Kemendikbud Bangun Sekolah Film Tingkat SMA
A
A
A
JAKARTA - Menyambut Hari Film Nasional yang diselenggarakan setiap 30 Maret, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membangun sekolah film di tingkat SMA.
Sekolah ini, nantinya diharapkan bisa mencetak banyak tenaga ahli di bidang film yang akan memperkuat perfilman nasional. Seperti diketahui, saat ini tenaga ahli di bidang film masih sulit dicari.
"Sekarang sudah ada sekolah yang khusus tentang film," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy, saat memperingati Hari Film Nasional, di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Menurutnya, sekolah film merupakan salah satu bagian dari bentuk pendidikan karakter. Muhadjir optimistis, ola pendidikan ini sudah bisa dipetik dalam waktu 20-30 tahun yang akan datang.
"Saya tahu ini tidak mudah dan tidak bisa dipanen dalam waktu singkat. Tetapi saya yakin, suatu saat kita akan bisa membangun cita-cita masyarakat yang kita idam-idamkan," ungkapnya.
Menurut Muhadjir, pendidikan adalah investasi jangka panjang. Karena itu, tidak banyak orang yang tertarik investasi di bidang pendidikan. Namun dirinya yakin, pola pendidikannya akan berhasil.
"Saya sudah meminta kepada tim program penguatan karakter di 500-1500 sekolah. Itu saya minta supaya ada sisipan materi kurikulum tentang literasi perfilman di Indonesia," jelasnya.
Dilanjutkan dia, salah satu contoh nyata dari kurikulum ini adalah dibuatnya studio film di masing-masing sekolah yang telah dipilih sebagai percontohan. Dalam laboraturium itu, mereka bisa berekspresi.
"Itu sebenarnya simpel, dengan membuka kelas drama, agar mereka mencintai. Kita ini bikin film, tapi tanpa adanya penonton buat apa? Mereka inilah yang akan menjadi generasi penerusnya," tukasnya.
Sekolah ini, nantinya diharapkan bisa mencetak banyak tenaga ahli di bidang film yang akan memperkuat perfilman nasional. Seperti diketahui, saat ini tenaga ahli di bidang film masih sulit dicari.
"Sekarang sudah ada sekolah yang khusus tentang film," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy, saat memperingati Hari Film Nasional, di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Menurutnya, sekolah film merupakan salah satu bagian dari bentuk pendidikan karakter. Muhadjir optimistis, ola pendidikan ini sudah bisa dipetik dalam waktu 20-30 tahun yang akan datang.
"Saya tahu ini tidak mudah dan tidak bisa dipanen dalam waktu singkat. Tetapi saya yakin, suatu saat kita akan bisa membangun cita-cita masyarakat yang kita idam-idamkan," ungkapnya.
Menurut Muhadjir, pendidikan adalah investasi jangka panjang. Karena itu, tidak banyak orang yang tertarik investasi di bidang pendidikan. Namun dirinya yakin, pola pendidikannya akan berhasil.
"Saya sudah meminta kepada tim program penguatan karakter di 500-1500 sekolah. Itu saya minta supaya ada sisipan materi kurikulum tentang literasi perfilman di Indonesia," jelasnya.
Dilanjutkan dia, salah satu contoh nyata dari kurikulum ini adalah dibuatnya studio film di masing-masing sekolah yang telah dipilih sebagai percontohan. Dalam laboraturium itu, mereka bisa berekspresi.
"Itu sebenarnya simpel, dengan membuka kelas drama, agar mereka mencintai. Kita ini bikin film, tapi tanpa adanya penonton buat apa? Mereka inilah yang akan menjadi generasi penerusnya," tukasnya.
(nfl)