Patah Hati Bikin Hilang Nafsu Makan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kamis, 21 April 2016 - 15:15 WIB
Patah Hati Bikin Hilang...
Patah Hati Bikin Hilang Nafsu Makan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
A A A
JAKARTA - Setiap orang tentu tak ingin hubungannya kandas di tengah jalan. Pasalnya, putus hubungan dengan orang yang dicintai sangat menyakitkan. Tidak hanya menyakitkan, patah hati juga kerap mengganggu sekolah dan pekerjaan seseorang.

Selain itu, patah hati juga bisa menyebabkan banyak orang kehilangan nafsu makan. Pakar hubungan, Marina Pearson dan Debra Smouse, menjelaskan bahwa tubuh dan pikiran memiliki hubungan yang erat. Marah atau sedih yang dirasakan pun bisa berpengaruh pada tubuh.

"Hal pertama yang dilakukan tubuh adalah memproduksi lebih banyak adrenalin, yang akan mengalir ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh," papar Pearson.

Dilansir dari Prevention, terlalu banyak kortisol dalam tubuh bisa menyebabkan meningkatnya gula darah, berkurangnya kalsium dalam tulang, depresi, tekanan darah tinggi, hilangnya masa otot, meningkatnya jumlah lemak, bahkan hilangnya fungsi kognitif. Dengan kata lain, kondisi ini mempengaruhi sistem imunitas tubuh.

Akibatnya, sistem imunitas tubuh berada di dalam usus, ini akan mempengaruhi nafsu makan saat seseorang mengalami patah hati. Debra mengatakan, ketika patah hati, seseorang akan memilih menikmati comfort food seperti cupcakes, wine, es krim, atau cokelat. Namun, tak sedikit yang merasa sakit ketika mencoba untuk makan.

"Seolah-olah memang ada hubungan antara perut kita dan hati kita. Ketika makanan masuk melalui bibir, hal itu seakan mengirimkan rasa sakit pada tubuh. Kita merasa sangat kesulitan untuk menelan. Kita memaksa diri untuk makan sesuatu, dan di saat bersamaan nafsu makan tak ada sama sekali," ujar Debra.

Parahnya, jika nafsu makan terus menghilang akan menyebabkan penurunan berat badan. Namun, Debra tak menganjurkan hal ini terjadi. "Kehilangan berat badan bisa terjadi pada masa patah hati. Namun, membiarkan diri kelaparan adalah pilihan buruk karena itu berarti bahwa Anda tidak menjaga diri," tutur dia.

Debra pun menyarankan, saat patah hati seseorang harus bisa menerima keadaan. Pastikan juga Anda tidak menolak setiap proses perasaan yang terjadi. Karena ini akan menyebabkan masa pemulihan yang semakin lama.

"Putus cinta memang akan menghadirkan duka dan kesedihan karena Anda kehilangan hubungan yang telah dibangun. Namun, percayalah, hati Anda akan sembuh dan akan menemukan cinta yang lain, yang mungkin lebih baik," pungkasnya.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)