Diare Menjadi Penyebab Kematian Bayi Nomor Dua di Indonesia

Kamis, 28 April 2016 - 17:15 WIB
Diare Menjadi Penyebab...
Diare Menjadi Penyebab Kematian Bayi Nomor Dua di Indonesia
A A A
JAKARTA - Kesehatan saluran cerna adalah landasan kesehatan bagi setiap orang. Saluran cerna yang sehat akan mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak.

Saluran cerna rentan atau sensitif terhadap gangguan, sehingga rentan pula menyebabkan anak gagal tumbuh. Selain itu, anak juga menghadapi risiko tinggi mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi.

Jika tidak menjaga saluran pencernaan, maka akan berdampak pada penyakit pada anak seperti diare. Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua (15—17%) pada anak usia di bawah 5 tahun, sedangkan konstipasi kronis dialami oleh 12% anak.

Dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K), mengatakan, saluran cerna memiliki peran unik dan penting bagi kesehatan setiap anak. Sebab, tidak hanya mencerna dan menyerap makanan, tapi juga sebagai pembatas antara ‘dunia luar’ dan ‘dunia dalam’ tubuh.

"Saluran cerna yang 40% selnya adalah jaringan limfoid yang merupakan sel sistem imun, maka perannya dalam mekanisme pertahanan tubuh secara keseluruhan menjadi sangat penting bagi Bayi," ujar Badriul Hegar di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Diare adalah kondisi dimana anak buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Keadaan ini dapat disebabkan oleh infeksi, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan.

"Konstipasi adalah kondisi anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu. Deteksi dini dan tata laksana akurat sangat diperlukan pada gangguan saluran cerna, agar kejadian berkepanjangan atau berulang," katanya.

Dia menyarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif sesuai waktu dan kebutuhan bayi untuk mencegah diare. Selain itu, dengan menjaga kebersihan dan imunisasi maka bayi akan mendapatkan Saluran cerna yang sehat.

"Saluran cerna yang sehat berarti dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, tidak saja mencerna dan menyerap makanan, tetapi juga sebagai mekanisme pertahanan tubuh," papar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)