Sawahlunto Manfaatkan Batubara untuk Pewarnaan Pakaian

Minggu, 09 Oktober 2016 - 16:30 WIB
Sawahlunto Manfaatkan...
Sawahlunto Manfaatkan Batubara untuk Pewarnaan Pakaian
A A A
SAWAHLUNTO - Dikenal sebagai kota tambang, Sawahlunto, memiliki hasil tambang batu bara yang melimpah. Hal ini pun dimanfaatkan banyak orang untuk menghasilkan beragam produk budaya yang memiliki nilai tinggi.

Seperti halnya, batu bara yang diukir menjadi patung hingga dimanfaatkan untuk pewarnaan busana. Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi dari desainer Jakarta dan lokal yang dipamerkan dalam acara Inovatif dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Sawahlunto.

Alvinska, desainer sekaligus kurator dari pewarnaan batu bara menjelaskan, bahwa pewarnaan dilakukan dengan menggunakan bubuk batu bara atau bleksil yang dilarutkan dengan air. Agar menghasilkan motif yang menarik, wanita lulusan ITB ini pun menerapkan teknik shibori.

"Kaus berwarna putih kita rendam dalam air tawas, agar warna dapat meresap dengan sempurna. Lalu di rendam dalam bubuk batu bara yang sudah dicampur air. Tekniknya aku nerapin shibori jadi bisa dilipat dan diikat pake tali rafia baru dicelupin ke rendaman batu bara," papar Alvinska kepada Sindonews saat acara IKKON di Sawahlunto, Padang, Sabtu (8/10/2016).

Selain dilipat, pembuatan motif juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan koin yang diikat dan menghasilkan motif bulat. Sementara untuk menghasilkan tingkatan warna, bergantung pada berapa kali kaus dicelupkan ke dalam batu bara. "Proses pencelupan itu mempengaruhi hasil warna, warna abu-abu bisa lima sampai 10 kali tapi warna hitam pekat ya lebih dari itu," ujar dia.

Demi kenyamanan dan menghasilkan pewarnaan yang bagus, Alvinska tidak lupa menyarankan untuk memilih kaus dengan bahan kualitas terbaik. Menariknya, teknik pewarnaan ini menjadi pewarnaan yang pertama di Indonesia.

"Kaus sebaiknya dipilih yang katun dan sutra. Karena lebih mudah menyerap dan bagus. Ini inovasi pengembangan sisa limbah dari batu bara menjadi suatu keunikan baru yang memiliki nilai yang tinggi. Ini pewarnaan yang pertama," kata dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7375 seconds (0.1#10.140)