Pizza Hut Jepang Gunakan Robot Sebagai Pramusaji
A
A
A
JEPANG - Dihadapkan dengan kemungkinan kenaikan upah minimum namun juga teknologi yang kini semakin berkembang pesat. CEO restoran makanan cepat saji telah memikirkan ide menggunakan teknologi untuk melayani pemesanan selama beberapa bulan terakhir.
Dilansir dari Foxnews, pada bulan Maret lalu, CEO dari Carl’s Jr, Andy Puzder menyatakan bahwa dia tertarik untuk mengadopsi teknologi yang lebih otomatis di restorannya setelah belajar tentang Eatsa, yakni restoran makanan cepat saji yang serba otomatis di San Francisco.
Selain itu, CEO McDonald’s, Ed Rensi juga mengakui realitas yang menyedihkan bahwa di industri restoran, manusia akan diganti dengan mesin dalam waktu dekat.
“Jika Anda melihat perangkat robot yang datang ke industri restoran, itu lebih murah untuk membeli USD 35.000 untuk satu robot daripada untuk membayar seorang karyawan dengan USD 15 per jam. Namun itu akan sangat merusak dan menyebabkan hilangnya pekerjaan di seluruh negeri ini,” jelasnya.
Tapi kini, Pizza Hut di Jepang nampaknya akan menjadi rantai besar pertama yang memanfaatkan robot bernama Pepper untuk menjadi pramusaji di akhir tahun ini.
Kabarnya, Pizza Hut Jepang telah memerintahkan beberapa model robot humanoid yang juga sedang diuji dalam industri pelayaran dan penerbangan, untuk mengambil pesanan dan menerima pembayaran.
Untuk memesan, pelanggan hanya perlu memanggil Pepper untuk memulai proses. Kemudian mereka dapat menggunakan MasterPass, yakni aplikasi dompet digital melalui ponsel mereka atau memindai kode QR pada tablet yang dipegang Pepper untuk membayar.
Selain itu, robot ini juga dapat menjelaskan pesanan pelanggan dengan gerakan tangan layaknya manusia.
Pepper juga dilengkapi dengan perangkat lunak pengenalan wajah sehingga dia dapat menilai suasana hati pelanggan dan mungkin menawarkan menu tambahan dalam rangka mencoba untuk mengerti bagaimana perasaan pelanggan.
Dilansir dari Foxnews, pada bulan Maret lalu, CEO dari Carl’s Jr, Andy Puzder menyatakan bahwa dia tertarik untuk mengadopsi teknologi yang lebih otomatis di restorannya setelah belajar tentang Eatsa, yakni restoran makanan cepat saji yang serba otomatis di San Francisco.
Selain itu, CEO McDonald’s, Ed Rensi juga mengakui realitas yang menyedihkan bahwa di industri restoran, manusia akan diganti dengan mesin dalam waktu dekat.
“Jika Anda melihat perangkat robot yang datang ke industri restoran, itu lebih murah untuk membeli USD 35.000 untuk satu robot daripada untuk membayar seorang karyawan dengan USD 15 per jam. Namun itu akan sangat merusak dan menyebabkan hilangnya pekerjaan di seluruh negeri ini,” jelasnya.
Tapi kini, Pizza Hut di Jepang nampaknya akan menjadi rantai besar pertama yang memanfaatkan robot bernama Pepper untuk menjadi pramusaji di akhir tahun ini.
Kabarnya, Pizza Hut Jepang telah memerintahkan beberapa model robot humanoid yang juga sedang diuji dalam industri pelayaran dan penerbangan, untuk mengambil pesanan dan menerima pembayaran.
Untuk memesan, pelanggan hanya perlu memanggil Pepper untuk memulai proses. Kemudian mereka dapat menggunakan MasterPass, yakni aplikasi dompet digital melalui ponsel mereka atau memindai kode QR pada tablet yang dipegang Pepper untuk membayar.
Selain itu, robot ini juga dapat menjelaskan pesanan pelanggan dengan gerakan tangan layaknya manusia.
Pepper juga dilengkapi dengan perangkat lunak pengenalan wajah sehingga dia dapat menilai suasana hati pelanggan dan mungkin menawarkan menu tambahan dalam rangka mencoba untuk mengerti bagaimana perasaan pelanggan.
(nfl)