Ini Bahaya Kandungan Fluoride di dalam Pasta Gigi
A
A
A
JAKARTA - Banyak anggapan yang mengatakan bahwa terlalu banyak menyikat gigi dalam sehari justru tidak baik untuk kesehatan karena gigi akan terkikis akibat bertemu dengan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride di dalamnya. Hal ini ternyata tidak benar. Menurut Udijanto Tedjosasongko, drg., Sp.KGA(K)., Ph.D., kesalahan sebetulnya bukanlah pada banyaknya jumlah kita menyikat gigi dalam sehari, namun cara menyikat giginya yang kurang tepat sehingga menyebabkan gigi terkikis.
“Sebetulnya yang salah adalah pada cara gosok giginya bukan pada jumlah gosok giginya. Justru, gosok gigi itu minimal dua kali dalam sehari. Jadi sesering mungkin. Bahkan kalau memungkinkan setiap sehabis makan kita gosok gigi. Nah, apakah itu berbahaya, akan mengikis gigi?” ungkapnya kepada Sindonews belum lama ini.
Menurut Udigianto, selama gosok gigi kita betul, masalah itu tidak akan muncul. Tapi, kadang-kadang kita menggosok gigi terlalu bersemangat. “Kalau nggak gitu nggak bersih rasanya. Nah, kalau sudah begitu pengikisan pada permukaan gigi, ya, bisa terjadi. Kayak tertatah giginya,” ujar dia.
Sementara itu, mengenai fluoride yang terdapat dalam pasta gigi, Udijanto mengatakan tidak masalah asal pasta gigi tidak sering tertelan. Ketua IDGAI Pusat itu mengatakan, kalau sering tertelan, fluoride terakumulasi dalam tubuh, akan menimbulkan dampak yang buruk, salah satunya adalah fluorosis. Oleh karena itu, dianjurkan untuk lebih berhati-hati terutama jika menyikat gigi anak-anak.
“Biasanya pada anak-anak, karena belum bisa kumur dengan baik, pasta gigi lebih banyak ditelan. Apalagi dengan pasta gigi dengan rasa-rasa itu, tertelan, akumulasi fluoride dalam tubuh dia akan menimbulkan dampak buruk, memengaruhi organ dalam tubuh. Seperti salah satunya mengakibatkan fluorosis, yakni permukaan gigi menjadi jelek,” papar dia.
“Sebetulnya yang salah adalah pada cara gosok giginya bukan pada jumlah gosok giginya. Justru, gosok gigi itu minimal dua kali dalam sehari. Jadi sesering mungkin. Bahkan kalau memungkinkan setiap sehabis makan kita gosok gigi. Nah, apakah itu berbahaya, akan mengikis gigi?” ungkapnya kepada Sindonews belum lama ini.
Menurut Udigianto, selama gosok gigi kita betul, masalah itu tidak akan muncul. Tapi, kadang-kadang kita menggosok gigi terlalu bersemangat. “Kalau nggak gitu nggak bersih rasanya. Nah, kalau sudah begitu pengikisan pada permukaan gigi, ya, bisa terjadi. Kayak tertatah giginya,” ujar dia.
Sementara itu, mengenai fluoride yang terdapat dalam pasta gigi, Udijanto mengatakan tidak masalah asal pasta gigi tidak sering tertelan. Ketua IDGAI Pusat itu mengatakan, kalau sering tertelan, fluoride terakumulasi dalam tubuh, akan menimbulkan dampak yang buruk, salah satunya adalah fluorosis. Oleh karena itu, dianjurkan untuk lebih berhati-hati terutama jika menyikat gigi anak-anak.
“Biasanya pada anak-anak, karena belum bisa kumur dengan baik, pasta gigi lebih banyak ditelan. Apalagi dengan pasta gigi dengan rasa-rasa itu, tertelan, akumulasi fluoride dalam tubuh dia akan menimbulkan dampak buruk, memengaruhi organ dalam tubuh. Seperti salah satunya mengakibatkan fluorosis, yakni permukaan gigi menjadi jelek,” papar dia.
(alv)