Social Smoker Tetap Berisiko Terserang Penyakit Jantung

Senin, 15 Mei 2017 - 16:19 WIB
Social Smoker Tetap Berisiko Terserang Penyakit Jantung
Social Smoker Tetap Berisiko Terserang Penyakit Jantung
A A A
JAKARTA - Social smoker merupakan orang yang merokok hanya di waktu tertentu saja saat berkumpul dengan teman atau kerabat. Meski hanya sesekali merokok, namun kebiasaan ini dinilai tetap bisa menyebabkan penyakit jantung.

Peneliti dari Ohio State University College of Nursing, Columbus, Kate Gawlik menjelaskan, bahwa sejarang apapun Anda merokok, risiko penyakit jantung tetap ada. "Penelitian ini membuktikan bahwa merokok, baik merokok banyak ataupun sedikit, tetap dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular," papar Gawlik.

Dilansir dari Reuters, penelitian dilakukan kepada 39.555 responden dewasa. Sebanyak 17% responden mengaku merokok setiap hari, 10% merokok di waktu tertentu saja atau social smoker dan sisanya tidak merokok sama sekali. Hasil penelitian pun menunjukkan social smoker memiliki kadar kolesterol 53% lebih tinggi daripada tidak perokok.

Lebih dari itu, social smoker juga berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami hipertensi, di mana hal ini menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung. Fakta lainnya adalah persentase perokok harian dan social smoker yang menderita hipertensi tidak terlalu jauh, yaitu 76 dan 75%.

Begitu juga dengan kadar kolesterol yaitu 53% untuk social smoker dan 55% untuk perokok harian. Pakar kesehatan dari Medical University of South Carolina, Charleston, Michael Cummings memaparkan, tidak ada batas penggunaan tembakau yang aman. Namun efek samping tembakau akan hilang jika berhenti merokok.

"Paparan terhadap asap rokok membuat jantung stres. Dan ini saja sudah meningkatkan risiko penyakit, belum lagi faktor risiko lain seperti hipertensi, kadar kolesterol dan kesehatan pembuluh darah," kata Michael.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4425 seconds (0.1#10.140)