Sensasi Lembut Creamy Mille Crepes Ala Prancis
A
A
A
BANDUNG - Bandung sebagai gudangnya industri kreatif, tak pernah surut meluncurkan beragam ide dan kreasi barunya yang inovatif. Terlebih untuk urusan kuliner, kota berjuluk paris van java ini selalu menjadi jawaranya.
Kini, Bandung juga tengah tersohor dengan ragam kue cake-nya yang kekinian. Bahkan di media sosial, olahan dessert manis ini menjadi trending topik. Salahsatu label yang turut meramaikan dessert khas asal Bandung bertitel, Alodia Homemade. Rumah dessert ini, mengusung kue bertajuk mille crepes yang diadopsi dari Prancis. Rasanya milky, creamy, legit dan memanjakan lidah.
Sejarah Mille Crepes berawal dari suatu daerah di Prancis. Kata “Mille” dalam bahasa Prancis berarti thousands atau ribuan lapisan. Biasanya mille crepes terdiri lebih dari 20 lapisan crepes tipis. Tak hanya dari lapisan crepes yang tipis dan cream yang lembut.
Bagi mereka yang belum menguasai tekniknya, membuat kue ini kelihatannya sangat sulit. Padahal bahan dasarnya sendiri mudah dicari, yakni telur, tepung terigu, mentega, dan susu. Untuk isiannya saya menggunakan whipped cream yang diberi bubuk cokelat, greentea, red velvet, dan cream cheese.
"Awalnya saya suka uji coba masakan yamg dilihat dari video resep masakan. Tercetuslah ide membuat mille crepes dengan dengan ciri khas sendiri. Akhirnya saya iseng bikin dan dijual ke teman-teman di facebook, dan akhirnya mulai berjualan mille crepes secara serius dari November 2016. Konsepnya sih ingin mengusungnya sebagai kue mille crepes cita rasa homemade berbanderol terjangkau," ujar Syarifah Tika sang pemilik Alodia Homemade.
Tak puas membuat mille crepes sesuai selera asal, Tika yang berprofesi sebagai ilustrator ini juga memperluas idenya dengan mengeluarkan modifikasi baru. Baru- baru ini, ia mengeluarkan produk perpaduan brownies dan mille crepes. Komposisinya, brownies padat berada di bagian bawah dan mille crepes dengan whipped cream cokelat diatasnya.
"Kalau menurut tanggapan orang-orang, produk baru ini yang paling juara diantara varian lain. Sementara, varian brownies mille crepes paling disukai pelanggan," tambahnya.
Meski saat ini di Bandung bermunculan beragam dessert manis, Tika tak lantas kehilangan pasarnya. Pasalnya, mille crepes memiliki sensasi tersendiri dibandingkan dengan kue atau cake pada umumnya. Teksturnya empuk, dengan crepes berlapis-lapis dan rasa creamy dari Kuenya tak sangat lembut seperti halnya es krim.
"Begitu juga dengan dengan manisnya, saya meraciknya pas cenderung light. Sehingga nggak membuat penikmatnya merasa bersalah karena takut berkalori tinggi," bebernya.
Lulusan Desain Komunikasi Visual Itenas Bandung ini juga memperkaya variannya dalam berbagai pilihan. Sebut saja Ombreo, yakni perpaduan crepes berwarna ombre pink dengan cream vanilla lalu di topping dengan taburan oreo crumble
Ada pula choco vanilla, crepes dengan cream cokelat dan vanilla ditaburi topping glazed cokelat dan taburan bubuk vanilla. Sementara coffee choco Almond merupakan crepes dengan cream kopi di topping bubuk cokelat dan slice kacang almond. Untuk pecinta olahan teh hijau yang tengah naik daun, matchoco bisa menjadi pilihan. Ini adalah crepes dengan cream green tea, di topping glazed cokelat dan taburan bubuk green tea.
"Untuk penikmat cokelat dan keju ada juga varian choco cheese, yakni crepes dengan cream keju dan keju cokelat, di topping dengan taburan bubuk cokelat, rasanya legit. Terakhir ada red velvet tim tam, crepes dengan cream red velvet, diisi dengan timtam crumble pada layer atas, di topping glazed cokelat putih berwarna merah," rinci Tika.
Lanjut dia, varian yang paling diminati meliputi ombreo, matchoco dan choco cheese. Penikmatnya dari kisaran usia 18 - 50 tahun, khususnya perempuan yang menggemari olahan dessert. Sejauh ini, Alodiahomemade menjual varian dessertnya dengan sistem online atau COD di rumah produksi, bilangan Tubagus Ismail dan eating point di toko Moncherie (Taman Tengah) Jl. Wira Angun-Angun 22, Bandung.
"Untuk pengiriman keluar kota, saya biasa menjual dalam kondisi beku. Untuk harga per slice Rp15.000 - 22.000,sementara harga per loyang diameter 20 cm Rp130.000 - Rp200.000," jelasnya.
Kini, Bandung juga tengah tersohor dengan ragam kue cake-nya yang kekinian. Bahkan di media sosial, olahan dessert manis ini menjadi trending topik. Salahsatu label yang turut meramaikan dessert khas asal Bandung bertitel, Alodia Homemade. Rumah dessert ini, mengusung kue bertajuk mille crepes yang diadopsi dari Prancis. Rasanya milky, creamy, legit dan memanjakan lidah.
Sejarah Mille Crepes berawal dari suatu daerah di Prancis. Kata “Mille” dalam bahasa Prancis berarti thousands atau ribuan lapisan. Biasanya mille crepes terdiri lebih dari 20 lapisan crepes tipis. Tak hanya dari lapisan crepes yang tipis dan cream yang lembut.
Bagi mereka yang belum menguasai tekniknya, membuat kue ini kelihatannya sangat sulit. Padahal bahan dasarnya sendiri mudah dicari, yakni telur, tepung terigu, mentega, dan susu. Untuk isiannya saya menggunakan whipped cream yang diberi bubuk cokelat, greentea, red velvet, dan cream cheese.
"Awalnya saya suka uji coba masakan yamg dilihat dari video resep masakan. Tercetuslah ide membuat mille crepes dengan dengan ciri khas sendiri. Akhirnya saya iseng bikin dan dijual ke teman-teman di facebook, dan akhirnya mulai berjualan mille crepes secara serius dari November 2016. Konsepnya sih ingin mengusungnya sebagai kue mille crepes cita rasa homemade berbanderol terjangkau," ujar Syarifah Tika sang pemilik Alodia Homemade.
Tak puas membuat mille crepes sesuai selera asal, Tika yang berprofesi sebagai ilustrator ini juga memperluas idenya dengan mengeluarkan modifikasi baru. Baru- baru ini, ia mengeluarkan produk perpaduan brownies dan mille crepes. Komposisinya, brownies padat berada di bagian bawah dan mille crepes dengan whipped cream cokelat diatasnya.
"Kalau menurut tanggapan orang-orang, produk baru ini yang paling juara diantara varian lain. Sementara, varian brownies mille crepes paling disukai pelanggan," tambahnya.
Meski saat ini di Bandung bermunculan beragam dessert manis, Tika tak lantas kehilangan pasarnya. Pasalnya, mille crepes memiliki sensasi tersendiri dibandingkan dengan kue atau cake pada umumnya. Teksturnya empuk, dengan crepes berlapis-lapis dan rasa creamy dari Kuenya tak sangat lembut seperti halnya es krim.
"Begitu juga dengan dengan manisnya, saya meraciknya pas cenderung light. Sehingga nggak membuat penikmatnya merasa bersalah karena takut berkalori tinggi," bebernya.
Lulusan Desain Komunikasi Visual Itenas Bandung ini juga memperkaya variannya dalam berbagai pilihan. Sebut saja Ombreo, yakni perpaduan crepes berwarna ombre pink dengan cream vanilla lalu di topping dengan taburan oreo crumble
Ada pula choco vanilla, crepes dengan cream cokelat dan vanilla ditaburi topping glazed cokelat dan taburan bubuk vanilla. Sementara coffee choco Almond merupakan crepes dengan cream kopi di topping bubuk cokelat dan slice kacang almond. Untuk pecinta olahan teh hijau yang tengah naik daun, matchoco bisa menjadi pilihan. Ini adalah crepes dengan cream green tea, di topping glazed cokelat dan taburan bubuk green tea.
"Untuk penikmat cokelat dan keju ada juga varian choco cheese, yakni crepes dengan cream keju dan keju cokelat, di topping dengan taburan bubuk cokelat, rasanya legit. Terakhir ada red velvet tim tam, crepes dengan cream red velvet, diisi dengan timtam crumble pada layer atas, di topping glazed cokelat putih berwarna merah," rinci Tika.
Lanjut dia, varian yang paling diminati meliputi ombreo, matchoco dan choco cheese. Penikmatnya dari kisaran usia 18 - 50 tahun, khususnya perempuan yang menggemari olahan dessert. Sejauh ini, Alodiahomemade menjual varian dessertnya dengan sistem online atau COD di rumah produksi, bilangan Tubagus Ismail dan eating point di toko Moncherie (Taman Tengah) Jl. Wira Angun-Angun 22, Bandung.
"Untuk pengiriman keluar kota, saya biasa menjual dalam kondisi beku. Untuk harga per slice Rp15.000 - 22.000,sementara harga per loyang diameter 20 cm Rp130.000 - Rp200.000," jelasnya.
(nfl)