5 Penyanyi yang Sukses dari Tangan Dingin Deddy Dores
A
A
A
JAKARTA - Kepergian Deddy Dores meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan dunia musik Indonesia. Sosok Deddy sangat dikenal dikalangan pencinta musik di Tanah Air.
Sepanjang kariernya, pria kelahiran 28 November 1950 ini telah melahirkan beberapa penyanyi yang sukses di blantika musik Tanah Air. Siapa saja artis yang telah didebutkan oleh Deddy? Berikut data yang dikumpulkan oleh Sindonews.
1. Nike Ardilla
Pemilik nama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan Raden Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai.
Lagu Seberkas Sinar yang diluncurkan pada 1989 telah melejitkan nama Nike di blantika musik Indonesia dengan terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta unit.
Tahun 90an seperti menjadi tahunnya Nike. Kariernya terus menanjak dan albumnya menjadi best seller. Sayang, semuanya harus berakhir setelah sebuah kecelakaan mobil tunggal merengut nyawa Nike pada 1995.
2. Nafa Urbach
Nafa Urbach mengawali keriernya di dunia hiburan Indonesia dari menyanyi. Kemunculan Nafa di jalur musik slow rock seolah menjadi generasi penerus artis legendaris Nike Ardilla. Saatnya pun tepat, sesaat setelah meninggalnya rocker asal Bandung tersebut.
Di bawah tangan dingin Deddy Dores, secara perlahan Nafa pun memupuk kariernya. Deddy-lah yang membuatkan lagu debutnya, Bagai Lilin Kecil pada 1995.
Sepanjang kariernya sebagai penyanyi, Nafa juga sempat menelurkan lagu duet bersama Deddy seperti Bandung Menangis Lagi. Kariernya kemudian melebar ke dunia seni peran dengan membintangi sejumlah sinetron.
Setelah menikah dengan Zack Lee pada 2007, karier Nafa di dunia hiburan mulai meredup. Dia lebih banyak memberikan pelayanan untuk gereja. Tapi, awal tahun 2014, wanita asal Magelang itu mengaku ini lebih tertarik menjadi host alias memandu rogram acara di televisi ketimbang main sinetron.
3. Poppy Mercury
Poppy Yusfidawaty atau Poppy Mercury adalah penyanyi slow rock Indonesia. Dia populer pada era 90an lewat lagu Surat Undangan dan Antara Jakarta dan Penang. Penyanyi ini juga lahir lewat tangan dingin Deddy Dores.
Awalnya, Deddy ingin menjadikan Poppy sebagai penggantinya untuk membawakan lagu-lagunya. Namun baru satu lagu yang dinyanyikan, kondisi kesehatan Poppy sudah sangat parah bahkan dokternya menyarankan untuk berhenti sementara dari menyanyi.
Poppy kemudian meninggal dunia pada 28 Agustus 1995 setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pascakematiannya, Poppy masih produktif mengeluarkan album dan single, meskipun lagunya masih sama, hanya berganti sampul saja.
4. Mayangsari
Mayangsari yang memiliki nama lengkap Agustina Mayangsari dikenal dengan lagunya seperti Harus Malam Ini dan Tiada Lagi. Selain menyanyi, Mayang juga memiliki kemampuan nyinden atau menyanyikan lagu-lagu Jawa.
Mayang mulai dikenal sejak melempar album perdana bertajuk Gairah pada awal tahun 1990. Sayang, album perdananya itu kurang sukses di pasar.
Tapi, Mayang tidak menyerah begitu saja. Setahun kemudian, albumnya, Selamat Malam Cinta berhasil meledak di pasaran. Dia juga sempat membuat lagu duet bersama Deddy Dores, yaitu Jangan Pisahkan. Tapi, kariernya kemudian meredup akibat kisah percintaannya.
5. Lidya Natalia
Lydia Natalia adalah seorang penyanyi yang eksis di era 80-an. Dia merupakan salah satu “bidadari” JK Records, perusahaan rekaman yang pada masa itu terkenal dengan artis-artisnya yang berwajah cantik dengan kualitas vokal pas-pasan, meski suara Lydia sendiri terbilang lumayan.
Lydia yang gemar menyanyi sejak usia 12 ini pernah selama empat tahun belajar vokal pada Meyer Hutabarat. Sayangnya, karena tidak begitu teratur, kemajuan yang diperolehnya tidak begitu memuaskan.
Namun tidak membuatya patah semangat. Album perdananya berjudul Kau Kasihku yang direkam tahun 1984 di bawah label Asia Records, namun album ini tak kunjung dirilis sampai Lydia bergabung dengan JK Records pada tahun yang sama. Setelah nama Lydia berkibar di label tersebut, barulah album Kau Kasihku tersebut beredar di pasaran. Album tersebut tidak menuai sukses karena tidak adanya promosi dari Lydia, dikarenakan ia sudah bergabung dengan label baru.
Album keduanya, Untukmu Kuserahkan dirilis pada tahun yang sama. Ini adalah album pertama Lydia di JK Records, dan langsung meledak di pasaran. Kesuksesan itu diikuti oleh album-album Lydia berikutnya di JK Records. Album Lydia Natalia yang terlaris dan terpopuler adalah albumnya yang ketiga yang berjudul Kangen yang dirilis oleh JK Records pada Agustus 1986.
Deddy Dores juga memberikan lagu kepada Lydia. Lagu berjudul Di Hatimu Aku Berteduh sukses mencuri perhatian tangga musik Indonesia.
Sepanjang kariernya, pria kelahiran 28 November 1950 ini telah melahirkan beberapa penyanyi yang sukses di blantika musik Tanah Air. Siapa saja artis yang telah didebutkan oleh Deddy? Berikut data yang dikumpulkan oleh Sindonews.
1. Nike Ardilla
Pemilik nama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan Raden Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai.
Lagu Seberkas Sinar yang diluncurkan pada 1989 telah melejitkan nama Nike di blantika musik Indonesia dengan terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta unit.
Tahun 90an seperti menjadi tahunnya Nike. Kariernya terus menanjak dan albumnya menjadi best seller. Sayang, semuanya harus berakhir setelah sebuah kecelakaan mobil tunggal merengut nyawa Nike pada 1995.
2. Nafa Urbach
Nafa Urbach mengawali keriernya di dunia hiburan Indonesia dari menyanyi. Kemunculan Nafa di jalur musik slow rock seolah menjadi generasi penerus artis legendaris Nike Ardilla. Saatnya pun tepat, sesaat setelah meninggalnya rocker asal Bandung tersebut.
Di bawah tangan dingin Deddy Dores, secara perlahan Nafa pun memupuk kariernya. Deddy-lah yang membuatkan lagu debutnya, Bagai Lilin Kecil pada 1995.
Sepanjang kariernya sebagai penyanyi, Nafa juga sempat menelurkan lagu duet bersama Deddy seperti Bandung Menangis Lagi. Kariernya kemudian melebar ke dunia seni peran dengan membintangi sejumlah sinetron.
Setelah menikah dengan Zack Lee pada 2007, karier Nafa di dunia hiburan mulai meredup. Dia lebih banyak memberikan pelayanan untuk gereja. Tapi, awal tahun 2014, wanita asal Magelang itu mengaku ini lebih tertarik menjadi host alias memandu rogram acara di televisi ketimbang main sinetron.
3. Poppy Mercury
Poppy Yusfidawaty atau Poppy Mercury adalah penyanyi slow rock Indonesia. Dia populer pada era 90an lewat lagu Surat Undangan dan Antara Jakarta dan Penang. Penyanyi ini juga lahir lewat tangan dingin Deddy Dores.
Awalnya, Deddy ingin menjadikan Poppy sebagai penggantinya untuk membawakan lagu-lagunya. Namun baru satu lagu yang dinyanyikan, kondisi kesehatan Poppy sudah sangat parah bahkan dokternya menyarankan untuk berhenti sementara dari menyanyi.
Poppy kemudian meninggal dunia pada 28 Agustus 1995 setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pascakematiannya, Poppy masih produktif mengeluarkan album dan single, meskipun lagunya masih sama, hanya berganti sampul saja.
4. Mayangsari
Mayangsari yang memiliki nama lengkap Agustina Mayangsari dikenal dengan lagunya seperti Harus Malam Ini dan Tiada Lagi. Selain menyanyi, Mayang juga memiliki kemampuan nyinden atau menyanyikan lagu-lagu Jawa.
Mayang mulai dikenal sejak melempar album perdana bertajuk Gairah pada awal tahun 1990. Sayang, album perdananya itu kurang sukses di pasar.
Tapi, Mayang tidak menyerah begitu saja. Setahun kemudian, albumnya, Selamat Malam Cinta berhasil meledak di pasaran. Dia juga sempat membuat lagu duet bersama Deddy Dores, yaitu Jangan Pisahkan. Tapi, kariernya kemudian meredup akibat kisah percintaannya.
5. Lidya Natalia
Lydia Natalia adalah seorang penyanyi yang eksis di era 80-an. Dia merupakan salah satu “bidadari” JK Records, perusahaan rekaman yang pada masa itu terkenal dengan artis-artisnya yang berwajah cantik dengan kualitas vokal pas-pasan, meski suara Lydia sendiri terbilang lumayan.
Lydia yang gemar menyanyi sejak usia 12 ini pernah selama empat tahun belajar vokal pada Meyer Hutabarat. Sayangnya, karena tidak begitu teratur, kemajuan yang diperolehnya tidak begitu memuaskan.
Namun tidak membuatya patah semangat. Album perdananya berjudul Kau Kasihku yang direkam tahun 1984 di bawah label Asia Records, namun album ini tak kunjung dirilis sampai Lydia bergabung dengan JK Records pada tahun yang sama. Setelah nama Lydia berkibar di label tersebut, barulah album Kau Kasihku tersebut beredar di pasaran. Album tersebut tidak menuai sukses karena tidak adanya promosi dari Lydia, dikarenakan ia sudah bergabung dengan label baru.
Album keduanya, Untukmu Kuserahkan dirilis pada tahun yang sama. Ini adalah album pertama Lydia di JK Records, dan langsung meledak di pasaran. Kesuksesan itu diikuti oleh album-album Lydia berikutnya di JK Records. Album Lydia Natalia yang terlaris dan terpopuler adalah albumnya yang ketiga yang berjudul Kangen yang dirilis oleh JK Records pada Agustus 1986.
Deddy Dores juga memberikan lagu kepada Lydia. Lagu berjudul Di Hatimu Aku Berteduh sukses mencuri perhatian tangga musik Indonesia.
(alv)