Hidangan Serba Kecombrang nan Beraroma Lezat Penggugah Selera
A
A
A
BANDUNG - Honje atau kecombrang merupakan salah satu rempah yang kerap digunakan sebagai bahan masakan dalam kuliner tradisional Indonesia, dan bahkan Asia. Rempah yang bernama latin Etlingera elatior ini pun, memiliki wangi harum yang begitu khas, sehingga masakan yang dicampur dengan bahan ini akan semakin harum dan aromanya pun menggoda selera makan anda.
Jika masakan tradisional umumnya disajikan dengan bahan honje, dimasak di rumah atau acara-acara tertentu. Namun di cafe Musamus Bistro and Bakery, Kota Bandung, hidangan dengan honje dijadikan menu khas dari tempat kongkow yang satu ini.
Salah satu yang jadi signature tempat ini adalah Ayam Suwir Honje. Ayam yang diolah dengan cara direbus, dan diberi bumbu kuning, lalu disuwir dan ditumis dengan bumbu dasar. Tidak lupa, rempah andalan yakni honje pun turut ditumis bersamaan dengan daun jeruk dan serai. Alhasil, tak hanya wangi sedap khas ayam suwir saja yang muncul, tapi juga wangi khas honje yang harum dan menggoda selera makan anda.
"Honje tak hanya bisa dijadikan bumbu dasar yang dilembutkan, kemudian disatukan dengan bumbu lain. Karena rasa honje pun khas, maka makanan yang dipadukan dengan bumbu honje memiliki rasa yang lebih istimewa. Honje pun bisa anda iris-iris sehingga wanginya yang sedap, bisa menambah selera makan siapapun yang menghirup aroma masakan anda," tutur juru masak Musamus, Dwi Kresnohadi.
Tak hanya dipadupadankan dengan hidangan daging ayam, honje pun rupanya cocok jika dimasak dengan daging kambing. Rasa daging kambing yang gurih dengan aroma amis yang cukup kuat, ketika dimasak dengan honje, seketika aroma masakan pun berubah menjadi wangi yang menyedapkan. Dalam pengolahan, sebenarnya penggunaan rempah honje sudah biasa dipakai oleh masyarakat tradisional.
Misalkan saja honje dipakai sebagai bumbu pelengkap nasi goreng kambing honje. Seperti pada umumnya, bumbu dasar nasi goreng kambing disatukan dengan aneka bumbu rempah lain. Ketika digoreng, lalu masukan irisan honje dan kemudian matangkan. Nasi goreng ini dihidangkan dengan irisan daging kambing dan juga telur.
Rasa daging kambing yang sangat gurih, memiliki citarasa yang begitu imbang dengan wewangian dari honje yang dicampurkan. Bau khas kambing dalam masakan yang terkadang menganggu selera makan, kini berubah menjadi wangi rempah honje yang menyegarkan sekaligus menyedapkan.
Dwi menuturkan, dalam pengolahan menu honje, Dia memakai kuncup honje sebagai andalannya. Tekstur kuncup honje yang terbilang lembut, memuatnya mudah diolah dan dikolaborasikan dengan berbagai macam menu, baik itu menu tradisional maupun modern sekalipun.
Di kafe yang terletak di jalan Sultan Tirtayasa no 35 ini tersedia menu unik honje lainnya, seperti Spagetti Aglio Balinese. Spagetti yang diberikan bumbu dasar ditumis bersamaan dengan bawang merah, bawang putih, daun jeruk, dan irisan honje. Sebagai pelengkap, diberikan juga salah satu bumbu khas Bali yakni terasi. Usai ditumis secara bersamaan, maka spagetti honje ini pun disajikan dengan chicken grill.
Berbagai menu pun disajikan dengan paduan rempah honje. Hal ini tentu bukan sekedar iseng belaka. Dibalik wewangian honje yang begitu khas, nyatanya, rempah yang satu ini memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Mengonsumsi honje, rupanya bisa mengobati penyakit kulit seperti campak, menyembuhkan anemia, menguatkan tulang dan mamp mencegah osteoporosis. Tak hanya itu, honje pun dipercaya mampu menguatkan daya ingat, mencegah dehidrasi, dan penambah energi tubuh yang alami.
"Pada dasarnya, honje bisa dipadukan dengan berbagai macam menu. Hanya tergantung bagaimana anda mengolahnya, dan benefit apa yang ingin anda dapatkan, apakah manfaat mewangiannya, atau lainnya. Honje pun cukup mudah dicari di pasar, untuk itu honje bisa anda coba padukan dengan menu lainnya," pungkasnya.
Jika masakan tradisional umumnya disajikan dengan bahan honje, dimasak di rumah atau acara-acara tertentu. Namun di cafe Musamus Bistro and Bakery, Kota Bandung, hidangan dengan honje dijadikan menu khas dari tempat kongkow yang satu ini.
Salah satu yang jadi signature tempat ini adalah Ayam Suwir Honje. Ayam yang diolah dengan cara direbus, dan diberi bumbu kuning, lalu disuwir dan ditumis dengan bumbu dasar. Tidak lupa, rempah andalan yakni honje pun turut ditumis bersamaan dengan daun jeruk dan serai. Alhasil, tak hanya wangi sedap khas ayam suwir saja yang muncul, tapi juga wangi khas honje yang harum dan menggoda selera makan anda.
"Honje tak hanya bisa dijadikan bumbu dasar yang dilembutkan, kemudian disatukan dengan bumbu lain. Karena rasa honje pun khas, maka makanan yang dipadukan dengan bumbu honje memiliki rasa yang lebih istimewa. Honje pun bisa anda iris-iris sehingga wanginya yang sedap, bisa menambah selera makan siapapun yang menghirup aroma masakan anda," tutur juru masak Musamus, Dwi Kresnohadi.
Tak hanya dipadupadankan dengan hidangan daging ayam, honje pun rupanya cocok jika dimasak dengan daging kambing. Rasa daging kambing yang gurih dengan aroma amis yang cukup kuat, ketika dimasak dengan honje, seketika aroma masakan pun berubah menjadi wangi yang menyedapkan. Dalam pengolahan, sebenarnya penggunaan rempah honje sudah biasa dipakai oleh masyarakat tradisional.
Misalkan saja honje dipakai sebagai bumbu pelengkap nasi goreng kambing honje. Seperti pada umumnya, bumbu dasar nasi goreng kambing disatukan dengan aneka bumbu rempah lain. Ketika digoreng, lalu masukan irisan honje dan kemudian matangkan. Nasi goreng ini dihidangkan dengan irisan daging kambing dan juga telur.
Rasa daging kambing yang sangat gurih, memiliki citarasa yang begitu imbang dengan wewangian dari honje yang dicampurkan. Bau khas kambing dalam masakan yang terkadang menganggu selera makan, kini berubah menjadi wangi rempah honje yang menyegarkan sekaligus menyedapkan.
Dwi menuturkan, dalam pengolahan menu honje, Dia memakai kuncup honje sebagai andalannya. Tekstur kuncup honje yang terbilang lembut, memuatnya mudah diolah dan dikolaborasikan dengan berbagai macam menu, baik itu menu tradisional maupun modern sekalipun.
Di kafe yang terletak di jalan Sultan Tirtayasa no 35 ini tersedia menu unik honje lainnya, seperti Spagetti Aglio Balinese. Spagetti yang diberikan bumbu dasar ditumis bersamaan dengan bawang merah, bawang putih, daun jeruk, dan irisan honje. Sebagai pelengkap, diberikan juga salah satu bumbu khas Bali yakni terasi. Usai ditumis secara bersamaan, maka spagetti honje ini pun disajikan dengan chicken grill.
Berbagai menu pun disajikan dengan paduan rempah honje. Hal ini tentu bukan sekedar iseng belaka. Dibalik wewangian honje yang begitu khas, nyatanya, rempah yang satu ini memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Mengonsumsi honje, rupanya bisa mengobati penyakit kulit seperti campak, menyembuhkan anemia, menguatkan tulang dan mamp mencegah osteoporosis. Tak hanya itu, honje pun dipercaya mampu menguatkan daya ingat, mencegah dehidrasi, dan penambah energi tubuh yang alami.
"Pada dasarnya, honje bisa dipadukan dengan berbagai macam menu. Hanya tergantung bagaimana anda mengolahnya, dan benefit apa yang ingin anda dapatkan, apakah manfaat mewangiannya, atau lainnya. Honje pun cukup mudah dicari di pasar, untuk itu honje bisa anda coba padukan dengan menu lainnya," pungkasnya.
(alv)