Finalis Putri Pariwisata 2016 Lakukan Medical Check Up di RS Evasari
A
A
A
JAKARTA - Ajang bergengsi pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2016 akan memasuki acara puncak. Untuk itu, salah satu persiapan yang penting untuk dilakukan oleh para finalis adalah tes kesehatan berupa medical check-up dan psikotest.
Tes kesehatan yang diikuti oleh ke-37 finalis yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia ini dimulai dari tes laboratorium, foto rontgen, hingga pemeriksaan pada mata. Untuk psikotes, terbagi dalam dua tes, yakni tertulis dan wawancara. Kedua tes itu dilakukan di RS Evasari, Jakarta, Minggu (25/9/2016).
“Hari ini untuk pertama kalinya kami diberikan kesempatan menjadi official hospital Putri Pariwisata Indonesia 2016 untuk medical check-up dan psikotest. Tentu menjadi kehormatan bagi kami untuk bisa berpartisipasi karena selain cantik, pintar, dan berbakat, para finalis tentunya harus memiliki kesehatan yang prima,” tutur dr. Retta Aditta, Manager Pelayanan Medis RS Evasari saat ditemui di acara Medical Check-Up Finalis Putri Pariwisata Indonesia 2016 di RS Evasari, Jakarta, Minggu (25/9/2016).
Dr. Retta menuturkan, medical check-up meliputi mulai dari pemeriksaan fisik seperti tes laboratorium, ada foto rontgen, kemudian ada pemeriksaan mata, dan yang terakhir ada psikotest dari spesialis kejiwaan. Psikotest juga ada tes tertulis, ada juga wawancara, untuk memperkuat hasilnya karena memang tidak hanya fisik saja yang harus sehat, namun kesehaan jiwa juga penting.
“Semoga finalis yang terpilih nantinya dapat menjalankan tugas dengan baik untuk mempromosikan pariwisata ke seluruh Indonesia dan mancanegara. Selain itu, semoga di tahun-tahun kedepannya RS Evasari juga dapat kembali menjadi official hospital untuk ajang ini,” harap dr. Retta.
Melalui acara ini, rumah sakit yang telah berdiri sejak 22 Juni 1976 ini sekaligus ingin memperkenalkan kembali bahwa sejak bulan Mei 2015, RS Evasari yang sebelumnya khusus untuk ibu dan anak telah mendapatkan SK dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk menjadi Rumah Sakit Umum yang telah terakreditasi dengan klasifikasi B. “Jadi sudah satu tahun ini kami tidak hanya melayani ibu dan anak-anaknya, tapi juga ayahnya dan masyarakat umum,” kata dr. Retta.
Tes kesehatan yang diikuti oleh ke-37 finalis yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia ini dimulai dari tes laboratorium, foto rontgen, hingga pemeriksaan pada mata. Untuk psikotes, terbagi dalam dua tes, yakni tertulis dan wawancara. Kedua tes itu dilakukan di RS Evasari, Jakarta, Minggu (25/9/2016).
“Hari ini untuk pertama kalinya kami diberikan kesempatan menjadi official hospital Putri Pariwisata Indonesia 2016 untuk medical check-up dan psikotest. Tentu menjadi kehormatan bagi kami untuk bisa berpartisipasi karena selain cantik, pintar, dan berbakat, para finalis tentunya harus memiliki kesehatan yang prima,” tutur dr. Retta Aditta, Manager Pelayanan Medis RS Evasari saat ditemui di acara Medical Check-Up Finalis Putri Pariwisata Indonesia 2016 di RS Evasari, Jakarta, Minggu (25/9/2016).
Dr. Retta menuturkan, medical check-up meliputi mulai dari pemeriksaan fisik seperti tes laboratorium, ada foto rontgen, kemudian ada pemeriksaan mata, dan yang terakhir ada psikotest dari spesialis kejiwaan. Psikotest juga ada tes tertulis, ada juga wawancara, untuk memperkuat hasilnya karena memang tidak hanya fisik saja yang harus sehat, namun kesehaan jiwa juga penting.
“Semoga finalis yang terpilih nantinya dapat menjalankan tugas dengan baik untuk mempromosikan pariwisata ke seluruh Indonesia dan mancanegara. Selain itu, semoga di tahun-tahun kedepannya RS Evasari juga dapat kembali menjadi official hospital untuk ajang ini,” harap dr. Retta.
Melalui acara ini, rumah sakit yang telah berdiri sejak 22 Juni 1976 ini sekaligus ingin memperkenalkan kembali bahwa sejak bulan Mei 2015, RS Evasari yang sebelumnya khusus untuk ibu dan anak telah mendapatkan SK dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk menjadi Rumah Sakit Umum yang telah terakreditasi dengan klasifikasi B. “Jadi sudah satu tahun ini kami tidak hanya melayani ibu dan anak-anaknya, tapi juga ayahnya dan masyarakat umum,” kata dr. Retta.
(alv)