Bangun dan Revitalisasi Sistem Pendidikan Seni dan Budaya lewat ODA

Sabtu, 26 September 2020 - 21:36 WIB
loading...
Bangun dan Revitalisasi...
Proyek ODA bertujuan untuk membangun dan merevitalisasi sistem pendidikan seni dan budaya secara berkelanjutan di Indonesia. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pendidikan seni dan budaya ODA 2020 Indonesia merupakan bagian dari proyek Official Development Assistance (ODA). Kegiatan ini diinisiasi Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Republik Korea (Ministry of Culture, Sports and Tourism of Republic of Korea) dan Korea Arts and Culture Education Services (Kaces) berkolaborasi dengan PT Ki Kunci Komunikasi, Arcolabs, Pemerintah Kota Cirebon, dan Sinau Art.

(Baca juga: Keluar dari Zona Nyaman, Arsy Widianto-Brisia Jodie Rilis Mini Album )

Berlangsung sejak Mei hingga September 2020, upaya kolaboratif ini merupakan tahun pertama yang melibatkan pemerintah, seniman dan sekolah. Proyek ODA bertujuan untuk membangun dan merevitalisasi sistem pendidikan seni dan budaya secara berkelanjutan di Indonesia yang sesuai dengan kondisi dan kebudayaan lokal di saat ini.

Kepala Tim Hubungan Internasional Kaces, Serin Kim Hong menyatakan, pihaknya percaya seni dan budaya sangatlah penting untuk keseluruhan kualitas hidup masyarakat. Seni dan budaya juga bisa menjadi aset berharga dari sebuah bangsa. "Karena itu pendidikan seni dan budaya harus selalu inovatif supaya relevan dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas di hari ini. Pilihan Cirebon yang bagian dari Indonesia sebagai tuan rumah proyek ini karena kekayaan budaya kotanya," kata dia saat penutupan Made In Cirebon secara virtual, Jumat (25/9).

"Akan sangat menarik melihat kemungkinan konten pendidikan seni dan budaya yang bisa dikembangkan dari kota yang sangat multikultural dan memilki akar tradisi yang kuat," tambahnya.

Dalam proyek ini, Kaces bekerjasama dengan Arcolabs (Center for Art and Community Management), yang berfungsi sebagai mitra pengorganisir dan mengeksekusi proyek ini. Sehubungan dengan pandemi Covid-19, rencana awal untuk melakukan program pertukaran ini secara fisik harus dipindahkan menjadi program online.

Direktur Arcolabs, Jeong Ok Jeon melihat ini sebagai tantangan untuk metode kolaborasi baru. Baginya hal ini menjadi kali pertama bekerja dengan orang-orang dan mitra baru yang ditemui melalui layar virtual. "Tetapi kami pun belajar bahwa dalam keterbatasan. Ternyata program ini bisa tetap berjalan lancar dan efektif," ujarnya.

Sejak digelar dari Juli hingga September terdapat 4 kegiatan yang melibatkan berbagai peserta, antara lain Lokakarya Seniman Pengajar pada 25-26 Juli, Lokakarya Seniman Lokal (5-10 Agustus), Lokakarya dan Pelatihan Untuk Guru dan Siswa (7-11 September), dan Presentasi Akhir (25 September).

Seniman Fransisca Retno yang juga sebagai edukator mengatakan program pertukaran ini memberikan perspektif baru mengenai praktik artistik di luar Jakarta. "Saya pribadi kagum dan terinspirasi dari dedikasi para seniman di Sinau, yang menggunakan keahlian mereka untuk mengkomunikasikan permasalahan sosial dan lingkungan di Cirebon. Menurut saya ini betul-betul memperlihatkan bagaimana pendekatan seni dan artistik bisa berdampak lebih luas dari seni itu sendiri dan berfungsi lebih besar bagi komunitas," paparnya.

(Baca juga: Studi: Anak-Anak Memiliki Sistem Kekebalan Covid-19 yang Lebih Baik )

Hal senada disampaikan Koordinator Sinau Art, Nico Broer. Berkegiatan online sebetulnya adalah pengalaman baru baginya bersama teman-teman. "Tetapi di sini kami belajar bagaimana mengeksplorasi pendekatan seni lebih jauh lagi ke dalam beragam metode yang menyenangkan dan dapat dilakukan oleh siswa sekolah. Mudah-mudahan ini juga membuat seni lebih bisa diakses oleh masyarakat," ungkapnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kementerian Kebudayaan...
Kementerian Kebudayaan Ajak Lestarikan Warisan Papua Lewat Festival Noken
5 Fakta Ki Warseno Slank,...
5 Fakta Ki Warseno Slank, Dalang asal Klaten yang Meraih Piala Presiden
Sinergi Kecantikan dan...
Sinergi Kecantikan dan Fesyen dalam Filosofi Kembang, Usung Budaya Nusantara
Ruang Cinta Yang Tersisa,...
Ruang Cinta Yang Tersisa, Seni dan Kita di JDC
Intip Keseruan Wayang...
Intip Keseruan Wayang Jogja Night Carnival 2024, Hidupkan Kisah Gatotkaca Wirapraja
Art Love U Fest 2024:...
Art Love U Fest 2024: Bertemunya Seni dan Cinta di JDC
6 Budaya Indonesia yang...
6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
Jakarta Biennale 2024,...
Jakarta Biennale 2024, Gudskul Ekosistem dan Seniman Aceh Hidupkan Bela Diri Betawi
Jimbaran Hub Hadirkan...
Jimbaran Hub Hadirkan Ruang Kolaborasi Seni, Musik, dan Budaya yang Berkelanjutan di Bali
Rekomendasi
Pagi Ini Tol Cipali...
Pagi Ini Tol Cipali Arah Cirebon Padat Merayap
Polandia Akui Amunisinya...
Polandia Akui Amunisinya Hanya Cukup Bertahan 2 Minggu Jika Perang Melawan Rusia
25 Ucapan Selamat Idul...
25 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 dari Murid untuk Guru, Singkat Namun Penuh Ketulusan
Berita Terkini
Yeonjun TXT Terluka...
Yeonjun TXT Terluka saat Manggung, dari Mulutnya Keluar Darah
7 menit yang lalu
Pangeran William Main...
Pangeran William Main Film, Muncul dalam Episode Clarkson's Farm
45 menit yang lalu
Razman Nasution Singgung...
Razman Nasution Singgung Perpanjangan Penahanan Nikita Mirzani: untuk Merubah Diri Lebih Baik
1 jam yang lalu
Meghan Markle Resmi...
Meghan Markle Resmi Ganti Nama Keluarganya secara Permanen
2 jam yang lalu
Jennifer Coppen Asyik...
Jennifer Coppen Asyik TikTokan Bareng Justin Hubner, Netizen Langsung Geger
2 jam yang lalu
5 Film Indonesia Tayang...
5 Film Indonesia Tayang saat Lebaran 2025, Ada Norma dan Pabrik Gula
3 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved