Asia Tenggara Dilanda Panas Ekstrem, Ini Tips Jaga Kulit Tetap Sehat

Jum'at, 03 Mei 2024 - 05:05 WIB
loading...
Asia Tenggara Dilanda Panas Ekstrem, Ini Tips Jaga Kulit Tetap Sehat
Cuaca panas ekstrem belakangan ini melanda kawasan Asia Tenggara. Meski cuaca panas di Indonesia disebut-sebut tidak separah negara tetangga, namun masyarakat diimbau mulai ‘aware’. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Cuaca panas ekstrem belakangan ini melanda kawasan Asia Tenggara. Meski cuaca panas di Indonesia disebut-sebut tidak separah negara tetangga, namun masyarakat diimbau mulai ‘aware’.

Salah satunya mulai peduli terkait kesehatan dan perlindungan kulit tubuh. Pasalnya, paparan sinar matahari yang berlebih bisa memicu berbagai masalah kesehatan kulit dan tubuh.

Dokter dan Beauty Influencer dr. Nadia Alaydrus mengatakan, cuaca yang sangat panas dapat menyebabkan kulit mendapatkan terlalu banyak paparan sinar UV yang menyebabkan peningkatan radikal bebas. Selain itu, menurutnya, terik matahari juga akan membuat kulit lebih mudah terbakar (sun burn).



Dokter Nadia memberikan beberapa tips untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV selama cuaca panas ekstrem.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pemilihan pakaian ketika berkegiatan di luar ruangan. Lebih baik menggunakan pakaian yang punya proteksi dari sinar UV, dan sebaiknya pilih yang berlengan panjang dan topi supaya kulit terlindungi dari sinar matahari,” ujar dr. Nadia saat diwawancara di Senayan City, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

“Pakaian yang ideal untuk cuaca panas bisa juga pakaian yang longgar, bahan yang ringan, dan berwarna terang,” lanjutnya.

Tips selanjutnya yakni dengan meningkatkan penggunaan pelembab dan tabir surya sesuai kebutuhan dan jenis kulit, serta perawatan dari dalam.

“Terakhir, perawatan juga bisa dilakukan dari dalam dengan minum air yang cukup dan konsumsi makanan bernutrisi dengan gizi seimbang,” paparnya.

“Beberapa makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung vitamin B dan vitamin E,” kata dia lagi.



Tips lain yang disarankan dr. Nadia yakni dengan menghindari paparan langsung sinar matahari, terlebih di waktu-waktu tertentu di mana sinar matahari sedang terik-teriknya.

“Sinar matahari yang paling terik adalah sekitar jam 11 pagi hingga jam 3 sore. Nah, sebisa mungkin pada waktu tersebut menghindari paparan sinar matahari langsung,” imbau dr. Nadia.

“Balik lagi, kalau memang memiliki aktivitas yang harus dilakukan di luar ruangan pada jam tersebut, usahakan untuk mengenakan pakaian yang melindungi kulit,” pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)