Udara Panas Bisa Picu Mimisan pada Calon Jamaah Haji
A
A
A
JAKARTA - Ahli THT, dr Adelena Anwar SpTHT-KL menjelaskan, bahwa suhu udara di Arab Saudi yang panas dan kelembapan udara yang lebih tinggi dibandingkan di Tanah Air, bisa menyebabkan masalah kesehatan pada jamaah haji. Salah satunya memicu jamaah haji alami mimisan.
"Prinsipnya di sana kelembapan udaranya beda dengan di sini (Indonesia). Di sana suhu udaranya panas dan kelembapannya tinggi dan itu memengaruhi sistem lendir dan fungsi bulu hidung untuk menetralisir mukosanya," papar dr Adelena Anwar.
Umumnya, hal ini disebabkan oleh terganggunya sistem lendir dan fungsi bulu hidung yang bertugas menetralisir mukosa hingga menyebabkan perdarahan atau mimisan. Hal ini pun akan semakin diperparah dengan kondisi jemaah haji yang kelelahan serta suhu yang panas.
Oleh karena itu, agar terhindar dari mimisan dan tetap bisa beribadah dengan lancar, dr Ade pun menyarankan untuk memotong-motong handuk kecil yang tipis menjadi beberapa bagian. Sementara saat beraktivitas di luar, jangan lupa untuk basahi handuk dan letakkan di masker yang digunakan.
"Itu sangat menolong karena prinsipnya dengan pakai handuk basah itu, kita melembapkan hidung. Jadi kelembapan di sistem lendir dan bulu hidung ini dipertahankan. Jangan lupa setelah dipakai sehari, cuci handuknya itu, jemur kemudian besoknya dipakai lagi nggak apa-apa. Jangan lupa maskernya kalau yang bisa dipakai berulang kali juga dicuci," kata dia.
"Prinsipnya di sana kelembapan udaranya beda dengan di sini (Indonesia). Di sana suhu udaranya panas dan kelembapannya tinggi dan itu memengaruhi sistem lendir dan fungsi bulu hidung untuk menetralisir mukosanya," papar dr Adelena Anwar.
Umumnya, hal ini disebabkan oleh terganggunya sistem lendir dan fungsi bulu hidung yang bertugas menetralisir mukosa hingga menyebabkan perdarahan atau mimisan. Hal ini pun akan semakin diperparah dengan kondisi jemaah haji yang kelelahan serta suhu yang panas.
Oleh karena itu, agar terhindar dari mimisan dan tetap bisa beribadah dengan lancar, dr Ade pun menyarankan untuk memotong-motong handuk kecil yang tipis menjadi beberapa bagian. Sementara saat beraktivitas di luar, jangan lupa untuk basahi handuk dan letakkan di masker yang digunakan.
"Itu sangat menolong karena prinsipnya dengan pakai handuk basah itu, kita melembapkan hidung. Jadi kelembapan di sistem lendir dan bulu hidung ini dipertahankan. Jangan lupa setelah dipakai sehari, cuci handuknya itu, jemur kemudian besoknya dipakai lagi nggak apa-apa. Jangan lupa maskernya kalau yang bisa dipakai berulang kali juga dicuci," kata dia.
(alv)