Festival Tari Segoro Gunung, Lestarikan Budaya dari Kepunahan
A
A
A
KENDAL - Alunan musik tradisional dari sejumlah daerah di Jawa Tengah gegap gempita mengiringi Festival Tari Rakyat Segoro Gunung di kampung Jawa Sekatul Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal.
Berbagai jenis tarian daerah dibawakan dari tari kuda lumping/ tari soreng, tari barongan, tari reog, hingga tari kreasi kb. Sedikitnya 18 kelompok kesenian dari Kendal, Semarang, Kabupaten Semarang dan Temanggung.
Festival tari tradisional ini dilakukan sebagai upaya pelestarian dan mengembangkan kesenian rakyat, sekaligus untuk menyemarakkan liburan natal dan akhir tahun.
Gelaran kesenian tersebut disaksikan ratusan pengunjung, baik warga sekitar maupun luar daerah. Mereka pun tidak mau ketinggalan, dengan mengabadikan momen dengan kamera Handphone.
KPP Garda Awan Djojonegoro, panitia penyelenggara mengatakan, festival tari rakyat segoro gunung ini sudah yang ke empat kalinya diselenggarakan dan setiap tahun meningkat pesertanya. Festival ini juga untuk melestarikan budaya bangsa agar tidak punah, sekaligus sebagai suguhan bagi para wisatawan yang berlibur di sekatul sebagai wisata edukasi seni dan budaya.
"Ada banyak cara untuk melestarikan budaya. Salah satunya gelaran ini," ujarnya kemarin.
Rustuty Rumagesan, Ratu Tanah Rata Kokoda mengatakan, festival tari atau kesenian ini sangat bagus dilakukan karena sama halnya dengan melestarikan budaya daerah khususnya agar budaya daerah tidak hilang. Kondisi bangsa saat ini akan budaya sangat memprihatinkan seakan-akan pemerintah dan masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan kesenian atau budaya daerahnya.
"Contoh saja beberapa kesenian daerah yang pernah di klaim oleh negara lain baru pemerintah dan masyarakat bereaksi. Inilah saatnya pemerintah dan masyarakat harus membuka mata untuk lebih peduli lagi terhadap nasib seni budaya Daerah," paparnya.
Pangeran Dato H Muhammad Syah dari Brunei Darussalam menuturkan bahwa ini kali pertama berkunjung ke Sekatul.
"Meski saya baru pertama kali berkunjung ke sekatul keraton amartha bumi, namun saya bangga dengan kesenian yang disuguhkan sangat menarik dan unik. Pemerintah Indonesia harus lebih mendukung kesenian daerah sini untuk lebih mendunia," tandasnya.
Berbagai jenis tarian daerah dibawakan dari tari kuda lumping/ tari soreng, tari barongan, tari reog, hingga tari kreasi kb. Sedikitnya 18 kelompok kesenian dari Kendal, Semarang, Kabupaten Semarang dan Temanggung.
Festival tari tradisional ini dilakukan sebagai upaya pelestarian dan mengembangkan kesenian rakyat, sekaligus untuk menyemarakkan liburan natal dan akhir tahun.
Gelaran kesenian tersebut disaksikan ratusan pengunjung, baik warga sekitar maupun luar daerah. Mereka pun tidak mau ketinggalan, dengan mengabadikan momen dengan kamera Handphone.
KPP Garda Awan Djojonegoro, panitia penyelenggara mengatakan, festival tari rakyat segoro gunung ini sudah yang ke empat kalinya diselenggarakan dan setiap tahun meningkat pesertanya. Festival ini juga untuk melestarikan budaya bangsa agar tidak punah, sekaligus sebagai suguhan bagi para wisatawan yang berlibur di sekatul sebagai wisata edukasi seni dan budaya.
"Ada banyak cara untuk melestarikan budaya. Salah satunya gelaran ini," ujarnya kemarin.
Rustuty Rumagesan, Ratu Tanah Rata Kokoda mengatakan, festival tari atau kesenian ini sangat bagus dilakukan karena sama halnya dengan melestarikan budaya daerah khususnya agar budaya daerah tidak hilang. Kondisi bangsa saat ini akan budaya sangat memprihatinkan seakan-akan pemerintah dan masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan kesenian atau budaya daerahnya.
"Contoh saja beberapa kesenian daerah yang pernah di klaim oleh negara lain baru pemerintah dan masyarakat bereaksi. Inilah saatnya pemerintah dan masyarakat harus membuka mata untuk lebih peduli lagi terhadap nasib seni budaya Daerah," paparnya.
Pangeran Dato H Muhammad Syah dari Brunei Darussalam menuturkan bahwa ini kali pertama berkunjung ke Sekatul.
"Meski saya baru pertama kali berkunjung ke sekatul keraton amartha bumi, namun saya bangga dengan kesenian yang disuguhkan sangat menarik dan unik. Pemerintah Indonesia harus lebih mendukung kesenian daerah sini untuk lebih mendunia," tandasnya.
(nfl)