VR, Teknologi Eksplor Keindahan Alam Indonesia untuk Calon Wisatawan
A
A
A
SINGAPURA - Selain Augmented Reality (AR), booth Wonderful Indonesia di acara pameran pariwisata terbesar di Singapura, National Association of Travel Agents Singapore (NATAS) Holiday 2016 juga menghadirkan teknologi lain yang serupa namun berbeda, yakni Virtual Reality (VR).
Melalui VR, para calon wisatawan juga dapat merasakan pengalaman baru berada di berbagai destinasi wisata Indonesia melalui video 360 derajat yang berdurasi kurang dari lima menit. Eksibitor VR, Diana, mengatakan bahwa pengunjung merasa senang karena mereka seolah-olah tengah menikmati liburan di Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya.
“VR atau Virtual Reality adalah teknologi baru dalam dunia Digital Content Development dimana system kerjanya adalah kita menghadirkan orang ke dalam realita yang baru. Jadi kita membawa orang ke dalam dunia digital. Untuk NATAS 2016 ini kita membawa konten berupa video destinasi wisata Indonesia, diantaranya kita hadirkan Bali dan Borobudur sehingga calon wisatawan bisa memiliki experience seakan-akan mereka sedang berada di destinasi wisata Indonesia tersebut,” jelasnya di acara NATAS Holiday 2016, di Singapura, Senin (15/6/2016).
Diana melanjutkan, animonya cukup lumayan, mereka yang telah mencoba VR ini rata-rata mereka merasa senang karena seolah-olah mereka mengalami dan menikmati liburan. "Seperti di salah satu konten kita, diving underwater di Bali. Jadi bagi mereka yang belum pernah atau tidak bisa diving, mereka bisa merasakan bagaimana diving itu. Mereka sangat tertarik dengan destinasi wisata Indonesia dan langsung menanyakan destinasi apa saja yang cocok untuk mereka kunjungi,” ujarnya.
Bagi Diana, cara promosi melalui teknologi digital seperti ini cukup efektif untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia karena mereka tak hanya melihat foto namun dapat merasakan seolah berada di dalamnya. Ia berharap, dengan VR ini, para calon wisatawan dapat tertarik dan langsung mengeksplor keindahan Indonesia di destinasi-destinasi tersebut.
“Cara ini cukup efektif ya, karena biasanya kan hanya melalui foto biasa, jadi kurang bisa memberikan experience. Kedepannya harusnya bisa lebih diperkenalkan lagi terutama guidance mengenai destinasi wisata itu tadi sehingga calon wisatawan bisa mengerti dan tertarik untuk berkunjung. Harapannya mereka bisa langsung eksplore ke lokasi, karena VR ini hanya preview, jadi tidak akan bisa menunjukkan semuanya,” pungkasnya.
Melalui VR, para calon wisatawan juga dapat merasakan pengalaman baru berada di berbagai destinasi wisata Indonesia melalui video 360 derajat yang berdurasi kurang dari lima menit. Eksibitor VR, Diana, mengatakan bahwa pengunjung merasa senang karena mereka seolah-olah tengah menikmati liburan di Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya.
“VR atau Virtual Reality adalah teknologi baru dalam dunia Digital Content Development dimana system kerjanya adalah kita menghadirkan orang ke dalam realita yang baru. Jadi kita membawa orang ke dalam dunia digital. Untuk NATAS 2016 ini kita membawa konten berupa video destinasi wisata Indonesia, diantaranya kita hadirkan Bali dan Borobudur sehingga calon wisatawan bisa memiliki experience seakan-akan mereka sedang berada di destinasi wisata Indonesia tersebut,” jelasnya di acara NATAS Holiday 2016, di Singapura, Senin (15/6/2016).
Diana melanjutkan, animonya cukup lumayan, mereka yang telah mencoba VR ini rata-rata mereka merasa senang karena seolah-olah mereka mengalami dan menikmati liburan. "Seperti di salah satu konten kita, diving underwater di Bali. Jadi bagi mereka yang belum pernah atau tidak bisa diving, mereka bisa merasakan bagaimana diving itu. Mereka sangat tertarik dengan destinasi wisata Indonesia dan langsung menanyakan destinasi apa saja yang cocok untuk mereka kunjungi,” ujarnya.
Bagi Diana, cara promosi melalui teknologi digital seperti ini cukup efektif untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia karena mereka tak hanya melihat foto namun dapat merasakan seolah berada di dalamnya. Ia berharap, dengan VR ini, para calon wisatawan dapat tertarik dan langsung mengeksplor keindahan Indonesia di destinasi-destinasi tersebut.
“Cara ini cukup efektif ya, karena biasanya kan hanya melalui foto biasa, jadi kurang bisa memberikan experience. Kedepannya harusnya bisa lebih diperkenalkan lagi terutama guidance mengenai destinasi wisata itu tadi sehingga calon wisatawan bisa mengerti dan tertarik untuk berkunjung. Harapannya mereka bisa langsung eksplore ke lokasi, karena VR ini hanya preview, jadi tidak akan bisa menunjukkan semuanya,” pungkasnya.
(nfl)