YKPI Luncurkan Iklan Layanan Masyarakat Peduli Kanker Payudara
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) meluncurkan iklan layanan masyarakat dengan tema Saling Jaga, Saling Peduli. Iklan ini diluncurkan dalam rangka memperingati bulan peduli kanker payudara internasional yang jatuh setiap bulan Oktober.
Dengan durasi satu menit, iklan layanan masyarakat ini berisikan pesan penting bahwa kanker payudara bisa disembuhkan dengan deteksi dini. Tak hanya itu, melalui iklan ini, masyarakat juga diajak untuk peduli terhadap kondisi tubuh.
"Dengan misi dan visi untuk memberantas kanker payudara stadium lanjut, maka melalui iklan masyarakat ini, kami ingin menyebarkan pesan bahwa kanker payudara dapat disembuhkan namun dengan deteksi dini. Untuk itu kami mengajak masyarakat luas untuk lakukan pemeriksaan dini agar bisa terdeteksi lebih awal," papar Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar saat jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Linda berharap, penderita kanker payudara untuk tidak tabu membicarakan penyakitnya agar dapat dirangkul untuk penanggulangan secara efektif. “Karena selama ini tabu menjadi penghalang utama terhadap penanganan terhadap penderita kanker payudara yang kurang peka dan tidak berani berbicara penyakit yang diderita," tambah dia.
Menariknya, iklan ini mengandeng sederet selebriti ternama Tanah Air. Mulai dari Reza Rahadian, Mike Lewis, Sarah Sechan, Daniel Mananta, Farah Quinn, Didiet Maulana, Andien dan Raline Shah.
"Bekerjasama dengan 21 Cinema dan RK 23 Pictures iklan layanan masyarakat ini akan diputar serentak di seluruh bioskop XXI Tanah Air selama bulan Oktober 2016 mendatang," kata Linda.
Penyakit kanker payudara merupakan penyakit mematikan tertinggi dengan presentasi kematian sebesar 16,6%. Sementara berdasarkan data riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, bahwa kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai 21,5 per 100.000.
"Kanker Payudara tetap menjadi penyakit yang meresahkan masyarakat. Bahkan, sudah merambah ke tingkat yang lebih mengkhawatirkan dimana tidak hanya wanita saja yang terkena penyakit ini tetapi pria juga sudah mulai menderitanya," ujar Linda.
Dengan durasi satu menit, iklan layanan masyarakat ini berisikan pesan penting bahwa kanker payudara bisa disembuhkan dengan deteksi dini. Tak hanya itu, melalui iklan ini, masyarakat juga diajak untuk peduli terhadap kondisi tubuh.
"Dengan misi dan visi untuk memberantas kanker payudara stadium lanjut, maka melalui iklan masyarakat ini, kami ingin menyebarkan pesan bahwa kanker payudara dapat disembuhkan namun dengan deteksi dini. Untuk itu kami mengajak masyarakat luas untuk lakukan pemeriksaan dini agar bisa terdeteksi lebih awal," papar Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar saat jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Linda berharap, penderita kanker payudara untuk tidak tabu membicarakan penyakitnya agar dapat dirangkul untuk penanggulangan secara efektif. “Karena selama ini tabu menjadi penghalang utama terhadap penanganan terhadap penderita kanker payudara yang kurang peka dan tidak berani berbicara penyakit yang diderita," tambah dia.
Menariknya, iklan ini mengandeng sederet selebriti ternama Tanah Air. Mulai dari Reza Rahadian, Mike Lewis, Sarah Sechan, Daniel Mananta, Farah Quinn, Didiet Maulana, Andien dan Raline Shah.
"Bekerjasama dengan 21 Cinema dan RK 23 Pictures iklan layanan masyarakat ini akan diputar serentak di seluruh bioskop XXI Tanah Air selama bulan Oktober 2016 mendatang," kata Linda.
Penyakit kanker payudara merupakan penyakit mematikan tertinggi dengan presentasi kematian sebesar 16,6%. Sementara berdasarkan data riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, bahwa kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai 21,5 per 100.000.
"Kanker Payudara tetap menjadi penyakit yang meresahkan masyarakat. Bahkan, sudah merambah ke tingkat yang lebih mengkhawatirkan dimana tidak hanya wanita saja yang terkena penyakit ini tetapi pria juga sudah mulai menderitanya," ujar Linda.
(alv)