Deteksi Kanker Serviks lewat Aroma Miss V
A
A
A
JAKARTA - Kanker Serviks menjadi salah satu penyakit berbahaya. Tidak sedikit dari penderita kanker yang akhirnya meninggal. Kendati demikian, ada juga yang sanggup melawan dan selamat.
Penyakit ini kerap menyerang wanita dan kanker paling ganas di Indonesia. Kanker ini pun mudah dikenali dengan kasat mata. Pasalnya, kanker serviks berbeda dengan jenis kanker lain yang sulit dikenali secara kasat mata.
Ketua Himpunan Ongkologi Ginekologi Indonesia Prof Dr dr Andrijono Sp OG(K) mengatakan penderita kanker serviks bisa dikenali dengan bau pada bagian areanya. Sebab bau tersebut yang membuat sang penderita sedang medalami perawatan untuk kanker serviks.
"Kalau orang yang sudah terkena kanker serviks mudah dikenal dengan aroma pada bagian intimnya atau terletak pada bagian vagina. Soalnya aroma itu sangat menyengat dan itu membuat orang mengenal bahwa dia sedang menjalani perawatan kanker serviks," kata Andrijono di Jakarta.
Sayang, sekira 73,50% pasien kanker serviks yang berobat sudah memasuki stadium lanjut. Jika sudah berada di stadium lanjut, pasien kanker serviks sudah tidak bisa di operasi.
"Susah kalau sudah stadium empat ya, pengobatannya hanya disinar atau kemoterapi aja dan pasien juga jangan menyerah karena tingkat keinginan hidup yang lebih tinggi membuatnya bisa bertahan dengan lama," beber dia.
Penyakit ini kerap menyerang wanita dan kanker paling ganas di Indonesia. Kanker ini pun mudah dikenali dengan kasat mata. Pasalnya, kanker serviks berbeda dengan jenis kanker lain yang sulit dikenali secara kasat mata.
Ketua Himpunan Ongkologi Ginekologi Indonesia Prof Dr dr Andrijono Sp OG(K) mengatakan penderita kanker serviks bisa dikenali dengan bau pada bagian areanya. Sebab bau tersebut yang membuat sang penderita sedang medalami perawatan untuk kanker serviks.
"Kalau orang yang sudah terkena kanker serviks mudah dikenal dengan aroma pada bagian intimnya atau terletak pada bagian vagina. Soalnya aroma itu sangat menyengat dan itu membuat orang mengenal bahwa dia sedang menjalani perawatan kanker serviks," kata Andrijono di Jakarta.
Sayang, sekira 73,50% pasien kanker serviks yang berobat sudah memasuki stadium lanjut. Jika sudah berada di stadium lanjut, pasien kanker serviks sudah tidak bisa di operasi.
"Susah kalau sudah stadium empat ya, pengobatannya hanya disinar atau kemoterapi aja dan pasien juga jangan menyerah karena tingkat keinginan hidup yang lebih tinggi membuatnya bisa bertahan dengan lama," beber dia.
(tdy)