Obesitas Memicu Munculnya Perlemakan pada Hati
A
A
A
JAKARTA - Perlemakan hati merupakan keadaan dimana adanya kelebihan lemak dalam hati. Keadaan ini umumnya disebabkan oleh obesitas atau kegemukan.
Sebelumnya, perlemakan hati dinilai sebagai kelainan hati yang jinak dan tidak berbahaya.
Namun saat ini terbukti sejumlah pasien dengan perlemakan hati memicu peradangan hingga berkembang menjadi pengerasan hati atau sirosis.
"Kalo gak diobati bisa jadi pengerasan hati atau sirosis, gagal hati, kanker hati jadi seseorang butuh cangkok hati atau meninggal," papar Consultant Internist-Gastro Entero Hepatologist, Prof. dr. L. A. Lesmana saat jumpa pers di MRCC Siloam Hospitals, Jakarta, Senin (7/11/2015).
Dijelaskan Lesmana, keadaan ini akan semakin diperparah jika penderita perlemakan hati juga mengalami diabetes mellitus, hepatitis B atau hepatitis C dan mempercepat terjadinya kegagalan hati atau kanker hati.
"Selain kegemukan, diabetes, peminum alkohol berat juga memicu terjadinya perlemakan hati. Jadi jangan dianggap ringan penyakit ini," jelasnya.
Untuk pengobatan terkini, Lesmana menganjurkan pasien perlemakan hati harus mengubah pola gaya hidup lebih sehat.
Umumnya pasien dianjurkan untuk diet rendah lemak dan karbohidrat serta olah raga secara teratur dan jangan melakukan kegiatan duduk saja.
"Bila sudah disertai dengan sindroma metabolik seperti dislipidemia, diabetes mellitus dan hipertensi perlu diberikan obat serta menjalani pemeriksaan ultrasound, CT scan atau MRI utk mendeteksi ada sirosis hati atau ada gejala tumor ganas di hati," tandasnya.
Sebelumnya, perlemakan hati dinilai sebagai kelainan hati yang jinak dan tidak berbahaya.
Namun saat ini terbukti sejumlah pasien dengan perlemakan hati memicu peradangan hingga berkembang menjadi pengerasan hati atau sirosis.
"Kalo gak diobati bisa jadi pengerasan hati atau sirosis, gagal hati, kanker hati jadi seseorang butuh cangkok hati atau meninggal," papar Consultant Internist-Gastro Entero Hepatologist, Prof. dr. L. A. Lesmana saat jumpa pers di MRCC Siloam Hospitals, Jakarta, Senin (7/11/2015).
Dijelaskan Lesmana, keadaan ini akan semakin diperparah jika penderita perlemakan hati juga mengalami diabetes mellitus, hepatitis B atau hepatitis C dan mempercepat terjadinya kegagalan hati atau kanker hati.
"Selain kegemukan, diabetes, peminum alkohol berat juga memicu terjadinya perlemakan hati. Jadi jangan dianggap ringan penyakit ini," jelasnya.
Untuk pengobatan terkini, Lesmana menganjurkan pasien perlemakan hati harus mengubah pola gaya hidup lebih sehat.
Umumnya pasien dianjurkan untuk diet rendah lemak dan karbohidrat serta olah raga secara teratur dan jangan melakukan kegiatan duduk saja.
"Bila sudah disertai dengan sindroma metabolik seperti dislipidemia, diabetes mellitus dan hipertensi perlu diberikan obat serta menjalani pemeriksaan ultrasound, CT scan atau MRI utk mendeteksi ada sirosis hati atau ada gejala tumor ganas di hati," tandasnya.
(sbn)