Danang Darto Blak-Blakan Soal Depresinya di #PlayMediaTalk

Rabu, 06 April 2016 - 13:30 WIB
Danang Darto Blak-Blakan...
Danang Darto Blak-Blakan Soal Depresinya di #PlayMediaTalk
A A A
JAKARTA - MNC Play Media kembali menggelar #PlayMediaTalk. Pada gelaran kedua ini, mereka menghadirkan penyiar dan presenter kondang, Danang Darto, Miss Indonesia 2014, Maria Rahajeng yang datang bersama kembarannya yang juga seorang fashion blogger, Elizabeth Rahajeng, dan seorang aktor, model, dan presenter asal Filipina, Leo Consul.

Sebelumnya, MNC Play Media telah sukses menggelar #PlayMediaTalk pertama yang juga digelar di Binus International University. Bulan lalu, ajang ini menghadirkan sutradara Joko Anwar, Miss Indonesia 2015, Maria Harfanti, dan pendiri Indo Runners, Reza Puspo.

Mengambil tema Preseverance, #PlayMediaTalk ini digelar untuk menjangkau anak-anak muda supaya mereka mendapat pelajaran dari dunia kerja, bisa terinspirasi dari kisah-kisah sukses. Acara ini juga diharapkan mampu menyemangati generasi muda. Dalam ajang ini, para bintang tamu menceritakan perjuangan mereka menggapai sukses hingga saat ini.

“Ini #PlayMediaTalk kedua kami dan akan berlangsung setiap bulan dengan pembicara yang berkualitas. Untuk selanjutnya, bulan depan, akan ada di tanggal 3 Mei 2016," papar Oscar Prajnaphalla, Marcom Manager MNC Play Media ketika ditemui di acara #PlayMediaTalk di kampus Binus Internasional di bilangan Sudirman, Jakarta (5/4/2016).

Pada kesempatan tersebut, pembicara pertama yakni Leo Consul sempat bercerita tentang perjalanan hidupnya yang memiliki latar belakang keluarga yang kurang mampu sehingga dia harus terus berjuang dalam hidup, bahkan hingga saat ini. Mengawali karier sebagai guru bahasa Inggris dan matematika, Leo kemudian diajak oleh Uya Kuya untuk menjadi host Eat Bulaga. Dia pun sempat meluncurkan sebuah novel berjudul A Thousand Miles in Broken Slippers.

"Saya datang sari keluarga yang bisa dibilang tidak mampu. Saya sempat menjadi pemuling dan tukang bersih bus ketika berusia delapan tahun di Filipina. Yang penting adalah memiliki niat yang besar untuk mengubah nasib, berusaha, banyak belajar, dan jangan menyerah. Karena niat baik, harapan, itu semua pasti bisa terjadi. Just be positive," tutur Leo.

Sementara, kembar cantik Maria dan Elizabeth Rahajeng juga turut mengisahkan kisah hidup mereka. Maria adalah Miss Indonesia 2014 dan Elizabeth adalah seorang fashion blogger.

Keduanya bercerita bagaimana mereka tinggal selama belasan tahun di Amerika Serikat dan kemudian harus pindah ke Bali sementara mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Mereka juga berbagi pengalaman menarik yang membawa mereka kini menjadi pembawa acara untuk E! News Asia.

"Awalnya kami tinggal di Amerika kemudian orang tua mau kita semua pindah ke Indonesia, Bali, dan kami disekolahkan di sekolah lokal. Sempat susah adaptasi karena kami benar-benar tidak mengerti bahasa Indonesia. Tidak mengerti teman dan guru ngomong apa, tidak bisa menjawab soal ujian, sampai akhirnya saya merasa begitu sedih dan depresi. Pada saat itu saya merasa tidak memiliki harapan. Namun setelah itu mindset kami berubah,” beber Elizabeth.

Maria menambahkan, mereka awalnya tidak tahu sebesar apa potensi mereka hingga mereka mencobanya. “Siapa yang menyangka kami bisa menjadi presenter E! News Asia? Mewawancarai banyak orang penting, atau saya menjadi Miss Indonesia. Di situ kami belajar, kami harus terus maju, terus belajar, dan yang paling penting, percaya diri. Enjoy the process. Meskipun many obstacles, tetap explore, say no to giving up,” imbuh dia.

Sementara itu, Dimas Danang juga ikut berbagi cerita tentang masa kecilnya hingga pengalaman pertamanya bekerja sebagai penyiar radio bersama dengan partner-nya, Imam Darto. Dia bahkan mengaku sempat stres ketika kali pertama bekerja sampai akhirnya dia belajar bahwa dia harus bisa menerima apa yang diberikan Tuhan kepada dirinya.

"Gue dari kecil sebenarnya nggak terlalu into education sampai akhirnya gue kuliah dan memutuskan untuk resign. Waktu kerja pertama kali di Prambors, sempet depressed karena kehidupannya. Gue menjadi orang baru, sorotan. Karena gue sebenarnya terlahir sebagai orang yang introvert. Gue itu sukanya berlama-lama di kamar, gelap-gelapan, sambil baca buku. Tapi kemudian gue belajar hal baru lagu, bahwa gue harus bisa menerima apa yang diberikan oleh Tuhan atau universe. Karena satu-satunya waktu dimana Anda bisa menyerah adalah pada saat Anda mati. Dalam hidup, jangan hanya fokus pada masalah, fokuslah pada solusi. Selain itu, ikhlas juga yang paling penting," ujar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)