Ipoh Cycle Festival 2017 Jadi Momentum Kebangkitan Perak
A
A
A
DULU Perak adalah negeri yang kaya. Penghasil timah nomor satu di Malaysia. Namun, jatuhnya nilai jual timah membuat negeri ini tertinggal. Kini, melalui pariwisata, Perak berusaha bangkit lagi.
Melalui Ipoh Cycle Festival 2017 (ICF 2017) yang digelar selama sepekan, tepatnya 23 - 30 April lalu berhasil mendatangkan 5.000-an wisatawan ke Perak. Ajang ini merupakan kerja bersama pemerintah dengan
lembaga pengelola pariwisata setempat dan didukung penuh oleh Malaysia Tourism Board.
Ajang ini bukan hanya diikuti pembalap sepeda profesional tapi juga amatir. Ada yang datang sendirian, ada yang datang bersama atau mewakili komunitas, dan ada yang datang bersama keluarga.
Selama sepekan, Ipoh seakan pecah oleh hiruk pikuk penyelenggaraan festival. Dalam ICF 2017 ini, ada beberapa kegiatan yang digelar seperti Gran Fondo New York (GFNY), ICF Expo, ICF Night Ride, Ipoh Foldies Open Day, Fat Bike, dan Old School BMX. Acara ini juga dimeriahkan dengan food truck yang menyajikan beraneka ragam jajanan.
Comprehensive, action packed, enjoyable, hot, and fast. Lima kata ini, menurut AbdRahem Mohamad, Managing Director & CEO Destination Perak, selaku salah satu penyelenggara ICF 2017, tepat dan representatif. Acara ini memang sukses.
Kegiatan yang diunggulkan dalam ICF 2017 ini adalah GFNY. Ini adalah sebuah lomba bersepeda secara marathon sejauh 160 km. Lomba ini diikuti 475 bikers dari 21 negara.
Ajang ini didukung oleh banyak pihak dan lembaga. Salah satunya adalah Perak State Agriculture Development Corporation (SADC). SADC adalah lembaga pemerintah Negara bagian Perak yang bertanggungjawab dalam pengembangan pertanian.
Bagi Perak, yang pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang bertaraf internasional, ini tentu sebuah catatan sejarah yang membanggakan. "Meski baru pertama kali diadakan, GFNY berhasil mendatangkan parapeserta dari 21 negara. Sebuah prestasi yang membanggakan," kata Dato’Ahmad Rizal Bin Abdul Rahman, Ketua Pegawai Eksekutif SADC.
ICF 2017 berhasil mendatangkan sekitar 5.000-an wisatawan. Sebagian besar adalah wisatawan mancanegara. Beberapa dari antaranya berasal dari Indonesia.
Amanda Cininta adalah satu dari bebera pawisatawan asal Indonesia. Ia mengikuti kategori Medium Fondo 80 KM di Gran Fondo New York (GFNY) yakni balapan yang menjadi salahsatu unggulan ICF 2017.
"Acaranya sangat berkesan. Ipoh pemandangannya sangat bagus, gunung kapur limestone di tengah-tengah kota. Udaranya bersih, walaupun siang-siang cukup terik. Rasanya puas sekali ketika sudah finish. " tutur gadis yang akrab disapa Mandy ini.
Selain terkesan dengan pemandangan sekitar, Mandy juga mengaku sangat terkesan dengan kesiapan panitia dalam penyelenggaraan event ini. "Pengaturan event sangatrapi. Kami parapeserta GFNY diberikan timing chip di sepeda, jadi setiap etape atau pemberhentian ada perhitungan waktunya. Sterile and closed road, sangat berkesan," tutur penyuka olahraga sepeda ini.
Dengan ajang ini, kata Dato’Ahmad Rizal Bin Abdul Rahman. publik kini tahu Perak. Sebenarnya Perak memiliki banyak tempat pariwisata yang menarik sekali untuk dikunjungi para pelancong.
Dulu, katanya, Perak adalah salah satu negara bagian yang kaya raya. Sangat terkenal dengan biji timahnya. Namun, pada awal tahun 1970-an, harga timah jatuh. Perak kemudian tertinggal.
"Jadi, sudah waktunya Perak kembali berkibar. Ini adalah suatu momentum bagi Perak untuk bangkit,” sambung lelaki yang akrab disapa Dato’ Rizal ini. (Yaomi)
Melalui Ipoh Cycle Festival 2017 (ICF 2017) yang digelar selama sepekan, tepatnya 23 - 30 April lalu berhasil mendatangkan 5.000-an wisatawan ke Perak. Ajang ini merupakan kerja bersama pemerintah dengan
lembaga pengelola pariwisata setempat dan didukung penuh oleh Malaysia Tourism Board.
Ajang ini bukan hanya diikuti pembalap sepeda profesional tapi juga amatir. Ada yang datang sendirian, ada yang datang bersama atau mewakili komunitas, dan ada yang datang bersama keluarga.
Selama sepekan, Ipoh seakan pecah oleh hiruk pikuk penyelenggaraan festival. Dalam ICF 2017 ini, ada beberapa kegiatan yang digelar seperti Gran Fondo New York (GFNY), ICF Expo, ICF Night Ride, Ipoh Foldies Open Day, Fat Bike, dan Old School BMX. Acara ini juga dimeriahkan dengan food truck yang menyajikan beraneka ragam jajanan.
Comprehensive, action packed, enjoyable, hot, and fast. Lima kata ini, menurut AbdRahem Mohamad, Managing Director & CEO Destination Perak, selaku salah satu penyelenggara ICF 2017, tepat dan representatif. Acara ini memang sukses.
Kegiatan yang diunggulkan dalam ICF 2017 ini adalah GFNY. Ini adalah sebuah lomba bersepeda secara marathon sejauh 160 km. Lomba ini diikuti 475 bikers dari 21 negara.
Ajang ini didukung oleh banyak pihak dan lembaga. Salah satunya adalah Perak State Agriculture Development Corporation (SADC). SADC adalah lembaga pemerintah Negara bagian Perak yang bertanggungjawab dalam pengembangan pertanian.
Bagi Perak, yang pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang bertaraf internasional, ini tentu sebuah catatan sejarah yang membanggakan. "Meski baru pertama kali diadakan, GFNY berhasil mendatangkan parapeserta dari 21 negara. Sebuah prestasi yang membanggakan," kata Dato’Ahmad Rizal Bin Abdul Rahman, Ketua Pegawai Eksekutif SADC.
ICF 2017 berhasil mendatangkan sekitar 5.000-an wisatawan. Sebagian besar adalah wisatawan mancanegara. Beberapa dari antaranya berasal dari Indonesia.
Amanda Cininta adalah satu dari bebera pawisatawan asal Indonesia. Ia mengikuti kategori Medium Fondo 80 KM di Gran Fondo New York (GFNY) yakni balapan yang menjadi salahsatu unggulan ICF 2017.
"Acaranya sangat berkesan. Ipoh pemandangannya sangat bagus, gunung kapur limestone di tengah-tengah kota. Udaranya bersih, walaupun siang-siang cukup terik. Rasanya puas sekali ketika sudah finish. " tutur gadis yang akrab disapa Mandy ini.
Selain terkesan dengan pemandangan sekitar, Mandy juga mengaku sangat terkesan dengan kesiapan panitia dalam penyelenggaraan event ini. "Pengaturan event sangatrapi. Kami parapeserta GFNY diberikan timing chip di sepeda, jadi setiap etape atau pemberhentian ada perhitungan waktunya. Sterile and closed road, sangat berkesan," tutur penyuka olahraga sepeda ini.
Dengan ajang ini, kata Dato’Ahmad Rizal Bin Abdul Rahman. publik kini tahu Perak. Sebenarnya Perak memiliki banyak tempat pariwisata yang menarik sekali untuk dikunjungi para pelancong.
Dulu, katanya, Perak adalah salah satu negara bagian yang kaya raya. Sangat terkenal dengan biji timahnya. Namun, pada awal tahun 1970-an, harga timah jatuh. Perak kemudian tertinggal.
"Jadi, sudah waktunya Perak kembali berkibar. Ini adalah suatu momentum bagi Perak untuk bangkit,” sambung lelaki yang akrab disapa Dato’ Rizal ini. (Yaomi)
(bbk)