Waspadai, Diet Yoyo Picu Bau Mulut
A
A
A
JAKARTA - Diet yoyo tengah digemari banyak orang, termasuk selebriti karena memberi pengaruh besar untuk penurunan berat badan. Namun ada baiknya mewaspadai diet yoyo, khususnya yang dilakukan secara sembarangan. Hal ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan.
Umumnya, sindrom ini dialami mereka yang gemar menjalani diet ekstrem. "Bila Anda pernah melakukan diet ekstrem secara berulang, maka berhati-hatilah karena bisa jadi tanpa disadari sudah terjebak dalam sindrom ini. Semakin lama mengalami sindrom yoyo, maka semakin sulit Anda menurunkan berat badan," kata nutrisionis Jansen Ongko seperti dilansir Daily Mail.
"Alasannya, selama diet ekstrem dilakukan, terjadi gangguan pada hormon dan tubuh akibat kehilangan banyak otot. Padahal apapun jenis kelamin dan berapapun usia seseorang, otot sangat dibutuhkan oleh tubuh karena berhubungan erat dengan tingkat metabolisme," tambahnya.
Sementara, nutrisionis Karen Ansel dan Jessica Cording menjelaskan sindrom diet yoyo juga bisa menyebabkan konstipasi yang muncul akibat melambatnya metabolisme. Saat makanan yang diasup mendadak sedikit, metabolisme tubuh melambat dan kurang efisien mencerna.
"Kondisi ini bisa berlanjut bahkan ketika pola makan kembali normal dan berujung pada sembelit," ujar Ansel.
Dalam menjalani diet asal-asalan, biasanya orang akan mengurangi secara drastis pilihan makanan dan porsinya. Meski berat badan turun, sayangnya tubuh dipaksa untuk memecah lemak lain guna membakar kalori. Kondisi ini menghasilkan zat kimia yang disebut keton dan menyebabkan bau mulut tak sedap.
Umumnya, sindrom ini dialami mereka yang gemar menjalani diet ekstrem. "Bila Anda pernah melakukan diet ekstrem secara berulang, maka berhati-hatilah karena bisa jadi tanpa disadari sudah terjebak dalam sindrom ini. Semakin lama mengalami sindrom yoyo, maka semakin sulit Anda menurunkan berat badan," kata nutrisionis Jansen Ongko seperti dilansir Daily Mail.
"Alasannya, selama diet ekstrem dilakukan, terjadi gangguan pada hormon dan tubuh akibat kehilangan banyak otot. Padahal apapun jenis kelamin dan berapapun usia seseorang, otot sangat dibutuhkan oleh tubuh karena berhubungan erat dengan tingkat metabolisme," tambahnya.
Sementara, nutrisionis Karen Ansel dan Jessica Cording menjelaskan sindrom diet yoyo juga bisa menyebabkan konstipasi yang muncul akibat melambatnya metabolisme. Saat makanan yang diasup mendadak sedikit, metabolisme tubuh melambat dan kurang efisien mencerna.
"Kondisi ini bisa berlanjut bahkan ketika pola makan kembali normal dan berujung pada sembelit," ujar Ansel.
Dalam menjalani diet asal-asalan, biasanya orang akan mengurangi secara drastis pilihan makanan dan porsinya. Meski berat badan turun, sayangnya tubuh dipaksa untuk memecah lemak lain guna membakar kalori. Kondisi ini menghasilkan zat kimia yang disebut keton dan menyebabkan bau mulut tak sedap.
(tdy)