Aku Hamil, Tapi Kekasihku Tidur juga dengan Mantannya

Kamis, 05 Mei 2016 - 05:01 WIB
Aku Hamil, Tapi Kekasihku...
Aku Hamil, Tapi Kekasihku Tidur juga dengan Mantannya
A A A
LONDON - Rubrik konsultasi kali ini akan mengambil kasus dari seorang pembaca The Mirror yang bakal dijawab oleh pengasuh kanal Sex and Relationship, Coleen Nolan.

Untuk kasus ini, seorang wanita menjalani kehidupan asmara bersama pasangannya di London, Inggris, yakni seorang pria yang membawa satu anak dari hasil hubungan kasih sebelumnya.

Pertanyaan klien:
“Dear Coleen, saya dan mitra saya memiliki hubungan yang paling sempurna - atau cuma saya yang berpikirnya begitu.”

“Beberapa minggu yang lalu dia mengaku bahwa pada sebuah malam dia mabuk, lalu dia menelepon mantan pacarnya dan berakhir ‘tidur’ dengannya. Dia mengaku tidak tahu mengapa dia bisa sampai melakukannya dan itu adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya.”

“Masalahnya adalah, gadis ini telah menyebabkan begitu banyak kesengsaraan dalam dua tahun kami sudah bersama-sama, dari menguntit di media sosial untuk menghentikan akses ke putri mereka. Karena itu dia (pasangan saya) selalu bilang dia tidak tahan, jadi saya tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi.”

“Dia (pasangan saya) pun berjanji tidak akan mengulang kejadian seperti ini lagi. Saya juga baru tahu saya hamil dan pada saat ini tidak tahu apakah saya bisa mempercayai pasangan saya lagi atau tidak kedepannya.”

“Akankah hal ini bisa kembali ke sebagaimana awalnya? Dapatkah hubungan ini pulih dari pengkhianatan terakhir itu?

Coleen mengatakan:
* Ya, hal itu bisa terjadi dan terwujud dan saya tahu pasangan mana saja yang telah mampu melakukannya.

* Namun, itu akan memakan waktu lama dan biasanya saya akan merekomendasikan bantuan profesional dalam bentuk konseling hubungan.

* Tapi saya tidak berpikir hal-hal seperti itu akan pernah menjadi sama lagi seperti mereka awalnya - sebuah pengkhianatan seperti ini jelas bisa mengubah sebuah hubungan.

* Jika Anda siap untuk menerima bahwa apa yang dia lakukan adalah disebabkan saat dia lemah dan dalam keadaan mabuk, dan jika dia benar-benar menyesal, maka ada baiknya Anda kemudian segera memberikan suntikan penyemangat lain.

* Tapi dia harus setuju dengan kondisi apa pun yang Anda buat, apakah itu konseling atau duduk dan jujur menjawab setiap pertanyaan yang Anda miliki tentang hubungannya dengan mantannya dan apa saja yang terjadi pada malam itu.

* Kini, semua yang dapat Anda lakukan adalah mencoba untuk melihat bagaimana Anda merasakannya. Dalam waktu enam bulan kedepan, Anda mungkin memutuskan Anda tidak bisa memaafkannya.

* Tapi bagian yang paling penting dari nasihat saya ialah, jangan membuat keputusan terburu-buru ketika Anda marah dan sakit hati. Anda juga baru hamil bukan, sehingga Anda secara emosional rentan pula.

* Dan jangan khawatir tentang apa yang orang lain katakan - itu bukan hubungan mereka dan mereka tidak mengandung anak Anda.

* Biarkan diri Anda beberapa waktu lamanya, untuk membuat keputusan ketika Anda merasa bahwa Anda sedang berada dalam posisi lebih memegang kendali.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)