Derita Tumor Langka, Remaja 17 Tahun ini Belum Pubertas

Selasa, 05 April 2016 - 08:01 WIB
Derita Tumor Langka,...
Derita Tumor Langka, Remaja 17 Tahun ini Belum Pubertas
A A A
OHIO - Remaja pria asal Ohio, Amerika Serikat, Jacob Barnes, dikabarkan menderita tumor pada bagian otak. Penyakit langka ini membuat Jacob tidak mengalami pubertas. Hal tersebut disadarinya sejak berusia 12 tahun.

Jika teman sebayanya, mengalami fase pubertas dengan bertambah tinggi, suara pecah dan tumbuh bulu, namun Jacob tidak mengalaminya. Tubuhnya tetap dengan tinggi 157 sentimeter dan berat 66 kilogram.

Sebelumnya, orang tua Jacob mengira ia mengalami pertumbuhan yang telat. Namun, menginjak usia 17 tahun tubuhnya tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, Jacob pun melakukan pemeriksaan ke spesialis.

Dilansir dari Daily Mail, hasil penelitian pun mengejutkan. Jacob didagnosa menderita tumor.

Dokter di Wexner Medical Center mengungkapkan, ada tumor pada bagian otak Jacob, lebih tepatnya pada kelenjar pituitari atau craniopharyngioma. Akibatnya, produksi hormon pertumbuhan Jacob terganggu dan tidak mengalami pubertas.

Ahli saraf dari The Ohio State University, dr Daniel Prevedello menjelaskan, bahwa keadaan ini sangat langka. Pasalnya, keadaan ini sangat kompleks berakar dari sel yang awalnya di dinding atas mulut kemudian membentuk kelenjar saat masih di rahim.

Parahnya, jika sel tumor tersebut ganas, Jacob pun berisiko mengalami kebutaan dan disfungsi kelenjar pituitari.

"Saya menghabiskan waktu saya mengangkat tumor mulai dari area batang pituitari, saraf optik, otak, dan pembuluh darah," papar dr Prevedello yang menangani kasus ini.

Jacob pun menjalankan operasi selama 10 jam. Sifat tumor yang rumit, membuat operasi ini memakan waktu cukup lama.

Setelah operasi Jacob harus menjalankan masa pemulihan selama empat hari. Guna mengejar ketinggalan pertumbuhannya, dokter memberikan pengobatan hormon pertumbuhan.

Dalam waktu satu tahun, tubuh Jacob mengalami growth spurt yang sangat cepat. Tingginya bertambah 30 sentimeter dan beratnya bertambah hingga 45 kilogram. "Sangat cepat, karena itu saya punya banyak rasa sakit di lutut, pinggul, dan sendi," ujar Jacob.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2773 seconds (0.1#10.140)