Jungkalkan Spectre, Mockingjay - Part 2 Kuasai Box Office
A
A
A
LOS ANGELES - The Hunger Games: Mockingjay – Part 2 mendominansi box office akhir pekan ini dengan debut USD101 juta (Rp1,3 triliun). Film ini langsung mendepak penguasa box office sebelumnya, Spectre, ke tempat kedua.
Meski meraup angka yang cukup besar, tapi jumlah itu bukanlah hasil yang baik bagi Katniss Everdeen dan teman-temannya sebagaimana diprediksikan sebelumnya. Mockingjay – Part 2 ini sebenarnya berada di posisi lima film dengan pembukaan terbesar tahun ini. Tapi, angka itu jauh di bawah proyeksi sebesar USD120 juta.
Tak hanya itu, film ini juga menyumbang angka rendah bagi franchise ini. Mockingjay – Part 2 memiliki selisih yang cukup jauh dari capaian The Hunger Games: Catching Fire yang pada 2013 meraup USD158,1 juta pada pembukaannya. Ini mungkin adalah tanda bahwa ketertarikan terhadap dunia dystopian Panem sudah surut.
Bahkan investor di Lionsgate—yang membuat franchise ini—bereaksi negatif terhadap berita bahwa Mockingjay – Part 2 tidak akan memenuhi proyeksi. Akibatnya, sahamm perusahaan itu turun lebih dari 3% pada Jumat (20/11/2015) lalu.
Meski begitu, studio itu tetap membela debut yang masuk jajaran yang terbesar dalam sejarah perfilman itu. “Ini adalah pembukaan fenomenal dan kami meluncurkan film-film ini pada saat dengan sadar tahu bahwa ada keuntungan jangka panjang sepanjang hari libur,” papar David Spitz, kepala distribusi domestik Lionsgate yang dikutip Reuters.
Seri terakhir ini cukup laku di luar negeri. Pada pembukaannya, Mockingjay – Part 2 meraup USD147 juta setelah debut di hampir tiap kawasan luar negeri yang signifikan, termasuk China. Ini membuat film ini secara global meraih USD247 juta, kurang dari USD274,9 juta yang didapatkan film yang dibintangi Jennifer Lawrence secara global dan jauh dari USD300 juta yang diprediksi pada pengamat.
“Film ini turun dan ini adalah refleksi langsung tentang bagaimana orang memikirkan Mockingjay – Part 1. Itu bukanlah film, hanya trailer,” ujar Jeff Bock, analis box office di Exhibitor Relations.
Dengan Hunger Games: Mockingjay – Part 2 tidak sebesar seri lain di franchise itu, keseluruhan box office juga turun. Penjualan tiket turun hingga sekitar 10% selama akhir pekan, jauh dari periode Mockingjay – Part 1 yang meraup USD121,9 juta saat dibuka.
“Pasar sekarang sedang melambat. Terlalu banyak film, terlalu banyak gangguan dan terlalu banyak yang terjadi di dunia saat ini,” ujar Paul Dergarabedian, analis media senior di Rentrak.
Dua film baru lain di akhir pekan, yaitu The Night Before yang dibintangi Seth Rogen dan Secret in Their Eyes yang menampilkan Julia Roberts, juga muncul jauh di belakang ekspektasi. The Night Before berada di tempat keempat dengan meraih sekitar USD10,1 juta dari 2.690 bioskop.
Sementara, drama Secret in Their Eyes yang mempertemukan Julia dan Chiwetel Ejiofor serta Nicole Kidman hanya meraih sekitar USD6,6 dari 2.392 bioskop. Ini adalah debut terburuk dalam karier Julia untuk pembukaan film di 2.000 atau lebih bioskop.
Dua film terkuat selama bulan ini, Spectre dan Peanuts berada di tempat kedua dan ketiga. Spectre masih kokoh dengan raihan USD14,6 juta dan Peanuts menambah USD12,8 juta pada pekan ketiganya.
Meski meraup angka yang cukup besar, tapi jumlah itu bukanlah hasil yang baik bagi Katniss Everdeen dan teman-temannya sebagaimana diprediksikan sebelumnya. Mockingjay – Part 2 ini sebenarnya berada di posisi lima film dengan pembukaan terbesar tahun ini. Tapi, angka itu jauh di bawah proyeksi sebesar USD120 juta.
Tak hanya itu, film ini juga menyumbang angka rendah bagi franchise ini. Mockingjay – Part 2 memiliki selisih yang cukup jauh dari capaian The Hunger Games: Catching Fire yang pada 2013 meraup USD158,1 juta pada pembukaannya. Ini mungkin adalah tanda bahwa ketertarikan terhadap dunia dystopian Panem sudah surut.
Bahkan investor di Lionsgate—yang membuat franchise ini—bereaksi negatif terhadap berita bahwa Mockingjay – Part 2 tidak akan memenuhi proyeksi. Akibatnya, sahamm perusahaan itu turun lebih dari 3% pada Jumat (20/11/2015) lalu.
Meski begitu, studio itu tetap membela debut yang masuk jajaran yang terbesar dalam sejarah perfilman itu. “Ini adalah pembukaan fenomenal dan kami meluncurkan film-film ini pada saat dengan sadar tahu bahwa ada keuntungan jangka panjang sepanjang hari libur,” papar David Spitz, kepala distribusi domestik Lionsgate yang dikutip Reuters.
Seri terakhir ini cukup laku di luar negeri. Pada pembukaannya, Mockingjay – Part 2 meraup USD147 juta setelah debut di hampir tiap kawasan luar negeri yang signifikan, termasuk China. Ini membuat film ini secara global meraih USD247 juta, kurang dari USD274,9 juta yang didapatkan film yang dibintangi Jennifer Lawrence secara global dan jauh dari USD300 juta yang diprediksi pada pengamat.
“Film ini turun dan ini adalah refleksi langsung tentang bagaimana orang memikirkan Mockingjay – Part 1. Itu bukanlah film, hanya trailer,” ujar Jeff Bock, analis box office di Exhibitor Relations.
Dengan Hunger Games: Mockingjay – Part 2 tidak sebesar seri lain di franchise itu, keseluruhan box office juga turun. Penjualan tiket turun hingga sekitar 10% selama akhir pekan, jauh dari periode Mockingjay – Part 1 yang meraup USD121,9 juta saat dibuka.
“Pasar sekarang sedang melambat. Terlalu banyak film, terlalu banyak gangguan dan terlalu banyak yang terjadi di dunia saat ini,” ujar Paul Dergarabedian, analis media senior di Rentrak.
Dua film baru lain di akhir pekan, yaitu The Night Before yang dibintangi Seth Rogen dan Secret in Their Eyes yang menampilkan Julia Roberts, juga muncul jauh di belakang ekspektasi. The Night Before berada di tempat keempat dengan meraih sekitar USD10,1 juta dari 2.690 bioskop.
Sementara, drama Secret in Their Eyes yang mempertemukan Julia dan Chiwetel Ejiofor serta Nicole Kidman hanya meraih sekitar USD6,6 dari 2.392 bioskop. Ini adalah debut terburuk dalam karier Julia untuk pembukaan film di 2.000 atau lebih bioskop.
Dua film terkuat selama bulan ini, Spectre dan Peanuts berada di tempat kedua dan ketiga. Spectre masih kokoh dengan raihan USD14,6 juta dan Peanuts menambah USD12,8 juta pada pekan ketiganya.
(alv)