Dragon's Breath, Cabai Terpedas di Dunia yang Tak Bisa Dimakan
A
A
A
INGGRIS - Pernahkah Anda membayangkan cabai terpedas di dunia? Seorang petani Inggris mengatakan bahwa dia telah menanam cabai yang sangat pedas dimana satu gigitan saja dapat ‘membunuh’ Anda. Petani dari St. Asaph, Denbighshire yang bernama Mike Smith itu menyebut tanaman hasil karyanya itu sebagai cabai ‘Dragon’s Breath’.
Dibuat dengan bantuan dari Universitas Nottingham Trent, lada baru ini memiliki peringkat skala Scoville mencapai 2,4 juta tingkat kepedasan yang sekaligus telah mengalahkan pemegang rekor dunia saat ini yaitu cabai Carolina Reaper, yang mencetak sekitar 1,5 juta tingkat kepedasan pada skala Scoville.
Sementara itu, Mike sendiri sebenarnya belum benar-benar mencoba pedasnya cabai tersebut. “Itu tidak akan menjadi sensasi yang menyenangkan. Pedasnya benar-benar melampaui batas,” ujarnya.
Menurut sang petani, cabai yang sangat pedas itu tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi, melainkan dapat digunakan sebagai obat bius alami di negara-negara berkembang dimana orang mungkin tidak memiliki akses untuk mendapatkan obat kimia.
“Ini belum dicoba secara langsung. Saya sudah mencobanya di ujung lidah saya dan lidah saya benar-benar ‘terbakar’. Saya meludahkannya dalam waktu sekitar 10 detik. Intensitas kepedasannya terus tumbuh,” jelas Mike.
Mike yang memiliki pabrik tanaman lokal Tom Smith's Plants, akan memamerkan pabrik cabai Dragon's Breath-nya di Chelsea Flower Show di London dalam waktu dekat dan mengatakan bahwa dia berharap dapat memenangkan kategori Plant of the Year.
Dilansir Foxnews, Mike juga mengatakan bahwa dia telah mengirim aplikasi resmi ke pejabat Guinness World Records dan saat ini sedang menunggu konfirmasi bahwa tanaman cabai barunya tersebut adalah cabai yang terpedas di dunia.
Dibuat dengan bantuan dari Universitas Nottingham Trent, lada baru ini memiliki peringkat skala Scoville mencapai 2,4 juta tingkat kepedasan yang sekaligus telah mengalahkan pemegang rekor dunia saat ini yaitu cabai Carolina Reaper, yang mencetak sekitar 1,5 juta tingkat kepedasan pada skala Scoville.
Sementara itu, Mike sendiri sebenarnya belum benar-benar mencoba pedasnya cabai tersebut. “Itu tidak akan menjadi sensasi yang menyenangkan. Pedasnya benar-benar melampaui batas,” ujarnya.
Menurut sang petani, cabai yang sangat pedas itu tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi, melainkan dapat digunakan sebagai obat bius alami di negara-negara berkembang dimana orang mungkin tidak memiliki akses untuk mendapatkan obat kimia.
“Ini belum dicoba secara langsung. Saya sudah mencobanya di ujung lidah saya dan lidah saya benar-benar ‘terbakar’. Saya meludahkannya dalam waktu sekitar 10 detik. Intensitas kepedasannya terus tumbuh,” jelas Mike.
Mike yang memiliki pabrik tanaman lokal Tom Smith's Plants, akan memamerkan pabrik cabai Dragon's Breath-nya di Chelsea Flower Show di London dalam waktu dekat dan mengatakan bahwa dia berharap dapat memenangkan kategori Plant of the Year.
Dilansir Foxnews, Mike juga mengatakan bahwa dia telah mengirim aplikasi resmi ke pejabat Guinness World Records dan saat ini sedang menunggu konfirmasi bahwa tanaman cabai barunya tersebut adalah cabai yang terpedas di dunia.
(nfl)