Gurame Bakar Lada Hitam, Inovasi Kuliner Sunda

Sabtu, 04 Februari 2017 - 07:34 WIB
Gurame Bakar Lada Hitam, Inovasi Kuliner Sunda
Gurame Bakar Lada Hitam, Inovasi Kuliner Sunda
A A A
BANDUNG - Sajian kuliner khas sunda selalu mampu menggairahkan selera makan. Ini karena ciri khas dari kandungan rempah, lauk yang gurih, dan sambal yang mampu menggoyang lidah.

Cita rasa makanan Sunda semakin menggoda dengan racikan inovasi dari Restaurant Kalapa Lagoon di Jalan Sumatera no. 7 Kota Bandung. Gurame Bakar Lada Hitam misalnya.

Ikan gurame seberat 500 gram diberikan bumbu rempah dan dibakar selama beberapa menit. Agar bumbu meresap, sebelum dibakar, daging ikan dibelah dan direndam selama beberapa jam dalam bumbu rempah dan air beras sehigga bau tanah khas ikannya hilang.

Sementara, saat dibakar, ikan gurame diberikan saus lada hitam. Ini yang menjadi ciri khas tempat ini, di mana saus lada hitam ini mengusung bahan ala Western. Namun, saus lada hitam yang diberikan ini merupakan buatan sendiri sehingga rasanya semakin menggoda.

"Kami di sini memakai bumbu rempah otentik khas makanan Sunda seperti bawang-bawangan, ketumbar, dan beberapa bumbunya. Kemudian dipadukan dengan bumbu masakan, seperti saus lada hitam," kata Head Chef Kalapa Lagoon Opik.

Menu lainnya yang tak kalah lezat adalah Ayam Goreng Pandan, di mana bagian pentul paha ayam dibalut dengan daun pandan. Untuk bumbu, kaya akan rempah bawang-bawangan serta didominasi ketumbar. Agar rasa bumbu pada daging ayam meresap, daging tersebut direndam dalam bumbu rempah tersebut sekira 2 hari.

Setelah dirasa cukup mumpuni resapan bumbunya, pentul paha ayam digoreng garing hingga renyah dan aromanya menjadi khas. Agar berbeda, daging ayam dibungkus dengan daun pandan sehingga cita rasa bumbu dan aromanya lebih terjaga.

Demikian dengan sambal. Menu Sunda tak lengkap rasanya tanpa sambal. Resto ini pun menawarkan 5 varian sambal khas Nusantara yang rasa dan pedasnya beragam, mulai sambal terasi, sambal goreng, sambal matah, hingga sambal kecap.

Melengkapi sajian lauk pauk yang gurih dengan limpahan rempah, ada pula beberapa macam nasi, seperti nasi bakar bambu, nasi merah, dan nasi putih. "Salah satu camilan yang cukup jarang disajikan di restoran yakni Cireng dan Cimplung. Keduanya adalah jajanan tradisional otentik khas Parahyangan dan di sini kami olah camilan-camilan unik tersebut dengan sajian yang lebih istimewa dan rasanya yang khas," terang Opik.

Konsep resto semi outdoor dengan bangku-bangku panjang bisa dibilang menambah rasa nikmat saat bersantap. Bagi mereka yang suka lesehan pun tersedia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4167 seconds (0.1#10.140)