Penderita Hipertensi Membutuhkan Peran Keluarga
A
A
A
JAKARTA - Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang memicu kondisi lain, seperti penyakit jantung. Hanya saja hipertensi masih dapat dikendalikan. Nah, agar seseorang terhindari dari penyakit tersebut, dibutuhkan peran keluarga dan perbaikkan gaya hidup. Seperti apa?
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Rossana Barack SpJP(K) FIHA mengatakan pengendalian faktor risiko hipertensi bisa dilakukan dengan perbaikan gaya hidup. Salah satunya dengan penerapan pola hidup sehat, seperti penurunan berat badan dan mengurangi asupan garam.
Selain itu, perbanyak sayur dan buah-buahan, olahraga teratur, hindari stres, tidak merokok, serta menghindari minuman beralkohol.
"Kerugian pun bukan hanya terjadi pada dirinya, tetapi juga menjadi beban keluarga dan masyarakat. Untuk itu diperlukan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi karena penderita hipertensi bisa mengonsumsi obat dalam jangka panjang," kata Rossan Barack dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Akan tetapi, jelas Rossan, penderita hipertensi berat, yakni penderita yang tidak bisa dikendalikan dengan perbaikan gaya hidup, dianjurkan untuk melakukan pengobatan secara teratur sehingga tidak sampai terjadi komplikasi.
"Jika sudah sampai pada komplikasi, maka membutuhkan biaya yang tinggi dalam hal pengobatannya, serta menurunkan produktivitas dari penderita," terangnya.
Lalu bagaimana penderita hipertensi ini butuh peran keluarga? Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masing-masing anggotanya. Jika ternyata salah seorang anggota keluarga menderita hipertensi, peran dari anggota keluarga lain sangat dibutuhkan, khususnya untuk mendukung gaya hidup sehat dan mengontrol kepatuhan pengobatan penderita.
"Jika setiap orang dalam sebuah keluarga dapat mengubah kebiasaan makan dan kepatuhan minum obat antihipertensi, maka akan lebih mudah bagi penderita hipertensi dalam menjaga tekanan darah untuk tetap normal," tukasnya.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Rossana Barack SpJP(K) FIHA mengatakan pengendalian faktor risiko hipertensi bisa dilakukan dengan perbaikan gaya hidup. Salah satunya dengan penerapan pola hidup sehat, seperti penurunan berat badan dan mengurangi asupan garam.
Selain itu, perbanyak sayur dan buah-buahan, olahraga teratur, hindari stres, tidak merokok, serta menghindari minuman beralkohol.
"Kerugian pun bukan hanya terjadi pada dirinya, tetapi juga menjadi beban keluarga dan masyarakat. Untuk itu diperlukan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi karena penderita hipertensi bisa mengonsumsi obat dalam jangka panjang," kata Rossan Barack dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Akan tetapi, jelas Rossan, penderita hipertensi berat, yakni penderita yang tidak bisa dikendalikan dengan perbaikan gaya hidup, dianjurkan untuk melakukan pengobatan secara teratur sehingga tidak sampai terjadi komplikasi.
"Jika sudah sampai pada komplikasi, maka membutuhkan biaya yang tinggi dalam hal pengobatannya, serta menurunkan produktivitas dari penderita," terangnya.
Lalu bagaimana penderita hipertensi ini butuh peran keluarga? Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masing-masing anggotanya. Jika ternyata salah seorang anggota keluarga menderita hipertensi, peran dari anggota keluarga lain sangat dibutuhkan, khususnya untuk mendukung gaya hidup sehat dan mengontrol kepatuhan pengobatan penderita.
"Jika setiap orang dalam sebuah keluarga dapat mengubah kebiasaan makan dan kepatuhan minum obat antihipertensi, maka akan lebih mudah bagi penderita hipertensi dalam menjaga tekanan darah untuk tetap normal," tukasnya.
(tdy)