Mencegah Kebocoran Urine Saat Berhubungan Seks

Kamis, 17 Maret 2016 - 21:30 WIB
Mencegah Kebocoran Urine...
Mencegah Kebocoran Urine Saat Berhubungan Seks
A A A
JAKARTA - Bagi sebagian wanita, kebocoran urine saat berhubungan intim merupakan kekhawatiran yang beralasan. Menurut penelitian, hingga 24% wanita yang menderita gangguan dasar panggul mengalami kebocoran urine saat berhubungan seks.

Kebocoran urine sering pula disebut sebagai stress incontinency, stress urinary incontinency (SUI) ataupun effort incontinency. Kecemasan terhadap kemungkinan terjadinya "kecelakaan" semacam ini dapat menurunkan kenikmatan seksual atau bahkan benar-benar membunuh libido Anda.

Menurut American Foundation for Disease Urologic (AFUD), sepertiga dari wanita yang mengalami masalah ini cenderung menghindari keintiman seksual karena ketakutan mereka akan terjadinya kebocoran pada momen yang paling pribadi tersebut. Ada beberapa hal yang dapat mulai Anda lakukan dari sekarang untuk menghentikan kebocoran urine ini menyabotase kehidupan cinta dan seks Anda.

A. Memahami Permasalahan
Konsekstasi Ainita
Hal yang pertama dan terpenting bagi Anda adalah memahami kondisi yang menyebabkan Anda buang air kecil saat berhubungan seks. Kebocoran urine yang terjadi saat berhubungan intim dapat dibagi menjadi 2 kategori yang berbeda, yaitu buang air kecil yang menyertai penetrasi dan buang air kecil yang menyertai orgasme. Faktor penyebab terjadinya kedua tipe kebocoran tersebut berbeda satu sama lain.

Buang air kecil yang menyertai penetrasi terjadi ketika ada sesuatu yang dimasukkan ke dalam Miss V Anda serta memberikan tekanan pada kandung kemih atau urethra (saluran yang dilalui oleh urine yang mengalir keluar). Ini adalah bentuk stress incontinency yang disebabkan oleh otot panggul yang tidak cukup kuat untuk menjaga saluran urethra tetap tertutup saat terjadi peningkatan tekanan pada kandung kemih – misalnya pada saat batuk, bersin, atau berhubungan intim.

Buang air kecil yang menyertai orgasme dapat terjadi karena otot-otot kandung kemih mengalami tegangan yang tak terkendali—kondisi ini disebut urge incontinency atau kandung kemih over aktif (OAB). Tapi, studi terbaru menemukan bahwa kelemahan dasar panggul juga berkontribusi terhadap kebocoran selama orgasme.

B. Mengobati kebocoran urine
1. Berkonsultasilah dengan dokter

Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa hanya sekitar 3% wanita yang berinisiatif untuk berkonsultasi dengan dokter mereka terkait masalah kebocoran urine selama berhubungan intim. Jangan biarkan rasa malu menghalangi Anda untuk memiliki kehidupan seks yang sehat.

Dokter hanya dapat membantu Anda sepenuhnya jika mereka tahu persis gejala kebocoran seperti apa yang Anda alami serta seberapa sering Anda mengalaminya. Bisa jadi dokter akan mencoba perawatan yang berbeda tergantung dari jenis kebocoran yang dialami oleh pasien.

Kasus buang air kecil yang mengikuti orgasme kadang-kadang memberikan reaksi yang baik terhadap obat OAB tertentu, namun jika Anda tidak memberi tahu dokter mengenai masalah yang Anda rasakan, maka akan lebih sulit bagi dokter menyusun rencana pengobatan yang paling efektif untuk Anda. Bisa jadi Dokter Anda bahkan akan merujuk Anda ke urogynecologist yang mengkhususkan diri dalam menangani masalah saluran kemih pada wanita.

2. Kegel, kegel, dan kegel!

Konsekstasi Ainita
Latihan kegel, yang merupakan latihan kontraksi dan merilis otot dasar panggul Anda, adalah latihan yang paling direkomendasikan oleh dokter untuk perawatan gangguan dasar panggul. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang melakukan latihan Kegel secara rutin dan teratur lebih jarang mengalami mengalami kebocoran selama berhubungan intim.

Pastikan untuk mendapatkan pemahaman mengenai teknik Kegel yang tepat. Anda dapat meminta bantuan terapis atau dokter kandungan dalam berlatih kegel, termasuk menggunakan beban saat berlatih, untuk membantu mengisolasi otot-otot dasar panggul.

3. Berusahalah untuk Mencapai Berat Ideal Anda

Kelebihan berat badan meningkatkan resiko kebocoran karena berat badan yang berlebih dapat menegangkan otot panggul serta memberikan tekanan pada kandung kemih Anda. Bahkan penurunan berat badan hanya sebesar 7% pun dapat memperbaiki kondisi ini. Konsultasikanlah program penurunan berat badan Anda—termasuk diet dan olahraga—dengan dokter Anda.

C. Mengelola Problem Kebocoran Selama Berhubungan Intim
1. Berbicaralah dengan Pasangan Anda

Konsekstasi Ainita
Kebocoran bisa menjadi topik yang memalukan, terutama ketika problem ini mempengaruhi kehidupan seks Anda. Lebih dari 50% wanita yang mengalami problem ini mengkhawatirkan kebocoran yang terjadi saat berhubungan intim akan menjadi masalah dalam kelangsungan hubungan mereka, sedangkan sebagian besar pasangan mereka justru tidak mempermasalahkannya.

Mengkomunikasikan masalah ini dengan pasangan sangat penting untuk mempertahankan kehidupan seks yang sehat ditengah pengobatan yang Anda jalani. Bersikap terbuka tentang masalah ini dapat membawa Anda berdua lebih dekat.

Tentunya pasangan Anda ingin tahu alasan Anda menghindari berhubungan intim dengannya serta akan berusaha membuat hubungan intim yang nyaman untuk Anda. Jadi memberitahu pasangan tentang problem yang Anda alami justru akan memberikan Anda lebih banyak dukungan dan motivasi terhadap tujuan pengobatan Anda.

2. Batasi asupan cairan sebelum berhubungan intim

Cobalah untuk tidak minum apa-apa satu jam sebelum Anda berhubungan seks, terutama jika hal itu dapat mengiritasi kandung kemih. Namun Anda harus tetap terhidrasi sepanjang sisa hari karena dehidrasi juga dapat mengiritasi kandung kemih dan memperburuk masalah kebocoran yang Anda alami.

3. Kosongkan kandung kemih sebelum berhubungan Intim

Gunakan waktu untuk ke toilet sebelum Anda mulai berhubungan intim untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kebocoran. Cobalah menggunakan metode "double voiding" atau dua kali buang air kecil dalam jeda waktu hanya beberapa menit. Setelah buang air kecil yang pertama, buatlah kandung kemih Anda rileks sepenuhnya (beberapa wanita bahkan mengambil posisi berdiri selama beberapa detik), serta cobalah untuk buang air kecil lagi untuk memastikan Anda telah mengeluarkan urine sebanyak mungkin.

4. Cobalah Posisi Baru

Konsekstasi Ainita
Posisi tertentu, misalnya posisi missionary, cenderung memberikan lebih banyak tekanan pada kandung kemih Anda. Gunakan ini sebagai kesempatan untuk mengubah cara lama anda, dan sebagai manfaat tambahan, Anda berdua mungkin akan menemukan cara favorit yang baru dalam berhubungan intim sekaligus menambahkan sedikit bumbu dan variasi di kamar tidur.

Berada pada posisi di atas memberikan Anda lebih banyak kontrol terhadap otot-otot panggul Anda serta besarnya tekanan yang dialami oleh kandung kemih Anda. Tidak kalah pentingnya, posisi ini juga memberikan peluang yang lebih baik bagi “tertembaknya” G-spot Anda. Penetrasi dari arah belakang dapat menempatkan lebih sedikit tekanan pada kandung kemih dan urethra Anda. Cobalah sedikit bereksperimen untuk menemukan sesuatu yang Anda berdua sukai.

5. Ambil Break untuk ke Kamar Mandi

Jangan malu untuk mengambil waktu istirahat selama sesi hubungan intim, misalnya di waktu antara foreplay dengan penetrasi. Hubungan intim tidak harus seperti lari sprint, Anda berdua harus mengambil waktu sebanyak yang Anda inginkan serta menikmati keintiman dari kebersamaan yang Anda berdua rasakan.

6. Cobalah melakukannya dibawah guyuran shower

Konsekstasi Ainita
Atau, jika Anda bertipe petualang, cobalah untuk sedikit bersenang-senang di kamar mandi. Sedikit kebocoran tidak akan jadi masalah ketika begitu banyak air mengalir di sekitar Anda berdua dan sensasi licin terasa di sekujur tubuh.

Kebocoran saat berhubungan seks adalah masalah umum bagi perempuan dari segala usia—namun tentu saja Anda tidak harus hidup dengan masalah ini. Kuncinya adalah jangan pernah merasa malu untuk mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan. Sedikit perencanaan, sedikit latihan Kegels, serta bantuan dari dokter atau terapis Anda dapat membuat Anda kembali menikmati kehidupan seks Anda lagi.
Ainita
Ainita — Instruktur Sex Exercise

(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1267 seconds (0.1#10.140)