Borobudur Today 2017 Dalam Goresan 64 Seniman
A
A
A
MAGELANG - Sedikitnya 64 seniman lokal dan internasional mengikuti pameran bertajuk Borobudur Today 2017 The Balance di Limanjawi Art House, Borobudur. Pameran yang dilangsungkan hingga 18 April, mendatang dibuka langsung oleh pemilik museum OHD dan kolektor, Oei Hong Djien.
Pembukaan pameran tersebut dimeriahkan dengan penampilan kesenian tradisional oleh seniman sekitar Candi Borobudur dan lainnya.
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaeni mengatakan, terselenggaranya pameran lukisan Borobudur Today 2017 The Balance ini berharap menjadi salah satu semangat kebersamaan. Terselenggaranya pameran ini bisa juga berperan meningkatkan kualita seni di Indonesia.
“Pameran di Limanjawi Art menempati ruang baru semoga bisa bermanfaat. Selain itu, kunjungan wisatawan asing dan domestik di Borobudur bisa mendukung penyelenggaraan Borobudur Today ini,” kata Umar.
Umar secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada OHD berkenan membuka pameran. Selain itu, ucapan disampaikan kepada KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf yang hadir melihat pembukaan pameran tersebut maupun tamu undangan lainnya.
Pameran yang berlangsung sejak 18 Maret hingga 18 April tersebut diikuti oleh 64 seniman. “Menjadi seniman yang tinggal dan berkarya di dekat Candi Borobudur memiliki dua hal sekaligus yaitu dapat dianggap sebagai berkah sekaligus juga sebagai ujian,” kata Dosen ISI Yogyakarta, Rain Rosidi.
Berkah yang dimaksud, katanya, adanya kunjungan wisatawan Borobudur yang terus menerus sepanjang tahun membuat konsumen produk seni tidak ada berkurang. Sedangkan, selain itu seniman dapat merasa terindas kreativitasnya karena tekanan industri pariwisata yang mempengaruhi pula jenis karya dan gaya. Karya dan gaya tersebut seperti diminati oleh wisatawan.
Menurut Rain, pameran tahunan Borobudur Today yang dilangsungkan ketiga kalinya, merupakan bukti keseriusan Limanjawi dan Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 dalam membangun wacana seni di Borobudur.
Pameran yang diikuti 64 seniman yang tidak hanya berasal dari Borobudur, tetapi dari Yogyakarta, Wonosobo, Magelang dan sekitarnya. “Para seniman yang diundang juga melintas batas generasi dari yang senior seperti Kartika Affandi hingga para seniman yang masih merintis pendidikan seni di kampus,” ujarnya.
Sedangkan The Balance, kata dia, bukan hanya saja memamerkan karya-karya, namun juga sebagainya bertemunya seniman dan masyarakat umum. Mereka bertemu dalam pameran yang dilangsungkan tersebut. Kolektor lukisan OHD di sela-sela membuka pameran mengaku, mengenal betul dengan Umar Chusaeni.
Pembukaan pameran tersebut dimeriahkan dengan penampilan kesenian tradisional oleh seniman sekitar Candi Borobudur dan lainnya.
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaeni mengatakan, terselenggaranya pameran lukisan Borobudur Today 2017 The Balance ini berharap menjadi salah satu semangat kebersamaan. Terselenggaranya pameran ini bisa juga berperan meningkatkan kualita seni di Indonesia.
“Pameran di Limanjawi Art menempati ruang baru semoga bisa bermanfaat. Selain itu, kunjungan wisatawan asing dan domestik di Borobudur bisa mendukung penyelenggaraan Borobudur Today ini,” kata Umar.
Umar secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada OHD berkenan membuka pameran. Selain itu, ucapan disampaikan kepada KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf yang hadir melihat pembukaan pameran tersebut maupun tamu undangan lainnya.
Pameran yang berlangsung sejak 18 Maret hingga 18 April tersebut diikuti oleh 64 seniman. “Menjadi seniman yang tinggal dan berkarya di dekat Candi Borobudur memiliki dua hal sekaligus yaitu dapat dianggap sebagai berkah sekaligus juga sebagai ujian,” kata Dosen ISI Yogyakarta, Rain Rosidi.
Berkah yang dimaksud, katanya, adanya kunjungan wisatawan Borobudur yang terus menerus sepanjang tahun membuat konsumen produk seni tidak ada berkurang. Sedangkan, selain itu seniman dapat merasa terindas kreativitasnya karena tekanan industri pariwisata yang mempengaruhi pula jenis karya dan gaya. Karya dan gaya tersebut seperti diminati oleh wisatawan.
Menurut Rain, pameran tahunan Borobudur Today yang dilangsungkan ketiga kalinya, merupakan bukti keseriusan Limanjawi dan Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 dalam membangun wacana seni di Borobudur.
Pameran yang diikuti 64 seniman yang tidak hanya berasal dari Borobudur, tetapi dari Yogyakarta, Wonosobo, Magelang dan sekitarnya. “Para seniman yang diundang juga melintas batas generasi dari yang senior seperti Kartika Affandi hingga para seniman yang masih merintis pendidikan seni di kampus,” ujarnya.
Sedangkan The Balance, kata dia, bukan hanya saja memamerkan karya-karya, namun juga sebagainya bertemunya seniman dan masyarakat umum. Mereka bertemu dalam pameran yang dilangsungkan tersebut. Kolektor lukisan OHD di sela-sela membuka pameran mengaku, mengenal betul dengan Umar Chusaeni.
(nfl)