Kebahagiaan Bisa Sebabkan Sindrom Patah Hati

Jum'at, 11 Maret 2016 - 18:30 WIB
Kebahagiaan Bisa Sebabkan Sindrom Patah Hati
Kebahagiaan Bisa Sebabkan Sindrom Patah Hati
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian di Eropa mengungkapkan, sindrom patah hati yang menyebabkan gangguan pada jantung tidak hanya disebabkan oleh stres dan masalah kesedihan lainnya. Melainkan juga peristwa bahagia dan emosi positif.

Penelitian ini melibatkan 1.750 orang pria dan wanita yang terdata di Takotsubo Registry Internasional. Sebanyak 465 peserta mengalami gejala sindrom patah hati setelah mengalami emosi negatif, seperti kematian orang yang dicintai, pengalaman menakutkan karena kecelakaan, penyakit, hingga masalah keuangan.

Sementara itu, 20 orang atau sekitar 4% dari responden mengalami gejala sindrom patah hati karena dipicu emosi positif, seperti merayakan pesta ulang tahun, anak menikah dan memiliki cucu.

Penulis studi yang merupakan dokter jantung, Jelena R. Ghadri menjelaskan, penelitian ini mengategorikan 465 responden sebagai kelompok patah hati dan 20 responden sebagai kelompok hati senang. Selain itu, sindrom ini juga 95% terjadi pada wanita.

Dilansir dari Live Science, hasil pemeriksaan laboratorium dan pencitraan jantung menemukan, banyak kesamaan kondisi jantung saat senang dan patah hati. Selanjutnya, peneliti melihat interaksi antara otak dengan kondisi jantung.

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana kondisi emosional seseorang bisa melemahkan otot jantung. Namun, lonjakan hormon stres diduga menjadi pemicu kerusakan pada jantung. European Heart Journal menjelaskan, sindrom patah hati merupakan melemahnya otot jantung secara mendadak dan bersifat sementara.

Sindrom yang awalnya bernama Takotsubo syndrome ini kerap disangka sebagai serangan jantung. Sebab gejalanya seperti nyeri dada dan sesak napas. Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa menit atau jam setelah seseorang merasakan stres.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5536 seconds (0.1#10.140)