Sailor Moon Turut Perangi Penyakit Seksual Menular di Jepang
A
A
A
TOKYO - Pemerintah Jepang menemukan cara yang unik untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya penyakit seksual menular (PSM) di negara itu. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan setempat pun menggandeng sebuah karakter manga/anime kondang, yaitu Sailor Moon.
Ya, Sailor Moon dipilih untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran terkait meningkatnya angka penyakit seksual menular seperti HIV dan sifilis di antara para wanita muda Jepang. Siaran pers resmi pemerintah menyatakan, kampanye ini diharapkan mampu membantu pencegahan, deteksi dini dan pengobatan PSM.
Kerja sama ini membuat gambar Sailor Moon kini muncul dalam paket kampanye berupa kondom dan lembar informasi. Sedikitnya 5.000 poster dan 156.000 leaflet akan didistribusikan ke 142 pemerintahan lokal dan kelompok, seperti dilaporkan Anime News Network.
Dikutip dari BBC, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan juga berencana mendistribusikan 60.000 paket berwarna pink dan berbentuk hati berisi kondom dan lembar informasi ke berbagai tempat. Poster kampanye ini juga memberikan tagline yang mirip dengan ucapan khas Sailor Moon di manga atau anime.
“Kalau kalian tidak periksa, aku akan menghukum kalian!” demikian bunyi tagline paket itu.
Tagline ini adalah gubahan dari ucapan khas Pretty Soldier yang sering dilontarkan ketika akan melawan penjahat. “Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!” begitu biasa Sailor Moon berucap.
Sailor Moon diadaptasi ke serial televisi pada 1990an. Serial ini telah disulihsuarakan dan dirilis di pasar luar negeri termasuk Indonesia, Australia dan Amerika Serikat. Naoko Takeuchi kali pertama memunculkan tokoh di Nakayoshi pada 1991.
Para fans Sailor Moon menyambut suka cita kabar ini. Mereka mengungkapkan rasa senang dan dukungan mereka atas pendekatan pemerintah terhadap pendidikan seks tersebut melalui sosial media.
“Buat saya, itu bagus buat mereka, dengan nama bulan melindungi orang-orang dari PSM dan HIV,” tulis Josh Hastings di Facebook.
Fans lainnya pun juga menunjukkan dukungan mereka. “Kekuatan kristal bulan—ini adalah cara yang menyenangkan untuk memasarkan pesan penting,” ujar seorang penggemar.
Kampanye pendidikan seks bertema ajaib memang bukan sesuatu yang baru. Anime dan manga mendominasi banyak aspek budaya Jepang dan karakternya sering kali dipakai untuk mempromosikan kampanye dan produk.
Ya, Sailor Moon dipilih untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran terkait meningkatnya angka penyakit seksual menular seperti HIV dan sifilis di antara para wanita muda Jepang. Siaran pers resmi pemerintah menyatakan, kampanye ini diharapkan mampu membantu pencegahan, deteksi dini dan pengobatan PSM.
Kerja sama ini membuat gambar Sailor Moon kini muncul dalam paket kampanye berupa kondom dan lembar informasi. Sedikitnya 5.000 poster dan 156.000 leaflet akan didistribusikan ke 142 pemerintahan lokal dan kelompok, seperti dilaporkan Anime News Network.
Dikutip dari BBC, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan juga berencana mendistribusikan 60.000 paket berwarna pink dan berbentuk hati berisi kondom dan lembar informasi ke berbagai tempat. Poster kampanye ini juga memberikan tagline yang mirip dengan ucapan khas Sailor Moon di manga atau anime.
“Kalau kalian tidak periksa, aku akan menghukum kalian!” demikian bunyi tagline paket itu.
Tagline ini adalah gubahan dari ucapan khas Pretty Soldier yang sering dilontarkan ketika akan melawan penjahat. “Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!” begitu biasa Sailor Moon berucap.
Sailor Moon diadaptasi ke serial televisi pada 1990an. Serial ini telah disulihsuarakan dan dirilis di pasar luar negeri termasuk Indonesia, Australia dan Amerika Serikat. Naoko Takeuchi kali pertama memunculkan tokoh di Nakayoshi pada 1991.
Para fans Sailor Moon menyambut suka cita kabar ini. Mereka mengungkapkan rasa senang dan dukungan mereka atas pendekatan pemerintah terhadap pendidikan seks tersebut melalui sosial media.
“Buat saya, itu bagus buat mereka, dengan nama bulan melindungi orang-orang dari PSM dan HIV,” tulis Josh Hastings di Facebook.
Fans lainnya pun juga menunjukkan dukungan mereka. “Kekuatan kristal bulan—ini adalah cara yang menyenangkan untuk memasarkan pesan penting,” ujar seorang penggemar.
Kampanye pendidikan seks bertema ajaib memang bukan sesuatu yang baru. Anime dan manga mendominasi banyak aspek budaya Jepang dan karakternya sering kali dipakai untuk mempromosikan kampanye dan produk.
(alv)