Diselingkuhin Picu Gangguan Mental
A
A
A
JAKARTA - Tak hanya menyakitkan, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan University of Nevada menunjukkan bahwa korban perselingkuhan rentan mengalami gangguan mental. Hal ini dipicu oleh depresi hingga menyebabkan seseorang melakukan perilaku negatif yang berisiko buruk pada tubuh.
Dilansir dari Medical Daily, peneliti mengatakan, diselingkuhi bisa meningkatkan stress secara psikis dan perilaku berisiko seperti penggunaan alkohol berlebihan, hingga gangguan makan atau olahraga yang tidak normal. Selain itu, perselingkuhan juga bisa merusak kepercayaan diri.
Fakta lainnya adalah, kasus perselingkuhan dapat membuat seseorang ingin membalas rasa sakitnya kepada pasangannya tersebut. Kondisi ini pun lebih sering dialami oleh wanita sehingga mereka berisiko mengalami masalah fisik hingga gangguan mental.
"Kami menemukan, mereka yang diselingkuhi akan menyalahkan dirinya sendiri, seperti ada perasaan bersalah bahwa itu terjadi karena mereka. Atau, mereka seharusnya dapat mencegah kejadian itu lebih awal," papar peneliti M. Rosie Shrout.
Penelitian ini melibatkan 232 responden mahasiswa berusia rata-rata 20 tahun yang memiliki pengalaman diselingkuhi dalam tiga bulan terakhir. Di mana mereka memiliki hubungan dengan lama waktu 1,76 tahun.
Hasilnya pun menunjukkan adanya kaitan antara diselingkuhi dan gangguan mental seperti kecemasan berlebih dan depresi. Sementara untuk Gangguan fisik, seperti makan berlebihan atau tidak makan sama sekali, penggunaan alkohol berlebihan, melakukan seks bebas dan olahraga berlebihan.
"Tetapi, efek ini bergantung pada bagaimana individu bertahan untuk terus memikirkan hubungannya meski telah kandas," pungkasnya.
Dilansir dari Medical Daily, peneliti mengatakan, diselingkuhi bisa meningkatkan stress secara psikis dan perilaku berisiko seperti penggunaan alkohol berlebihan, hingga gangguan makan atau olahraga yang tidak normal. Selain itu, perselingkuhan juga bisa merusak kepercayaan diri.
Fakta lainnya adalah, kasus perselingkuhan dapat membuat seseorang ingin membalas rasa sakitnya kepada pasangannya tersebut. Kondisi ini pun lebih sering dialami oleh wanita sehingga mereka berisiko mengalami masalah fisik hingga gangguan mental.
"Kami menemukan, mereka yang diselingkuhi akan menyalahkan dirinya sendiri, seperti ada perasaan bersalah bahwa itu terjadi karena mereka. Atau, mereka seharusnya dapat mencegah kejadian itu lebih awal," papar peneliti M. Rosie Shrout.
Penelitian ini melibatkan 232 responden mahasiswa berusia rata-rata 20 tahun yang memiliki pengalaman diselingkuhi dalam tiga bulan terakhir. Di mana mereka memiliki hubungan dengan lama waktu 1,76 tahun.
Hasilnya pun menunjukkan adanya kaitan antara diselingkuhi dan gangguan mental seperti kecemasan berlebih dan depresi. Sementara untuk Gangguan fisik, seperti makan berlebihan atau tidak makan sama sekali, penggunaan alkohol berlebihan, melakukan seks bebas dan olahraga berlebihan.
"Tetapi, efek ini bergantung pada bagaimana individu bertahan untuk terus memikirkan hubungannya meski telah kandas," pungkasnya.
(alv)