang didasari dengan semangat untuk beramal ini juga akan mengadakan sesi acara lelang dua buah lukisan. Salah satu dari lukisan itu, merupakan buah karya seorang maestro seni lukis dan kaligrafi China, Zhou Guocheng, yang juga adalah presiden dari Guanzhou Municipal Artist Association. Dimana hasil lelang kedua lukisan ini, disumbangkan sepenuhnya untuk Palang Merah Indonesia (PMI).

Hakka Mountains (natgeo)

Salah satu lukisan yang akan menjadi fitur utama dalam pameran ini adalah Hakka Mountains atau Pegunungan Hakka dan orang-orang Hakka, yang tetap mempertahankan kebudayaan dan bangunan rumah serta perkampungan mereka sejak zaman Dinasti Ming atau juga dijuluki The Great Ming yang memerintah China selama 276 tahun (1368–1644 masehi).

Adapun salah satu karya seni yang nantinya dieksibisikan adalah sebuah lukisan dengan panjang 60 meter dan disusun oleh puluhan seniman dan pelukis lanskap dibawah pimpinan Zhou Guocheng.

“Lukisan ini adalah penggambaran lingkungan alam Hakka. Sedang untuk dua lukisan yang bakal dilelang. Kami masih menyimpan angka batas awal lelang kedua lukisan ini, biar orang penasaran. Akan tetapi, kami tidak memberi target berapa dana yang harus didapatkan dari lelang kedua lukisan itu. Yang penting adalah semangat untuk menyumbang,” ulas Jefry yang diamini oleh Wuming Tao atau Martin Tao, selaku General Manajer PT. Bauing Construction Indonesia.

“Kami dari PT. Bauing Construction Indonesia, berharap acara ini makin membuat erat dan mesra hubungan dan kerjasama China dan Indonesia,” ucap Martin Tao, yang juga menjelaskan jika PT. Bauing Construction sudah banyak pengalaman membangun proyek-proyek bangunan besar dan indah di China.

“Dalam waktu dekat, kami sudah siap membangun beberapa proyek besar di Indonesia, tunggu saja,” beber Martin Tao, yang mana PT. Bauing Construction Indonesia sekitar bulan Mei 2015, bersama Presiden RI Joko Widodo, sudah meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa Kodam Jaya di Jalan Raya Taman Mini 1, Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Sekilas tentang Shenzen Bauing Construction Group, Indonesia merupakan kantor cabang luar negeri pertama mereka. Jaringan bisnisnya di China sudah menggurita di berbagai kota besar, kecil, hingga pelosok dan sudah masuk salah satu dari 100 perusahaan terhebat di sana.

Guangzhou Tower salah satu proyek yang dibangun Bauing Construction Group di China (sacbee.com)


Sudah lusinan penghargaan yang diperoleh perusahaan ini. Adapun diantara bangunan kelas atas yang dibuat oleh mereka adalah National Convention Center, Wuhan Tianhe International Airport, Universiade Shenzhen Stadium, General Hospital of Tianjin Medical University, MGM Grand Sanya, Yunnan Haigeng International Conference Center, Shenzhen Metro Line One, Shenyang International Crowne Plaza Hotel, Sheraton Dameisha Resort Shenzhen, Wuhan International Expo Center, Huizhou Sports Convention Center, the Center Square of C2 District of Shenzhen Convention & Exhibition Center, Western Corridor Shenzhen Bay Project, Shanxi Library, OCT East Wind Valley Country Sport Park South Area Club, Zhejiang Sun Lake International Hotel, Main Stadium of the 14th Guangdong Provincial Games.

Sheraton Dameisha Resort Shenzhen at night (pinimg.com)
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)