Suarakan Perdamaian, Candi Borobudur Sambut Tokoh Agama Dunia

Rabu, 03 Mei 2017 - 09:20 WIB
Suarakan Perdamaian, Candi Borobudur Sambut Tokoh Agama Dunia
Suarakan Perdamaian, Candi Borobudur Sambut Tokoh Agama Dunia
A A A
YOGYAKARTA - Candi Borobudur, selama ini dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia. Sebuah candi nan megah yang menjadi pusat kebudayaan agama Budha. Sebuah bukti kemegahan budaya adiluhung nenek moyang yang kini tak terbantahkan lagi. Arsitekturnya yang hingga kini kokoh berdiri menjadi mahakarya masa lampau.

Kini, Candi Borobudur juga menjadi salah satu andalan Indonesia untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Bahkan, Presiden Jokowi memberi perhatian khusus untuk meningkatkan potensi yang tersembunyi dari candi ini. Bersamaan dengan dibangunnya Bandara Baru, New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA), berbagai akses ke Borobudur juga mulai dibuka.

Borobudur pun mulai bersolek untuk menyambut bandara baru ini. Bahkan tak sekedar berbicara pariwisata, kini mereka menggagas agar mampu berbicara tentang perdamaian dunia. Tahun ini merupakan tahun kedua Candi Borobudur menyelenggarakan Borobudur International Converence, sebuah ajang pertemuan tokoh agama tingkat dunia.

Tahun ini, hajatan akan digelar mulai tanggal 6 Mei 2017 mendatang. Namun para tamu sudah terlihat berdatangan ke wilayah ini. Selasa (2/5/2017) kemarin, terlihat biksu dari sejumlah negara mulai berdatangan di Bandara Adisutjipto. PT Taman Wisata Candi (TWC) sendiri selaku pengelola candi Borobudur melakukan penyambutan istimewa terutama kepada tokoh Agama dari Tibet.

"Kami mendatangkan pembicara utama tokoh agama budha Rimpotje dari Tibet. Selain itu nanti juga ada Syaid Agil Sirad dan tokoh lainnya,"ujar Direktur Pemasaran PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Ricky Siahaan.

Dengan konferensi ini, pihaknya ingin menunjukkan jika Candi Borobudur bukan sekedar monumen untuk para penganut agama Budha saja. Candi Borobudur merupakan milik bersama, milik berbagai aliran kepercayaan dan juga berbagai suku bangsa yang ada di dunia.

Candi Borobudur ingin menjadi sebuah monumen pemersatu bangsa di tengah perbedaan yang ada saat ini. Dengan konferensi ini, Candi Borobudur ingin memberikan kesejukan di tengah berbagai konflik yang ada sekarang ini. Melalui Candi Borobudur ini, corong perdamaian akan digemakan hingga ke penjuru dunia.

Dengan kegiatan ini, ia menginginkan agar Candi Borobudur tak sekedar menjadi Dead Monument, tetapi berubah menjadi Living Monument. Di mana Candi Borobudur akan menjadi sebuah alat pemersatu yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai golongan dan juga semua umat beragama.

"Kita gaungkan perdamaian dari Borobudur,"tandasnya.

Tak lupa dalam momentum ini juga pihaknya berupaya mengenalkan berbagai potensi yang ada di wilayah ini terutama wisata candi. Di dalam momentum ini, juga akan ada paket beribadah ke Candi Mendut, Candi Ijo, Candi Kalasan dan beberapa candi kecil lainnya yang ada di wilayah ini.

Kepala Departemen Pemasaran & Pengembangan Produk PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), Emilia Eny Utari menambahkan, konferensi internasional ini digelar tahunan dengan tema yang berbeda. Kalau tahun ini, mereka memang sengaja mengangkat tema perdamaian seperti misi dari ajaran berbagai agama yaitu perdamaian.

"Tak sekedar misi perdamaian tetapi juga pariwisata,"tambahnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6103 seconds (0.1#10.140)