Pentingnya Deteksi Dini Kanker Kolorektal
A
A
A
JAKARTA - Kanker kolorektal merupakan kanker peringkat ketiga di dunia yang mematikan. Di Indonesia, penyakit ini berada di posisi tiga untuk wanita dan posisi dua untuk pria.
Namun pada stadium awal, kanker kolorektal jarang terdeteksi secara dini. Kondisi ini umumnya disebabkan karena penyakit yang bisa diderita pria dan wanita ini muncul dengan gejala yang wajar.
"Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh pada usus besar atau rektum. 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut di mana kanker telah menyebar ke organ lain. Pada kondisi ini pengobatan menjadi lebih sulit, mahal dan tingkat keberhasilan menurun," papar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof Aru Sudoyo saat peringatan bulan kesadaran kanker kolorektal di kantor YKI, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Oleh karena itu penting untuk mewaspadai tanda dan gejala awal kanker kolorektal. Apalagi kanker kolorektal erat kaitannya dengan kerentanan genetik dan lingkungan. Ditambahkan Prof Aru, kanker umumnya dimulai dari polip dan perlu waktu 10-15 tahun untuk menjadi kanker.
"Gejalanya kecil, jadi nggak ngerasa apa-apa. Namanya polip usus. Pada umumnya dimulai pada polip. Stadium 3 udah ada kelenjar yang kena, kalau stadium 4 udah kena paru dan segalanya. Perlu waktu 10-15 tahun untuk menjadi kanker," tambahnya.
"Hal ini bisa dicegah dengan melakukan deteksi atau skrining sehingga bisa terdiagnosa dini dan mendapatkan pengobatan dengan hasil yang baik. Selain itu penting juga menghindari faktor risiko dan melakukan perilaku hidup sehat seperti olah raga, tidak merokok, diet seimbang, cukup istirahat, atasi stres hingga menurunkan risiko," pungkasnya.
Namun pada stadium awal, kanker kolorektal jarang terdeteksi secara dini. Kondisi ini umumnya disebabkan karena penyakit yang bisa diderita pria dan wanita ini muncul dengan gejala yang wajar.
"Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh pada usus besar atau rektum. 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut di mana kanker telah menyebar ke organ lain. Pada kondisi ini pengobatan menjadi lebih sulit, mahal dan tingkat keberhasilan menurun," papar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof Aru Sudoyo saat peringatan bulan kesadaran kanker kolorektal di kantor YKI, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Oleh karena itu penting untuk mewaspadai tanda dan gejala awal kanker kolorektal. Apalagi kanker kolorektal erat kaitannya dengan kerentanan genetik dan lingkungan. Ditambahkan Prof Aru, kanker umumnya dimulai dari polip dan perlu waktu 10-15 tahun untuk menjadi kanker.
"Gejalanya kecil, jadi nggak ngerasa apa-apa. Namanya polip usus. Pada umumnya dimulai pada polip. Stadium 3 udah ada kelenjar yang kena, kalau stadium 4 udah kena paru dan segalanya. Perlu waktu 10-15 tahun untuk menjadi kanker," tambahnya.
"Hal ini bisa dicegah dengan melakukan deteksi atau skrining sehingga bisa terdiagnosa dini dan mendapatkan pengobatan dengan hasil yang baik. Selain itu penting juga menghindari faktor risiko dan melakukan perilaku hidup sehat seperti olah raga, tidak merokok, diet seimbang, cukup istirahat, atasi stres hingga menurunkan risiko," pungkasnya.
(nfl)