Kecanduan Operasi Plastik Bikin Orang Jadi Kleptomania
A
A
A
JAKARTA - Demi memiliki bentuk tubuh yang diinginkan, sejumlah wanita rela melakukan berbagai cara ekstrem. Seperti opersi plastik.
Namun, waspadalah jika Anda kerap melakukan operasi plastik. Sebuah penelitian mengungkapkan, ketagihan operasi plastik membuat seseorang mengalami perubahan kepribadian.
Hal tersebut terjadi pada seorang wanita asal Brasil. Semenjak melakukan sejumlah prosedur operasi plastik, wanita tersebut dilaporkan mengalami perubahan kepribadian menjadi kleptomania.
Dilansir dari Live Science, wanita 40 tahun tersebut mengalami kantuk, disorientasi dan gangguan memori. Dokter pun memutuskan untuk memeriksa otak wanita ini. Hasilnya, ditemukan adanya gangguan asupan oksigen pada area otak yang mengatur memori dan kemampuan belajar.
Parahnya, gangguan tersebut juga ditemukan pada bagian otak yang mengatur emosi dan kontrol perilaku. Beberapa waktu kemudian, wanita tersebut diketahui menjadi seorang kleptomania.
Tak tanggung-tanggung dia juga kerap ditangkap polisi karena ketahuan mencuri. Namun, setelah mengetahui kondisi kesehatan, wanita tersebut dibebaskan.
Para peneliti menilai, perubahan perilaku ini disebabkan oleh ketagihan operasi plastik. Sebab, sebelumnya wanita tersebut tidak pernah mengalami gangguan dengan kondisi kesehatan mental.
"Setelah menjalani operasi plastik berkali-kali, otak wanita itu kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan. Namun besar kemungkinan gangguan itu hanya sementara," pungkas dia.
Namun, waspadalah jika Anda kerap melakukan operasi plastik. Sebuah penelitian mengungkapkan, ketagihan operasi plastik membuat seseorang mengalami perubahan kepribadian.
Hal tersebut terjadi pada seorang wanita asal Brasil. Semenjak melakukan sejumlah prosedur operasi plastik, wanita tersebut dilaporkan mengalami perubahan kepribadian menjadi kleptomania.
Dilansir dari Live Science, wanita 40 tahun tersebut mengalami kantuk, disorientasi dan gangguan memori. Dokter pun memutuskan untuk memeriksa otak wanita ini. Hasilnya, ditemukan adanya gangguan asupan oksigen pada area otak yang mengatur memori dan kemampuan belajar.
Parahnya, gangguan tersebut juga ditemukan pada bagian otak yang mengatur emosi dan kontrol perilaku. Beberapa waktu kemudian, wanita tersebut diketahui menjadi seorang kleptomania.
Tak tanggung-tanggung dia juga kerap ditangkap polisi karena ketahuan mencuri. Namun, setelah mengetahui kondisi kesehatan, wanita tersebut dibebaskan.
Para peneliti menilai, perubahan perilaku ini disebabkan oleh ketagihan operasi plastik. Sebab, sebelumnya wanita tersebut tidak pernah mengalami gangguan dengan kondisi kesehatan mental.
"Setelah menjalani operasi plastik berkali-kali, otak wanita itu kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan. Namun besar kemungkinan gangguan itu hanya sementara," pungkas dia.
(alv)